SS

11.4K 940 26
                                    

Sudah tidak diragukan lagi. Rumah sakit keluarga milik mark benar-benar mewah, berfasilitas lengkap dan juga canggih. Bukan sembarang orang yang bisa masuk ke rumah sakit ini, dengan biaya yang sangat mahal untuk satu kali inap.

Pria cantik ini sudah bangun dari tidurnya? Tapi satu hal yang ada di fikiran pria ini yaitu mark. Dari cerita jaemin, mark mengalami patah tulang dan itu sukses membuat si pria cantik ini khawatir. Sudah dua jam haechan maminkan jari-jarinya yang membuat jaemin menjadi kesal.

"Jangan terlalu difikirkan, kata jeno mark akan baik-baik saja. Dan berhenti memainkan jari-jari ku itu. Itu membuatku kesal."

"Apa dia baik-baik saja jaem?" Tanya haechan

"Ck. Sudah ku bilang berulang kali haechan, mark pasti baik-baik saja. Dia kan pria yang kuat, aku jamin dia baik-baik saja."

"Asal kau tau jaem dia juga manusia dia juga bisa bertahan ataupun tidak."

"Dia hanya patah tulang asal kau tau. Bukan penyakit yang bisa membuatnya mati." Ucap jaemin santai.

"Heii! Ucapan mu itu kejam sekali! Jangan bilang begitu lagi!" Ucap haechan marah dengan menatap tajam jaemin.

"Hm. Sekarang jadi ikut atau tidak? Operasinya pasti sudah selesai dari tadi. Kau ku tunggui juga tidak tidur-tidur. Dan sekarang kau ingin melihat mark atau tidak?"

"Aku ingin melihat mark. Tapi aku takut."

"Apa yang kau takuti sekarang?"

"Takut kalau mark marah padaku, lihat mark seperti ini juga karena aku. Bukankah aku bodoh?"

"Tidak akan, kulihat mark menjadi bucin karena mu. Kau baru tau kalau kau bodoh? Setidaknya rawat dia sampai sembuh. Aku yakin ia akan cepat pulih kalau kau yang merawatnya."

"Aku akan merawatnya sampai dia sembuh."

"Itu memang harus. Disini kan kau yang bersalah. Cemburu boleh saja tapi jangan membuat orang lain susah." Ucap jaemin santai. Dia tidak tau kalau haechan sudah ingin menangis.

"Kan aku sudah bilang kalau ini memang salahku. Coba saja waktu itu aku menurut oada mark. Ini semua tidak akan terjadi kan." Haechan mulai mennagis ketika tangisannya bertambah kencang jaemin berteriak untuk menghentikan tangisan haechan.

"Yak Lee Haechan! Bisakah kau diam! Ini rumah sakit berhentilah bertingkah seperti anak kecil!"

"Jangan berteriak pada ku!" Masih dengan tangisannya.

"Kau juga berteriak bodoh!"

"Yak kau juga!"

Pintu terbuka menampilkan jeno dengan wajah lelahnya.

"Bisakah kalian berhenti? Ini rumah sakit. Berhenti berteriak, teriakan kalian akan mengganggu penghuni disini."

"Dia duluan yang mulai."

"Tidak! Yang mulai duluan itu kau."

"Bukan aku tapi dia." Tunjuk jaemin ke arah haechan.

"Dia.:

"Kau, bukan aku."

"Yang mulai kau duluan."

SIMON SAYS Revisi END {Markhyuck }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang