SS End

15.4K 859 92
                                    

Hari ini adalah hari yang membahagiakan untuk mark dan juga haechan. Dimana hari ini akan diadakan pengucapan janji suci dari keduanya.

Pernikahan yang di gelar di mansion pribadi milik mark sangatlah mewah. Para kolega mark dan teman-teman haechan datang ke acara membahagiakan ini. Semua acara berjalan lancar tidak ada kesalahan sedikit pun yang mereka perbuat semua orang berbahagia, tapi satu yang membuat pernikahan itu kurang, dimana kedua orang tua mark tidak datang.

"Mark kau bahagia?" Tanya hechan yang di balas anggukan oleh mark.

"Kau juga bahagia kan?" Tanya mark pada haechan yang juga di jawab dengan anggukan kecil dari haechan.

"Tidak merasa sedih?"

"Sedih? Kenapa?"

"Orang tua mu bahkan tidak datang, aku merasa mereka tidak menyukai ku." Ucap haechan kecil dengan menunduk.

"Aku tidak peduli mau mereka datang atau tidak, mereka suka kau atau tidak itu menjadi urusan mereka bukan urusan ku. Ini hidupku aku yang menentukan semuanya." Jawab mark dengan menggenggam tangan haechan.

"Kau tidak lupa janji mu kan?"

"Tidak. Kapan kau ingin mendengarnya?"

"Setelah acara ini selesai, boleh?"

"Tentu. Jangan takut padaku."

"Aku rasa tidak."

"Bagus."

Acara pernikahan telah usai sejak satu jam yang lalu mark dan haechan bahkan sudah berganti dengan piama berwarna hitam. Walaupun hari ini adalah hari membahagiakan untuk mereka tetap saja, mark akan fokus kepada berkas-berkasnya. Haechan bahkan hampir bosan melihat mark yang memeriksa beberapa berkas yang di bawa tuan kim.

"Apa kah sudah selesai?" Tanya haechan ketika melihat mark memasukan berkas-berkasnya kedalam lemari.

"Sudah, tidak sabar menunggu malam pertama?" Goda mark sambil menaiki kasur king sizenya.

"Tidak. Kita tunda itu, aku ingin mendengar semuanya."

"Tidak sabaran sekali."

"Bukan aku yang tidak sabar tapi para readers juga penasaran bodoh." Ucap haechan sambil menggeplak belakang kepala mark.

"Aku lebih tua dari mu."

"Maaf."

"Hm, mau darimana?"

"Aku tau kau sebenarnya punya kakak laki-laki dimana dia sekarang?" Pertanyaan haechan yang tiba-tiba membuat mark melihat ke arahnya.

"Iya aku mempunyainya." Jawabnya dengan wajah terkesan datar.

"Dimana dia sekarang?"

"Mati."

"Kenapa?"

"Mati dia mati kenapa masih bertanya kenapa?"

"Aku ingin tau, kenapa ia mati?"

"Terbunuh."

"Siapa yang melakukannya? Menurut kabar yang aku dengar orang tuamu saja tidak tahu kalau hyung mu itu mati, bagaimana kau tau bahwa dia mati mark?"

"Tentu aku tau, aku yang membunuhnya." Ucap mark santai dengan mengambil ponsel dan memainkannya.

"Apa? Mark? Kau bercanda kan?"

"Tidak sama sekali."

Haechan takut. Sangat takut, ia memundurkan duduknya sedikit lebih jauh dari mark. Hey ayolah bahkan seseorang yang ketauan membunuh akan sangat takut. Tapi mark? Ia bahkan terang-terangan tanpa ada rasa takut mengakui bahwa dirinya lah yang membunuh kakaknya.

SIMON SAYS Revisi END {Markhyuck }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang