Real Witch Hunting

2.4K 357 70
                                    

Tepat pukul lima pagi, Wonwoo bangun dari tidurnya. Sepertinya, pekerjaannya yang menuntutnya harus bangun pagi setiap hari membuatnya bisa bangun sepagi itu tanpa perlu memasang alarm. Wonwoo menyibak selimutnya dan berjalan keluar dari kamar Mingyu untuk mencari si pemilik kamar yang tidak ada di kamarnya.

"Mingyu?"

Wonwoo mengedar di lantai dua dengan kedua tangan terselip di dalam saku celananya. Pakaiannya masih lengkap, tidak berantakan sedikitpun karena memang tidak ada yang terjadi semalam. Mingyu masih ingat kalau dia memiliki pekerjaan yang harus segera ia selesaikan, jadi dia hanya menemani Wonwoo sampai pemuda berkaca mata tersebut terlelap dan kembali melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda.

"Mingyu?" Wonwoo kembali memanggilnya, namun tetap tidak ada jawaban.

Wonwoo akhirnya turun ke lantai satu. Semua lampu yang masih dalam keadaan tidak menyala membuat Wonwoo sedikit ragu.

"Apa dia pergi? Tapi, dia mau kemana sepagi ini?"

Akhirnya, Wonwoo memutuskan untuk memeriksa garasi. Ia ingin melihat apakah mobil Mingyu berada di sana atau tidak. Selangkah demi selangkah dia tapaki dan akhirnya ia sampai di garasi. Mobil Mingyu ada di sana, tapi, bukan itu yang menarik perhatiannya.

Wonwoo menyipitkan matanya, keadaan garasi yang tidak begitu terang, ditambah dengan penglihatannya yang buruk membuatnya harus berjalan mendekat. Ketika akhirnya dia bisa melihat dengan jelas, matanya membelalak karena terkejut.

Kim Mingyu menoleh ke arahnya...

Dalam keadaan kacau dan berlumuran darah...

Dan ada tubuh seseorang yang tergeletak di lantai garasinya dalam keadaan mengenaskan...

.

"Easen sudah mati. Kim Mingyu yang membunuhnya."

Prang!

Gelas wine yang baru saja dilempar tersebut menghantam dinding dan pecah berkeping-keping. Isinya meninggalkan noda berwarna merah keunguan di dinding putih dan juga karpet bulu yang menutupi sebagian lantai.

"Sudah kuduga, Kim Mingyu akan menjadi halangan untuk kita."

Seorang wanita dengan terusan abu-abu panjangnya yang menyapu lantai berjalan mondar-mandir dengan langkah yang sengaja dihentak-hentakkan untuk menunjukkan rasa kesalnya.

"Sekarang kita akan semakin kesulitan untuk mendapatkan Jeon Wonwoo. Setelah ini mereka pasti akan semakin memperketat keamanan di sekitarnya dan celah yang kita miliki akan semakin sempit!" gerutu wanita tersebut.

"Miss Rylen, celah yang kita miliki memang sempit, tapi bukan tidak mungkin untuk memperlebar celah tersebut."

"Bagaimana caranya?"

"Kita buat Jeon Wonwoo membukakan jalan untuk kita..."

.

Untuk pertama kali dalam hidupnya, Jihoon merasa gusar. Sedari tadi dia tidak bisa diam dan sibuk berjalan mondar-mandir di ruangannya seperti setrikaan. Soonyoung sama sekali tidak menghubunginya sejak mereka pulang dari kastil dan Jihoon tidak tahu dimana keberadaan siluman hamster tersebut.

Heart of The LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang