False

2K 335 165
                                        

Setelah kejadian pemusnahan kerajaan oleh Mingyu dan Wonwoo, disusul dengan kematian Wonwoo, Mingyu mengumpulkan kembali abu Wonwoo untuk ia bangkitkan kembali suatu saat nanti.

Tetapi, usahanya untuk menemukan penyihir yang cukup kuat untuk membangkitkan Wonwoo kembali tidaklah mudah. Dalam pencariannya, ia bertemu dengan banyak orang. Beberapa dari mereka merupakan petinggi-petinggi klan yang baru dan Mingyu menawarkan perjanjian kepada mereka. Mingyu akan membantu mereka dan mereka juga harus membantu Mingyu sebagai imbalannya. Perjanjian itu harus dipatuhi, selama Mingyu masih hidup, oleh semua pihak, termasuk keturunan mereka nantinya.

Sekitar 170 tahun kemudian, barulah Mingyu berhasil menemukan seorang penyihir yang kabarnya sangat hebat. Penyihir itu sangat sulit ditemukan karena dia hampir tidak pernah menggunakan sihirnya dan meninggalkan jejak apapun di tempat-tempat yang pernah ia singgahi.

Namanya Lee Seokmin.

Saat pertama kali Mingyu bertemu dengannya, jujur saja, Seokmin sama sekali tidak terlihat seperti seorang penyihir. Penampilannya luarnya membuatnya terlihat masih seperti pria di usia akhir dua puluh tahunan, tapi Seokmin mengaku kalau sebenarnya dia sudah tua dan pantas disebut kakek-kakek berdasarkan umurnya. Kelakukan Seokmin juga sangat jauh dari kata "Penyihir Hebat" yang selalu orang lain elu-elukan. Selama mengikutinya, Seokmin sering kali terlihat sedang tertawa sendiri, menertawakan kupu-kupu yang hinggap di bunga, menyoraki sekumpulan bebek yang mencoba untuk menyebrangi jalanan dan berteriak heboh saat berhadapan dengan hantu.

"Untuk apa kau membangkitkannya kembali?" tanya Seokmin. "Bukankah dia sendiri yang ingin mengakhiri hidupnya?"

"Aku ingin membangkitkannya untuk diriku sendiri. Aku ingin bersamanya. Kau harus menolongku."

Seokmin tertawa pelan, tidak melengking seperti biasanya. "Cinta selalu berhasil menghasilkan sebuah masalah besar dari hal yang sebenarnya tidak ada apa-apanya. Menyebalkan. Itu sebabnya aku tidak pernah jatuh cinta."

"Mungkin karena itulah kau tidak tahu seberapa besar keinginanku untuk kembali bersamanya."

"Kenapa kau tidak mati saja? Menyusulnya ke alam baka lebih mudah daripada membangkitkannya kembali."

"Kalau saja aku bisa, itu akan menjadi hal pertama yang akan kulakukan setelah dia pergi," tukas Mingyu.

Seokmin memperhatikannya dari atas hingga bawah, kemudian barulah ia menyadari sesuatu. "Oh, kau seorang Living Doll. Kau tidak akan bisa mati kecuali tuanmu yang mematikanmu, dan siapakah tuanmu itu?"

"Dia ada di sini. Seseorang yang aku ingin kau untuk membangkitkannya. Dia penciptaku."

Seokmin berbalik badan, memunggungi Mingyu dan mulai berjalan meninggalkan pelataran yang menjadi tempat mereka berbincang tadi. Mingyu mengikutinya dari belakang.

"Dengar, teman...," Seokmin menghela napasnya. "Membangkitkan seseorang bukanlah ritual yang mudah. Aku memiliki kemungkinan untuk berhasil melakukannya, begitu juga dengan kemungkinan gagal yang sama besarnya. Banyak energi yang harus dipersiapkan."

"Aku akan menyediakan semuanya. Apapun yang kau butuhkan."

"Termasuk nyawaku?"

Mingyu terdiam setelah Seokmin membalasnya dengan pertanyaan yang tidak bisa dia jawab. Bagaimana caranya mengganti nyawa seseorang? Dia tidak tahu.

Heart of The LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang