SS

10.8K 850 32
                                    

Haechan berlari di sepanjang koridor rumah sakit dengan wajah yang memerah menahan amarah. Haechan pikir setelah ia mengancam mark dengan cara meninggalkannya, mark akan luluh padanya tapi cara yang di gunakannya malah gagal total. Haechan akan memikirkan lagi cara apa yang berhasil membuat mark menjadi orang yang baik tidak jahat seperti ini.
.
.

Ckelek

Haechan membuka pintu kamarnya dan berjalan menuju ranjang nyamannya sambil menggerutu tentang mark.

"Mengapa aku harus di sukai oleh pria seperti dirinya? Tidak bisakah pria yang baik penyayang dan romantis. Kalau aku hidup dengannya bisa-bisa aku mati muda." Ucap haechan dengan duduk di kasur miliknya.

"Kau tidak akan mati muda. Percaya padaku."

"Yak! Kau sejak kapan disana?!" Teriak haechan kepada jaemin yang dengan santainya duduk sambil meminum cola.

"Kau saja buta, dari tadi aku disini melihat mu menggerutu tidak jelas."

"Aku ingin pergi dari tempat ini."

"Besok kau pulang."

"Aku ingin sekarang."

"Mark menyuruh beberapa pengawal untuk menjaga lantai bawah."

"Untuk?"

"Berjaga-jaga supaya kau tidak melarikan diri."

"Dia sungguh keterlaluan, aku penasaran dengan mark. Sebenarnya dia itu siapa?"

"Aku tidak tau tapi ku harap kau jangan coba-coba mencari tahu. Jujur saja semua yang kita lalui ini sangat melelahkan. Rasanya mental ku di uji berulang kali."

"Kenapa? Ku fikir juga begitu. Aku lelah, sungguh."

"Menurut kabar yang aku dengar, dulu mark memiliki seorang kakak laki-laki tetapi beberapa bulan kemudian kakaknya menghilang. Tetapi saat orang bertanya tentang kakaknya kepada mark, mark hanya menjawab 'aku anak tunggal appa dan eomma ku sibuk bekerja dan aku tidak memiliki seorang kakak'. Lalu mark juga pernah membunuh salah satu maid di mansion dengan tangannya sendiri."

"Jadi mark mempunyai kakak laki-laki? Kenapa mark membunuh maid itu? Apakah dia tau tentang mark? Oke aku akan mencari tahunya sendiri." Ucap haechan yakin

"Aku tidak tahu mengapa mark membunuh maid itu. Tapi terserah kau saja aku tidak akan membantu mu kalau mark memperlakukan mu dengan kasar."

"Kau takut denganya?"

"Iya. Kau tau betul mark seperti apa haechan dia sangat kejam."

"Aku tahu."

"Dua minggu lagi aku akan melangsungkan pernikahan ku dengan jeno di paris."

"Menikah?! Kau yakin?"

"Sangat yakin. Kau tau jisung dan chenle pun sudah menikah. Bahkan samuel dan renjun sekarang berada di china mereka berdua akan menetap dan melangsung kan pernikahan besok."

"Wow kenapa kalian jadi luluh pada mereka? Lalu sekolah kita bagaimana?"

"Percuma melawan haechan, mereka semua tidak akan melepaskan kita. Sekolah? Bahkan aku tidak memikirkannya hidup dan matiku di tangan jeno sekarang."

"Kau sungguh pintar Na Jaemin. Dan itu jawaban yang tepat."

"Mark?!" Teriak haechan dan jaemin bersamaan.

"Kau sejak kapan disana?" Tanya jaemin.

"Keluarlah aku ingin berbicara pada beruangku." Ucap mark dingin dengan berjalan ke arah haechan. Sedangkan jaemin dia buru-buru meninggalkan tempat yang sudah di penuhi dengan aura gelap milik mark.

SIMON SAYS Revisi END {Markhyuck }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang