SS

12.8K 1K 27
                                    

Haechan membuka pintu kamar yang menjulang tinggi didepannya, mencari baju mulai dari keranjang kotor dan berakhir dilemarinya yang kecil di sebelah lemari mark. Tapi tetap saja tidak ketemu, setau haechan ia meninggalkan bajunya disini tidak mungkin hilangkan?

"Kenapa tidak ketemu? Apa dia membuangnya? Atau menyimpannya? Tapi tidak mungkin dia menyimpan baju murah seperti itu."

"Sudah tidak sabar? Kau bisa menungguku selagi aku membersihkan diri." Mark melihat haechan terlentang dikasurnya dengan baju tersikap menampilkan pinggang ramping dan kulit coklat yang menggoda.

"Apa? Jangan berfikir mesum. Aku kesini untuk mencari baju dark blue bermotif bunga sakura, dimana kau menyimpannya?"

Ah sekarang mark ingat baju lusuh yang berada di bawah ranjangnya.

"Aku menyuruh chenle mencucinya, apakah penting baju lusuh itu? Aku bahkan bisa membelikan baju bermerk yang mewah dan mahal."

"Kau terlalu sombong mark, baju itu adalah hadiah dari seseorang."

"Siapa?" Selidik mark

"Apa penting untukmu?"

"Apapun yang menyangkut dirimu hal kecil ataupun besar itu semua urusan ku."

"Kenapa? Aku bukan hal penting bagimu."

"Itu hanya fikiranmu, buktinya kau adalah milikku, prioritasku dan nafasku. Kalau kau tidak ada bagaimana aku hidup nantinya?"

"Apa yang kau omong? Kau sedang merayu atau apa? Itu sangat tidak pantas dengan dirimu." Haechan berjalam ke arah pintu kamar, sebelum sempat haechan membuka pintu lengan mark sudah memeluk pinggang ramping haechan. "Aku tidak merayu itu benar adanya, kenapa pergi? Aku menyuruhmu tidur dengan ku malam ini."

"Aku tidak ingin tidur denganmu, aku tidak mau hal mengerikan terjadi."

"Tidak akan aku berjanji, tidur berasamaku malam ini." Mark membawa haechan ke balkon kamar dan menenggelamkan wajahnya di ceruk leher haechan.

"Disini dingin kenapa sangat manja? Kau tidak ingat saat kau membawa paksa diriku dan kedua temanku, kau itu sangat seram kau keji dan kau brengsek. Dan sekarang kau menunjukan sisi manja mu padaku, itu benar-benar tidak cocok untuk dirimu yang brengsek."

"Aku manja hanya padamu tidak ada yang tahu sisi ku yang lain, lagipula aku menyuruhmu untuk ikut dengan cara lembut kan, tapi kau menolak. Bukan salahku menggunakan cara kasar. Ah bulan itu sangat cantik."

"Kau ingin menyamakan ku dengan bulan? Aku akan marah padamu kalau kau menyamakan ku dengan bulan."

"Kenapa hm? Bulan itu cantik"

"Bulan cantik kalau kau melihatnya dari jauh tetapi jika kau melihat bulan dengan dekat kau akan melihat bentuk yang tidak sesuai, bulan itu tidak secantik yang kau bayangkan."

"Kalau begitu dengan permata bagaimana? Permata sangat mahal dia kecil cantik dan berkilau sama seperti dirimu."

"Kau menyamaiku dengan permata karna kau membeliku sangat mahal bukan, kau juga mengataiku jalang, kaufikir aku tidak punya perasaan huh?"

"Tidak lagi itu yang terakhir, lagipula kau sudah jadi miliku memangnya siapa lagi yang mau dengan mu kalau kau sudah kutandai?"

"Aku bukan milik mu, kita belum terikat satu sama lain. Aku masih sekolah aku akan melanjutkan pendidikanku."

"Kau ingin terikat sekarang? Aku bisa mengambulkannya, untuk sekolah aku sudah mengatur semuanya. Kau dan kedua temanmu itu akan home schooling tidak ada bantahan."

"Aku tidak ingin jangan membuat keputusan sendiri." Haechan memukul mark dengan kencang, haechan tidak suka jika mark mengambil keputusan seperti ini.

"Itu tidak sakit sama sekali asal kau tau aku membuat keputusan ini tidak sendiri ada campur tangan dengan jeno dan samuel jangan menyalahkan ku lagi."

"Sudah kuduga kalian itu menyebalkan komplotan brengsek, kami yang lemah tidak bisa apa-apa. Kalian itu sangat brengsek."

"Kalau begitu jangan melawan kami, turuti saja semua peraturannya maka kau dan dua teman mu itu akan aman."

"Terserah kau saja, membawa kekuasaan itu tidak adil."

"Karena kau tidak punya apa-apa. Sudah merasa hangat?"

"Sudah. Nafas mu berhembus di tengkuk ku, bagaimana bisa aku masih kedinginan."

"Aku suka posisi ini, aku suka harumu aku suka dirimu."

"Aku tidak tau."

"Aku akan menunggu mu."

"Menunggu untuk apa?"

"Menunggu kau siap menjadi bagian keluarga lee, siap menjadi istriku dan siap melahirkan penerus ku." Haechan berbalik menghadap mark, baru kali ini mark melihat matk dengan dekat tanpa rasa takut."

"Sebenarnya apa yang kau rasakan saat kau bersama ku? Kau mencintaiku? Terobsesi? Atau kau hanya main-main dengan ku?" Tanya haechan dengan mata menatap tajam kedepan mata mark.

"Poin pertama dan kedua benar, aku memang mencintaimu, cintaku sangat besar hingga tumbuhnya obsesi. Aku tidak pernah bermain-main dengan mu, terlintas difikiranku saja tidak. Karena kau aku seperti ini."

Haechan menatap kembali mata mark dan mencari kebohongan disana tapi nihil, haechan tidak menemukannya. "Lalu wanita tadi siapa? Dia sangat cantik bertubuh tinggi dan menawan."

"Jalang."

"Kau tidur dengannya?"

"Jarang."

"Berarti kau pernah tidur dengannya mark."

"Kau kesal?"

"Menurutmu? Baru saja kau mngungkapkan perasaanmu tapi kau malah bersikap seperti ini. Jauh-jauh dari ku huss.. pergi sana."

"Ah berarti kau juga mencintaiku kan? Lihat kau kesal kau cemburu bukan? Kenapa aku harus pergi, ini mansionku dan satu lagi. Aku ini bukan kucing jangan mengusirku seperti itu."

"Kau itu kucing brengsek."

"Aku tidur dengannya kalau merasa lelah atau marah saja. Aku bahkan bermain aman. Spermaku ini mahal aku tidak mau salah masum tabung."

"Hanya pelampiasan?" Tanya haechan

"Ya pelampiasan. Sekarang kau puas dengan jawabanku?"

"Lumayan. Apa aku seperti dirinya?"

"Tentu saja tidak. Kau ini milikku yang akan ku jadikan istri."

"Jangan mulai lagi. Bisakah kau seperyi ini terus? Aku merasanyaman dan aman dengan mu."

"Aku bisa saja asal kau tidak memancing amarahku kedepannya."

"Aku tidak janji aku ingin tidur minggir sana aku ingin lewat."

"Tidur disini bersama ku."

"Hanya tidur kan?"

"Ya hanya tidur. Kau fikir kita mau melakukan apa."

"Awas saja kalau kau melakukan hal-hal lain padaku, akan ku tendang wajah brengsekmu itu."

"Tidak akan, cukup tutup mulutmu dan buka hatimu. Kau tau daritadi kau mengataiku brengsek hampir setiap kalimat yang kau lontarkan, dan percaya padaku aku tidak akan berbuat aneh-aneh."

"Memang kau brengsek percaya padamu itu musyrik aku hanya percaya pada tuhan."

"Hm terserah kau saja, tidur lah dulu aku akan membersihkan tubuhku." Ucap mark dengan mencium punggung tangan haechan.

"Ku harap kau selalu seperti ini mark." Batin haechan

-Aku ubah semua cerita di chap ini, karena ke tidak puasan aku. Maaf🙏🏻🙏🏻

SIMON SAYS Revisi END {Markhyuck }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang