Permainan Takdir

6K 208 0
                                    

Kutatap lesu pemandangan kota jakarta diluar jendela mobil. Hatiku masih bergejolak dengan kesialan yang baru saja terjadi. Setengah jam yang lalu aku baru saja melaksanakan akad nikah di KUA. Dari sekian banyak impian pernikahanku, tidak pernah sekalipun terbesit bahwa aku akan menikah di KUA dan hanya disaksikan oleh sekertaris dan supir si brengsek ini. Sekarang si brengsek ini benar-benar memegang kendali diriku.

Aku tidak bisa lari maupun mengelak. Karna dia memburuku dari setiap sisi hidupku. Setelah kejadian dimalam pertunangan adam, Althaf mulai menghancurkan hidupku perlahan. Mulai dari perusahaan tempatku bekerja di singapur tiba-tiba memutuskan kontrak kerja dengan alasan bahwa aku melanggar clausa kontrak. Mereka menuntutku membayar finalti 300 juta dolar singapur. Tidak hanya itu, pemilik apartemen yang ku sewa menghubungiku untuk pindah dikarnakan ia sudah menjualnya. Dan terakhir yang membuatku tidak berkutik disaat rumah yang nenek tinggalkan untukku disita oleh bank, dikarnakan aku belum melunasi biaya rumah sakit nenek yang kupinjam. Althaf benar orang yang berhati dan bertangan dingin. Seharusnya ia tidak perlu sekejam ini mengingat ia mengetahui bahwa aku sedang hamil, walaupun palsu. Setidaknya ia taunya bahwa aku sedang hamil 4 bulan.

Disaat aku mulai putus asa dengan keadaan yang menimpaku, althaf datang menawariku segala macam bantuan dengan syarat aku akan menikahinya. Aku menerimanya, walaupunku tau pasti ini merupakan rencana busuknya. Sejujurnya sebelum aku menerima bantuan althaf, aku mencoba mencari adam untuk meminta bantuannya. Sialnya dia benar-benar tak menghubungiku dan menghilang. Berdasarkan berita beredar di internet, ia sudah menggelar pernikahannya dengan anggia. Sial, rencana kami benar-benar gagal dan akupun ikut terseret kedalam kobangan permasalahan ini. Huft ini sungguh menyebalkan.

"Kapan kamu bisa menemui orang tuaku?" Ucapan Althaf menyadarkanku dari lamunanku.

"Aku bisa kapan aja. Terima kasih berkat kamu aku menjadi pengangguran yang memiliki banyak waktu luang" sindiranku hanya ditanggapi dengan tawaan si althaf.

" kalau kau ingin bekerja, kau bisa bekerja diperusahaan ku. Aku dengan senang hati bisa bekerja sama denganmu"

"Tidak, Aku tidak sudi bekerja denganmu" setelah perkataanku keadaan kembali sunyi.

Kulirik kaca spion, supir althaf sedang menatap kami binggung. Sayangnya kami bukanlah pasangan normal lainnya, kami bertingkah seperti kuncing dan anjing setelah setengah jam kami resmi menjadi pasangan suami-istri. Bagaimana jika 1 tahun kemudian? Kami akan bertingka seperti apa?

Tak lama kemudian kami sampai ditujuan. Aku sangat lega karna aku sudah tidak betah dengan suasana aneh dimobil.

Kulihat pemandangan yang ada didepanku, aku terperangah dibuatnya. Ini benar-benar mengagumkan.

Tiba-tiba althaf datang merangkulku "Welcome to our house darl"


To Be Continued

--------------------------------------------

GUYS jangan lupa untuk vote and comment 

Stay healty ya, jangan lupa cuci tangan ^^

FAKE PREGNANTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang