Mark keluar dari kamar mandi dengan rambut basah tidak memakai atasan hanya menggunakan celana training dan handuk di kepalanya, mark berjalan ke arah haechan yang sedang menatapnya.
"Kenapa? Ada yang salah? Kenapa menatapku seperti itu, Ah atau jangan-jangan kau tergoda dengan ku?" Ingin rasanya haechan memukul mark saat ini juga.
"Tidak. Jangan keseringan mandi larut malam itu tidak baik apalagi dengan rambut basah seperti itu." Ucap haechan dengan bangun dari tidurnya.
"Duduk disini." Ucap haecchan dengan menepuk kursi di depannya.
"Kau belum mengantuk? Ini sudah malam. Aku sudah terbiasa seperti ini."
"Aku belum mengantuk, jangan dijadikan kebiasaan kalau kau bisa mandi cepat kau harus lakukan. Sehabis mencuci rambut keringkan dulu sampai benar-benar kering jangan langsung tidur, nanti kau bisa demam dan flue."
"Iya sayang akan ku ingat nasehat dari mu itu, jangan marah-marah terus."
"Siapa yang kau panggil sayang huh? Untuk apa marah padamu membuang waktu saja."
"Tentu saja dirimu, kenapa jadi diam?"
"Aku menerima tawaranmu."
"Tawaran menjadi istriku?"
"Ya, tapi kembalikan semua harta appa dan eomma ku, lepaskan renjun dan jaemin dan aku akan jadi milikmu"
"Renjun dan jaemin bukan tanggung jawabku."
"Lalu?"
"Mereka tanggung jawab samuel dan jeno aku tidak ada urusan dengan mereka, aku akan menuruti keinginan mu, aku akan kembalikan semuanya. Asal kau tidak macam-macam padaku."
"Kau tidak berbohong kan?"
"Tidak, mereka juga orang tua ku nanti."
"Mark bagaimana dengan appa dan eomma mu? Apa mereka tau aku?"
"Tidak usah pedulikan mereka mau dia kenal dirimu atau tidak aku tidak peduli."
Apakah hubungan mark dengan orangtuanya tidak baik?
"Kenapa diam lagi? Tidak usah difikirkan."
"Aku harus memikirkannya, kalau kita menikah orang tua mu juga harus datang mark. Mark hubungan mu dengan orangtua mu baik-baik saja kan?" Tanya haechan sambil menatap mata mark.
"Sepertinya tidak, seperti yang kau lihat waktu itu, apa menurutmu interaksi seperti itu adalah hal baik? Aku jarang berinteraksi dengan mereka dari kecil aku selalu bersama dengan pengasuhku. Kedua orang tua ku terlalu sibuk dengan pekerjaannya, mereka lebih mementingkan berkas-berkas dengan nilai investasi tinggi dari pada harus memikirkan dan mengurus bocah seperti ku." ucap mark datar tanpa ada kesedihan dimatanya.
Haechan menatap mark dengan sendu tidak menyangka saja kalau mark yang kejam ini memiliki masa lalu yang sulit.
"Kau sedih?"
"Sedih? Tidak ada kata sedih dikamusku, jika aku kehilanganmu baru aku akan sedih. Mereka tidak ada apa-apanya."
Setelah mark berbicara di antara mereka hanya ada keheningan dan saling menatap satu sama lain.
"Sebaiknya kita tidur hampir pagi aku juga akan tidur. Aku tidak ingin kekasihku ini kekurangan jam tidur."
"Kapan aku menjadi kekasih mu? Menyatakan cinta saja belum."
"Aku tidak perlu menyatakannya , kau pasti tau kalau aku sangat mencintaimu."
"Aku lebih suka sifatmu yang seperti ini."
"Benarkah? Tapi aku tidak janji akan seperti ini terus."
"Kenapa?
"Kalau kau tidak menurut aku tidak akan seperti ini."
"Terserah saja. Keringkan rambutmu dulu ini masih basah mark."
"Sudah kering, tidur saja. Rewel sekali."
"Terserah. Kalau kau sakit jangan mengeluh pada ku."
"Mengapa begitu?"
"Karena kau tidak menurut pada ku, semoga saja kau sakit besoknya."
"Jangan menyumpaiku seperti itu."
"Jangan merengek muka mu tidak cocok." Jawab haechan sambil membaringkan tubuhnya.
"Wajah ku ini tampan mau bagaimana saja itu cocok."
"Muka mu itu tua lihat saja dikaca." tawa haechan.
Melihat haechan tertawa membuat hati mark menghangat, baru kali ini mark melihat haechan tertawa, jujur saja haechan itu cantik dan juga manis.
'Aku akan membuatmu bahagia lee haechan' batin mark
"Dia sudah tidur? Cepat sekali." Ucap mark sambil membaringkan tubuhnya di samping haechan.
"Selamat malam lee haechan aku mencintaimu." Ucap mark sambil mencium kening haechan.
-Aku ubah semua cerita di chap ini, karena ke tidak puasan aku. Maaf🙏🏻🙏🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
SIMON SAYS Revisi END {Markhyuck }
NouvellesSeseorang yang sangat amat terobsesi pada pria-nya. Memiliki kekuasaan yang amat besar melebihi pemimpin negara. Seorang yang memegang teguh ucapan yang keluar dari mulutnya, dan berjanji akan mendapatkan miliknya bagaimana-pun caranya. Seseorang ya...