Witch Hunting

2.6K 397 185
                                    

Ketika sadar, yang pertama kali Wonwoo ingat adalah detik-detik sebelum dia pingsan, yang pertama dia pikirkan adalah tentang kekhawatiran kedua orang tuanya, yang pertama ia lihat adalah Mingyu, tapi yang terucap dari mulutnya malah, "Belanjaanku bagaimana?"

Sontak saja Mingyu yang duduk di sebelah ranjang Wonwoo tertawa mendengarnya. Tapi, tawanya pelan karena ada pasien lain di IGD.

"Kelihatannya kau lebih menghawatirkan jajananmu dibandingkan dirimu sendiri…"

"Belanjaanku bagaimana?" Ulang Wonwoo lagi.

"Sudah diamankan oleh temanku. Nanti dia akan mengantarnya ke rumah juga. Orang tuamu tidak ku hubungi karena kupikir aku masih bisa menjagamu sendiri."

Wonwoo menghela napas lega. "Baguslah…," dia kemudian melirik Mingyu yang sedang sibuk mengetik sesuatu di ponselnya. "Terimakasih, Mingyu."

"Kembali kasih, Wonwoo," balas Mingyu tanpa mengalihkan pandangannya dari layar ponsel.

"Apa yang sedang kau lakukan?"

"Mengetik e-mail. Ada hal penting yang harus kulaporkan pada atasanku."

"Kenapa kau tidak langsung menemuinya saja?"

"Mana bisa," Mingyu meletakkan ponselnya di samping Wonwoo setelah mengirim e-mailnya. "Siapa yang akan menungguimu di sini kalau aku pergi?"

"Aku bukan sedang sakit parah atau sekarat, Mingyu..."

"Memang tidak. Tapi, tadi saat aku membiarkanmu sendirian untuk mengambil es krim, seseorang menyerangmu sampai kau pingsan dan berakhir di IGD begini," balas Mingyu. "Sudahlah, tidak perlu menghawatirkanku. Apa kau sudah merasa baikan? Perawat bilang kau bisa langsung pulang jika sudah sadar."

"Sepertinya begitu."

"Tunggu di sini, akan kupanggilkan perawat dulu sebentar."

"Ya…"

.

Wonwoo dan Mingyu sampai di rumah tepat pada jam 5 sore. Lalu, ada satu hal yang membuat Wonwoo tercengang di depan pintu.

Ada Kwon Soonyoung yang duduk di kursi terasnya ditemani dengan beberapa kantong besar berisi belanjaan milik Wonwoo dan Mingyu.

"Kau…"

"Kau mengenalnya?" Tanya Mingyu.

"Tentu saja dia mengenalku. Dia kan calon pacar baruku…," celetuk Soonyoung, setelahnya dia memberikan sebuah wink kepada Wonwoo.

Wonwoo memasang ekspresi jijiknya lalu bersembunyi di balik punggung Mingyu dan berbisik pada pria tinggi tersebut. "Bagaimana kau bisa kenal dengan siluman hamster itu?!"

"Dia bekerja di tempat yang sama denganku sebagai salah satu direktur," jawab Mingyu sambil menatap kesal ke arah Soonyoung. "Kalau Jihoon tahu, kau bisa-bisa jadi kelelawar goreng," ujarnya.

"Hamster," koreksi Wonwoo. Mingyu menoleh ke belakang dengan ekspresi bingung. "Hamster?" Tanyanya.

"Soonyoung itu siluman hamster, bukan kelelawar…"

Heart of The LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang