고맙다

2K 317 101
                                    

Seokmin duduk bersandar di ranjang milik Joshua, kedua lengannya ia lipat di belakang kepala agar kepalanya tidak langsung bersinggungan dengan sandaran ranjang yang terbuat dari kayu. Ia hanya mengenakan celana panjangnya, sementara tubuh bagian atasnya terekspos jelas tanpa sehelai benangpun. Kakinya bergerak-gerak kecil selagi ia memikirkan sesuatu dan pergerakan itu mengganggu Joshua yang sedang membaca laporan pekerjaannya dalam posisi telungkup di sebelahnya.

"Apa yang mengganggu pikiranmu?" Joshua bertanya seraya menutup laptopnya. Ia merubah posisinya menjadi duduk bersila di samping Seokmin dan mengambil sebuah bantal untuk menutupi bagian pahanya yang terbuka.

Seokmin melirik Joshua sekilas, kemudian menghela napasnya. "Kim Mingyu," jawabnya.

"Ada apa dengannya?"

"Anak itu sedang kesakitan sekarang. Dia menahannya sejak tadi karena ada Wonwoo dan yang lainnya."

Joshua hanya diam. Namun, dari tatapan yang ditujukannya, Seokmin paham kalau Joshua meminta penjelasan lebih lanjut tentang Mingyu.

"Aku tidak tahu pasti penyebabnya. Tapi, ketika kami bertemu beberapa puluh tahun yang lalu, dia sudah terluka cukup parah. Lalu, sekitar 13 tahun yang lalu, Mingyu datang menemui ku lagi, memintaku untuk mengobatinya, tapi aku tidak pernah benar-benar bisa menyembuhkan lukanya walaupun aku menghabiskan waktu hampir setahun penuh untuk merawatnya. Aku berasumsi kalau luka yang dia dapat itu berasal dari pertarungannya melawan banyak penyihir sebelum diriku," ungkap Seokmin.

"Lalu, apa yang ingin kau lakukan sekarang?"

"Di mana kamar Mingyu dan Wonwoo?"

"Kemungkinan mereka berada di lantai 5. Tanyakan saja pada penjaga yang kau temui, mereka pasti tahu."

"Okay." Seokmin mengambil kemeja yang tergeletak di ujung ranjang, kemudian memakainya dengan cepat. Lalu, ia beralih kepada Joshua, menangkup kedua pipinya. "Mmuah~!" dan memberikan sebuah kecupan di bibir Joshua.

"Aku tinggal dulu, ya, Shua~"

Joshua hanya menggelengkan kepalanya kemudian menyelinap ke balik selimutnya. Biasanya, dia akan menempati bagian tengah ranjang karena hanya tidur seorang diri. Tapi, entah kenapa, kali ini dia memilih untuk mengakuisisi hanya bagian kiri tempat tidur dan meninggalkan sisi lainnya untuk di tempati seseorang.

.

Seokmin membawa Mingyu ke ruang perawatan yang ada di kastil. Dia juga meminta Mingyu membuka bajunya agar dia bisa melihat seberapa parah luka yang dialami oleh Mingyu.

Jika dilihat dengan mata telanjang orang awam, mereka tidak akan menemukan luka atau cedera yang di tubuh Mingyu. Namun, berbeda dengan Seokmin. Dirinya bisa melihat dengan jelas beberapa bekas luka yang suka sembuh, maupun luka yang masih setia berada di sana.

"Sejak kapan rasa sakitnya kambuh?"

"Baru-baru ini. Aw!" Mingyu meringis saat Seokmin menekan bagian lengan atasnya di dekat bahu.

"Apa yang kau lakukan? Kau berkelahi dengan siapa? Kalau kau hanya bekerja seperti biasa, cedera mu tidak akan berulah seperti ini." Seokmin kembali menekan sebuah titik di punggung Mingyu dan menghasilkan erangan dari empunya.

Heart of The LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang