Mark membawa haechan memasuki mobil milik-nya. Haechan hanya diam saat mark membawa-nya begitu saja, karena rasa penasaran haechan bertanya kepada mark.
"Ingin membawa ku kemana?" Tanya haechan.
"Rumah mu, ku dengar orang tua mu sudah pulang. Mungkin ini berita yang tidak enak."
"Apa?"
"Aku sedikit mengancam kedua orang tuamu. Aku juga membekukan aset milik kedua-nya. Bekerja sama dengan perusahan kedua-nya dan mengambil beberapa surat-surat penting termasuk perusahan dan rumah."
"A-apa?! Kau! K-kau kenapa kejam sekali! Aku sudah menuruti kemauan mu. Aku hanya minta kepadamu jangan pernah libatkan orang-orang tersayang ku. Caramu itu seperti kau sedang merampok!" Teriak-nya.
"Tenang saja. Kalau mereka menyetujui-nya aku akan kembalikan semua-nya tapi jika tidak-." Ucapan mark terpotong oleh ucapan milik haechan. "Aku akan tetap menikah denganmu tanpa restu dari kedua orang tuaku."
"Ya itu cukup baik, aku tidak masalah."
Setengah jam mereka di perjalanan akhir-nya kedua-nya sampai di rumah milik haechan. Memang tidak besar tapi bisa untuk berlindung dari panas-nya terik matahari, deras-nya hujan dan dingin-nya musim salju.
Kedua-nya turun dari mobil dan terdiam sesaat, setelah-nya mark kembali berucap. "Rumah ini tidak mewah tapi aku menyukai-nya bukankah kau tidak ingin kehilangan rumah ini dan isi-nya bukan."
"Aku membencimu."
"Aku akan menunggu mu mengatakan kau mencintaiku haechan." Haechan masuk terlebih dulu dan menemukan kedua orang tua-nya disana. "Haechan sayang. Maafkan ayah dan ibu." Ucap yuri ibu dari haechan.
"Maafkan ayah juga nak." Lee Dowoon ayah haechan.
"Ayah ibu aku sudah memafkan kalian, jangan seperti ini. Mari bangun, aku merindukan kalian." Ucap-nya dengan memeluk kedua orang tua-nya dengan erat. "Jangan melakukan drama di depan ku. Aku ingin minum, bisa kau ambilkan ibu." Ucap mark dengan tidak sopan santun-nya.
Haechan yang melihat ibu-nya akan pergi mengambilkan air langsung memberhentikan-nya. "Ibu biar aku saja, ibu dan ayah disini saja."
"Sayang tidak papa, ibu baik-baik saja."
"Tidak ibu. Ibu dan ayah disini saja, aku akan mengambilkan minuman untuk kalian."
"Baiklah. Terimakasih banyak sayang."
"Sama-sama ibu."
"Baiklah aku langsung to the poin. Aku menginginkan haechan,aku akan menikahi-nya."
"T-tapi maaf tuan Lee, haechan masih bersekolah apa sebaik-nya melaksanakan pernikahan-nya setelah haechan lulus saja." Jawab nyonya yuri
"Aku hanya minta persetujuan kalian. Iya atau tidak. Masalah aku akan menikahkan haechan itu semua urusan ku."
"Kami menyetujui-nya tuan. Tapi biarkan haechan menamatkan sekolah-nya terlebih dulu." Ucap tuan Lee Dowoon. Haechan datang dengan membawa minuman serta cemilan.
"Aku akan menamatkan sekolah ku, lalu aku akan menikah dengan mu." Ucap haechan dengan menatap mata mark.
"Baiklah, kalau itu yang kau inginkan. Tapi aku ingin dirimu sekarang, bagaimana."
"Kau tidak sopan sekali, berbicara seperti itu di hadapan orang tua ku!"
"Memang-nya kenapa? Mereka juga ingin cucu kan. Bukan kah lebih cepat, lebih baik."
"Haechan tidak papa sungguh, ayah dan ibu baik-baik saja." Kedua orang tua haechan hanya pasrah ketika mark berbicara tentang hal yang intim.
"Tapi bu, tidak seharus-nya ia berbicara seperti itu." Ucap haechan
"Ck. Kita pergi dari sini, aku akan kemari saat membicarakan pernikahan. Walaupun seharus-nya itu tidak perlu." Mark menarik tangan haechan dan mendapat perlawanan dari haechan. "Jangan seperti ini, rubah sikapmu. Aku tidak yakin dengan dirimu yang seperti ini, aku akan kuat."
"Masuk mobil."
"Dia bahkan tidak mendengar-kan ku." Di dalam mobil haechan terus melihat mark dengan tatapan kesal-nya. "Kalau ada yang ingin kau katakan sebaik-nya kau keluarkan. Aku tidak suka dengan tatapan mu itu." Ucap-nya
"Aku tidak suka sikap mu terhadap orang tua ku. Itu membuat ku kesal, perlakukan mereka seperti orang tua mu." Mark memberhentikan mobil-nya dan menatap haechan dalam. "Aku tidak suka kau membicarakan hal tentang kedua orang tua mu. Berhenti berbicara."
"Seperti-nya hubungan mu tidak baik, dengan mereka. Aku tetap pada pendirianku, perlakukan orang tua ku sebaik mungkin."
"Aku tidak suka di perintah oleh mu, tutup mulutmu atau aku akan memperkosamu di sini."
"Kau ini!"
Mark turun dari mobil-nya dengan menggemgam tangan mungil milik haechan. Sedangkan haechan selalu pasrah dengan perlakuan mark pada-nya
"Tuan maaf mengganggu waktu anda, tapi tuan dan nyonya kembali kerumah, dan mereka ingin anda menyambut-nya."
"Bilang kepada mereka aku sibuk."
"Kau tidak terlihat sibuk sayang."
"Masuklah ke kamar, kunci pintu panggil chenle jika kau butuh sesuatu." Haechan mematung di tempat,kakinya benar-benar tidak bisa bergerak. "Pergi secara perlahan, kau dengar aku kan."
"Ya."
"Manis, apa dia menantu ku?"
"Tidak ada urusan-nya dengan mu."
"Aku ibumu bersikap sopan lah."
"Tidak berlaku untuk mu." Mark melangkahkan kakinya menuju kamar haechan sebelum itu terjadi sebuah suara membuatnya mematung. "Aku merindukan mu minhyung oppa."
-aku ubah semua cerita di chap ini, karena ke tidak puasan aku. Maaf🙏🏻🙏🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
SIMON SAYS Revisi END {Markhyuck }
Short StorySeseorang yang sangat amat terobsesi pada pria-nya. Memiliki kekuasaan yang amat besar melebihi pemimpin negara. Seorang yang memegang teguh ucapan yang keluar dari mulutnya, dan berjanji akan mendapatkan miliknya bagaimana-pun caranya. Seseorang ya...