Trapped

1.7K 273 121
                                    

Joshua berjalan menuju aula yang mulai dipenuhi oleh para tamu undangan. Sebuah meja yang sangat panjang terbentang di sana, membagi aula menjadi dua sisi berseberangan. Sisi kiri diisi oleh para tetua klan, sedangkan sisi kanan diisi oleh para pimpinan klan muda dan perwakilan dari klan lainnya. Di setiap ujung meja, terdapat dua buah kursi yang menjadi tempat duduk bagi Jaewook dan Minyoung selaku pimpinan klan Glastonburry dan Soonyoung beserta Jihoon sebagai penerus kepemimpinan.

Joshua langsung memeluk kakaknya tersebut dan duduk di sisi kiri, karena dia termasuk tetua klan. Seungcheol datang bersama Jeonghan sebagai pimpinan klan masing-masing. Klan Vladmir diwakilkan oleh Jun dan Minghao. Chan sebagai putera kedua, duduk di sebelah ayahnya dan Samuel yang baru sampai di kastil duduk mendampinginya. Seokmin duduk di sebelah Joshua dan langsung menghela napas ketika melihat ada beberapa wajah tetua yang familiar baginya. Seungkwan memasuki aula dengan wajah cerianya sementara Vernon terlihat tidak begitu senang karena telah dihentikan dari pekerjaan laboraturiumnya.

Satu per satu kursi mulai terisi dan akhirnya tersisa dua buah kursi bersebelahan di antara Jeonghan dan Jun. Semua mata langsung tertuju ke arah Mingyu dan Wonwoo yang baru saja memasuki aula. Wonwoo berhenti sebentar di dekat jalan masuk dan membalas tatapan orang-orang tersebut dengan tatapan tajam. Entah kenapa, dia tidak merasa takut ataupun terintimidasi sama sekali dengan seluruh tatapan tersebut. Pandangannya lurus menatap ke arah Mingyu yang sudah duduk lebih dulu di kursinya. Ia sempat membungkuk untuk memberikan hormat kepada Jaewook dan Minyoung sebelum menempati kursinya.

"Karena semuanya sudah berkumpul di sini, maka aku akan langsung saja," ujar Jaewook. Ketika ia mendapatkan atensi dari semua orang, ia kembali melanjutkan. "The Witch telah kembali dan saat ini dia berada di ruangan ini bersama kita."

Sebagian menunjukkan raut wajah terkejut setelah mendengar pernyataan tersebut, sementara sisanya tetap terlihat tenang menunggu kelanjutan kalimat Jaewook.

"Penyerangan yang sering terjadi belakangan ini adalah tanda bahwa witch hunting telah dimulai. Klan Benight dan semua sekutunya telah berkali-kali melanggar perjanjian yang ada. Mereka bahkan mulai berani menyerang sekutu klan kita. Menantuku telah menjadi korban dan kemarin malam mereka hampir menyerang keponakanku."

Jun mencondongkan tubuhnya ke arah Wonwoo kemudian membisiki Wonwoo. "Secara tidak langsung paman Kwon menganggap bahwa penyebab kekacauan ini adalah dirimu."

Wonwoo lantas tersenyum dan balik membisiki Jun. "Aku tahu," katanya.

"Jadi, paman mau melakukan konfrontasi ke klan Benight dan seluruh sekutunya?" tanya Seungkwan.

"Melakukan konfrontasi terlalu berresiko untuk saat ini. Kita tidak bisa bertindak gegabah."

"Berarti kau akan memilih untuk membuka Jade Court, hyung?" tebak Joshua. "Di mana kau akan mengadakannya?"

"Blood Lake."

Jawaban Jaewook mengundang berbagai macam reaksi dari para tamu yang hadir. Namun, kebanyakan dari mereka menolak usulan lokasi tersebut karena Blood Lake merupakan tempat yang sangat berbahaya. Jade Court sendiri merupakan ritual sakral karena mereka akan membuka The Covenant, sebuah buku tebal berisikan perjanjian antar klan yang telah berusia ribuan tahun. Buku itu sendiri menyimpan berbagai macam kekuatan magis yang dapat saling tarik-menarik atau bahkan berlawanan dengan magis yang berada di sekitar Blood Lake.

"Kenapa di sana?"

"Kekuatan Wonwoo mungkin belum kembali, tapi kita memiliki Lee Seokmin di sini. Seperti yang kita ketahui, Blood Lake mungkin berbahaya untuk vampir seperti kita, namun bagi para penyihir, terlebih lagi yang seperti Seokmin, Blood Lake akan memberikan kekuatan padanya dan kita bisa meminta tolong Seokmin untuk-"

Heart of The LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang