XXX

6.2K 526 91
                                    

Dear, diary...

Hari ini aku menjadi korban tindak pelecehan seksual. Manajer kafe tempatku bekerja mencoba untuk memojokkanku di toilet dan berusaha menciumku. Aku berhasil menonjoknya, tenang saja. Oh, aku juga memberikan beberapa tendangan kecil untuknya, bonus. Sekarang si brengsek itu berada di rumah sakit. Temanku yang ikut ke sana mengatakan bahwa manajer sialanku itu mengalami patah tulang rusuk, patah tulang hidung, lebam di pipi kanan, pergelangan tangan terkilir dan tulang keringnya retak. Tidak begitu parah : )

Aku pulang cepat setelah dimintai keterangan oleh polisi. Teman-temanku banyak membelaku dan mengatakan bahwa manajer mesum itu pantas mendapatkan seluruh luka itu, mereka bahkan membeberkan beberapa ulahnya yang lain. Lalu, pihak kepolisian mengatakan bahwa dia akan menjalani hukuman setelah keluar dari rumah sakit dan pemilik kafe juga langsung memecatnya saat itu juga. Bahagianya...

Inginnya, saat aku pulang, aku disambut dengan senyuman. Tapi, ibuku malah menghujaniku dengan berbagai macam sumpah serapah. Rupanya, ibu mendapat telepon dari kepolisian dan mereka mengungkapkan kelakuanku pada ibuku. Jadi, ibu mengomel panjang lebar tentang aku yang merusak citra baik keluarga kami.

Oh, omong-omong, aku dari keluarga yang tidak kaya, tidak juga kekurangan. Cukuplah untuk biaya hidup sehari-hari, cukup untuk membeli rumah, cukup untuk membeli mobil, cukup untuk membeli gedung, yah, kami keluarga sederhana. Sebenarnya masih banyak yang berlebih dibanding kami tapi, ibu dan ayahku selalu merasa bahwa mereka adalah salah satu dari para bangsawan Gangnam. Citra keluarga, nama baik keluarga, hidup layaknya pangeran. Aku muak. Maka dari itu aku memberontak. Meskipun aku punya gelar magister di bidang matematika dan mendapat tawaran kerja di tempat bagus, aku malah memilih untuk bekerja sebagai pegawai kafe biasa. Well, tanpa bekerja pun uangku tetap mengalir. Orang tuaku itu sangat sayang padaku, tahu...

Alasan lain adalah karena aku ingin mencoba hidup seperti karakter utama di dalam drama yang biasa ditonton kakakku. Kebanyakan, karakternya itu hidup penuh rintangan memulai dari nol lalu menjadi sukses di akhir episode. Tapi, setelah kujalani, ternyata hidup tidak semudah drama yang dapat berkembang hanya dalam 16 episode, dua episode setiap minggunya. Para karakter itu bahagia hanya dalam dua bulan dan aku masih menderita meski sudah bekerja selama dua tahun. Can't relate.

Entahlah, mungkin aku memang bodoh seperti kata ibuku beberapa hari yang lalu. Oh, seperti saat ini juga. Aku bosan di rumah, ibuku mengurungku di kamar, jadi, aku kabur lewat jendela. Aku ini pintar, tapi sedikit lemah dalam mengingat jalan. Terlebih karena aku memang sedang tidak memiliki tujuan pasti.

Kakiku melangkah dengan sendirinya memasuki sebuah bangunan berpintu kayu. Dari luar, terlihat seperti kafe. Tapi, setelah masuk, dentuman musik terdengar begitu kencang, bau alkohol dimana-mana, orang-orang bergerak meliuk-liuk dalam keadaan setengah sadar di lantai dansa. Ini klub malam, aku menyimpulkan.

Aku mencoba untuk menerobos lautan manusia di lantai dansa demi mencapai meja bar, namun tubuhku malah digiring secara tidak langsung menuju ke pinggir oleh orang-orang mabuk itu.

"Ck!" aku menutup telingaku, mereka mendorongku ke dekat speaker. Suaranya kencang sekali, sial.

Lalu, aku kembali mencoba untuk menuju ke meja bar. Baru satu langkah, tubuhku kembali terdorong ke belakang karena salah satu wanita mabuk kehilangan keseimbangannya. Punggungku menghantam pintu yang tidak sepenuhnya tertutup, dan karenanya aku langsung jatuh terbaring di lantai akibat pintu yang terbuka.

"Kepalaku sakit...," gumamku sambil mengelus belakang kepalaku yang terantuk lantai.

Buru-buru aku berdiri dan meminta maaf pada orang-orang yang berada di ruangan itu. Saat aku menegapkan kembali tubuhku, aku menyesal.

Mata-mata merah itu menatapku dengan tajam, tubuh seorang wanita; entah dia masih hidup atau tidak, tergeletak di atas meja dengan beberapa luka gigitan di tangan, leher dan kaki. Seketika aku menyadari situasiku saat ini.

"Oh, crap!"

Aku baru saja memasuki sarang para makhluk penghisap darah...

.

.

.

=COMING SOON=

Grey's Chit-Chat : Yahoo! Apa kabar? Cerita baru lagi nih. Statusnya masih "Coming Soon", ini sebagai pengingat aja. Sebelum aku lupa kalau aku punya ide ff begini. Bakalan diapdet setelah MGR dan Telepati tamat. Udah lama kepingin bikin Vampire AU dan baru yakin buat bikinnya sekarang. Siapakah si 'Aku' ini? Identitasnya akan terbongkar di chapter berikutnya.

Heart of The LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang