Awal mula

10.9K 249 11
                                    




= 1 minggu yang lalu =

Ting

Kulirik hp-ku yang berada di atas meja. 'tumben banget ada yang ngirim sms malem-malam gini' pikirku dalam hati. Untuk menuntaskan rasa penasaran, akhirnya aku berjalan ke arah meja dan mengambil hp itu. Terlihat sebuah notifikasi dari salah satu aplikasi message. Mataku terbelalak. Terpampanglah sebuah nama yang sudah lama ini ku hindari. Adam hariski, dan dia adalah mantanku.

Segeraku buka aplikasi itu dan mulai membaca isi pesannya

"Hai rania. Gimana kabar mu? Udah lama ya kita ga ketemu. Sebelumnya aku mau minta maaf setelah apa yang terjadi kepada kita. Kamu mau kan maafin kebodohanku? Sejujurnya aku menghubungimu karna aku ingin menyelesaikan permasalahan diantara kita. kamu mau kan ran?? Kalau mau, aku tunggu besok jam 3 dicafe biasa. aku harap kamu mau datang untuk terakhir kalinya. See u ran."

Segera ku tutup aplikasi massage itu tanpa ada niatan untuk membalasnya. Ternyata pesan itu cukup mengguncangku. Kilasan balik tentang kejadian buruk itu mulai berdatangan. Kenangan yang sudah lama kukubur dan kulupakan. Sialan, ternyata pegaruh lelaki itu masih cukup besar pada diriku.

Tanpa ku sadari, tetesan benih mulai berjatuhan. Sejujurnya aku juga ingin menyelesaikan permasalahan ini agar aku bisa berdamai dengan masa lalu. Kumantapkan hatiku untuk menemuinya esok. Aku pasti bisa melakukannya. Semangat nia!!

------------------------------

-keesokan harinya-

Ku hentakan heels 7 centi ini membelah jalanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ku hentakan heels 7 centi ini membelah jalanan. Kuabaikan tatapan kagum dari orang sekitar. Mungkin ini sedikit berlebihan untuk kalian karna aku pergi kesalon hanya unutuk menemui mantan brengsek itu. Tapi tidak ada salahnyakan kalau aku ingin terlihat lebih cantik agar dia merasa menyesal telah membuangku. Ya anggap saja ini bentuk balas dendam ku.

Setelah sampai di tujuan, ku edarkan pandanganku. Setelah mendapati objek yang kucari, segera kudekati. Ternyata ia tetap sama dan tidak berubah. Selera style-nya masih sama. Ia menggunakan kaos longgar dan celana denim selutut. Terkesan santai tapi tetap tampan. Eh Kenapa aku jadi memujinya?.

"Hi dam. Long time no see" ujarku seraya menarik bangku didepannya. Kulihat ia terlihat sedikit kaget. Mungkin karna kudatang saat ia sedang melamun.

" Hi Ran. Sorry tadi aku lagi mikirin sesuatu, jadi aku ga sadar kamu udah datang. Udah lama ran?"tanyanya yang hanyaku jawab dengan gelengan kepala. Setelah itu suasana canggung meneyelimuti kami.

"Ran gimana kalau kita pesan minuman dulu nih" aku hanya tersenyum mengiyakan. " oke, kamu mau minum apa ran?" tanyanya sambil menyodorkan buku menu.

"Aku seperti biasa aja." jawabku sambil menyingkirkan buku menu yang sudah kuhapal itu.

Kulihat adam memanggil seorang pelayan, lalu memesan minuman kami. Setelah itu suasana canggung kembali datang. Sungguh aku tidak nyaman dengan keadaan seperti ini.

"Emm Ran kamu makin cantik aja ya." ucapan menggodanya yang hanya ku balas dengan tatapan sinis dan tersenyum sumbing. Ku lihat ia sedikit kecewa dengan reaksi acuhku.

"Ran, sebelumnya aku mau minta maaf dulu kepadamu atas semua perlakuan buruk gue. Gue nyesel ran pernah menyakiti kamu. Maafin aku ya ran" Kutatap matanya, mencoba mencari kebohongan. Tapi yang ku dapatkan hanya tatapan tulus sekaligus menyesal.

Aku sedikit terenyuh atas perbuatannya itu, "Adnan aku udah maafin kamu kok, dan sejujurnya aku kesini karna aku ingin melupakan kenangan buruk kita dan berdamai dengan masa lalu. Sehingga tidak ada rasa penyesalan atau sakit hati lagi diantara kita. Aku harap ini terakhir kalinya kita bertemu. Kurasa kau mengerti dengan permintaan ku ini." Aku beranjak dari kursi dan mulai melangkahkan kakiku kearah pintu. Akan tetapi tangan adnan menahan lengan kananku.

"ran, ku mohon jangan pergi dulu. Aku mau bicara serius denganmu. Kumohon ran." suaranya yang bergetar lirih mampu membuatku terdiam sejenak. Kutatap mata dengan dalam. Kali ini aku melihat sesuatu yang berbeda dengan adnan. Matanya menggambarkan sarat akan sebuah penderitaan. Entah mengapa melihatnya seperti ini membuatku tak tega. Tanpa berkata lagi aku kembali ke tempat duduku.

"Oke bicaranya ga usah pakai basa-basi, langsung ke intinya aja ya"Ucapku mengintimidasi dan dijawab anggukan setuju adam.

"Ra aku dituduh menghamili seorang wanita"ujarnya dalam satu tarikan nafas.

"whatt?!" aku tidak bisa menyembunyikan kekagetanku. 'Jadi ini alasan yang membuatnya menderita.

"iya ra, bagaimana bisa aku menghamili seorang wanita yang bahkan belum pernah aku sentuh. Dan sekarang keluarganya memintaku untuk tanggung jawab dengan menikahinya. Aku tidak bisa mengelak karena keluargaku juga sudah setuju akan hal itu. Aku stress ra"ujarnya putus asa


Hatiku bergetar mendengar penuturannya. Seakan merasakan penderitaan yang sedang ia emban, mataku mulai berkaca-kaca. Hatiku tergerak untuk membantunya, tapi aku tak tau harus berbuat apa. Akhirnya yang hanya bisaku lakukan adalah mengatakan sabar untuknya. "sabar dam. Apakah kamu ga bisa buktiin bahwa anak yang dia kandung itu bukan anakmu?"

"Sudah ku lakukan semua cara untuk membuktikan bahwa anak yang ia kandung itu bukan anakku. Tapi tetap saja semua orang tidak percaya akan hal itu, dan berbalik menghakimiku." adam menghela nafas panjang di akhir katanya. "tapi masih ada satu cara lagi yang belumku coba. Dan ini adalah jalan terakhir dari pemecahan masalah ini. Dan cara ini ...."

Karna merasa penasaran, ku rundukan tubuhku ke depan dan mengerutkan alisku. Adam terlihat ragu untuk menyelesaikan kalimatnya. "Cara ini akan melibatkan dirimu ran".

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

hai hai

ini adalah karya pertama gue, jadi mohon dimaklumi apabila banyak salah kata dalam penulisan. sabi banget nih kalau mau ada yang ngekomen atau mau ngekritik. thanks ya udh baca cerita gue yang alakadarnya ini.

And Dont forget to Comment and Vote.

Gue sangat mengapresiasi kalian yang mau vote karna telah menghargai karya ku ;)


FAKE PREGNANTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang