Kukira ini semua cuma mimpi, namun aku sadar apa yang telah kubaca telah mengubah duniaku. Kini aku terjebak dalam mantraku sendiri. Ini sudah tak lagi bumi yang ku kenal. Aku memang seorang pengayal namun bukan ini yang sesungguhnya kuharapkan.
"Siapapun tolong aku..."
Aku terus berjalan di hutan yang sama sekali tak kukenali ini. Sudah beberapa jam aku berjalan, tetapi tak ada siapapun yang kutemui disini. Apalagi hari sudah mulai senja. Aku tak mau bermalam di hutan ini sendirian. Aku terus saja berteriak meminta tolong hingga suaraku kering tetapi tetap saja tak ada jawaban balasan dari seseorang. Aku harus menemukan buku itu. Harus kuubah agar aku bisa kembali ke duniaku yang sesungguhnya. Andai saja tikus raksasa itu tak mengambil tasku, tak mungkin aku menjadi seperti ini.
"Bodoh, kenapa aku membayangkan dunia fantasi semacam ini, penuh dengan halangan dan rintangan. Padahal aku ingin menjadi pahlawan untuk menyelamat pangeran atau siapalah lelaki manis yang nanti bisa kunikahi. Ternyata justru aku sendiri yang mengalami kesulitan semacam ini. Kukira cerita fantasy aksi semacam ini bisa membuat diriku lebih baik, sayangnya aku justru jadi lebih buruk. Harusnya kisah comedi romantis saja yang kuinginkan bukan dunia petulangan yang berbahaya yang jadi pilihanku"
Aku terus berjalan meskipun kaki sudah mulai lecet dan pegal karena berjam-jam melangkah tanpa henti. Aku tak mau melewatkan waktu untuk beristirahat meskipun sebentar yang ada justru aku akan terjebak semalam di hutan berbahaya ini. Aku harus menemukan rumah penebang kayu yang berada di tengah hutan ini. jika memang dunia ini sesuai dengan apa yang aku bayangkan pasti orang itu tinggal di hutan ini. Sepanjang aku berjalan, pohon-pohon ini tampak begitu membingungkanku. Semuanya terlihat sama dan aku tak dapat membedakannya.
Aku menatap langit untuk memastikan apakah hari sudah mulai malam dan kulihat sebuah asap hitam yang kini menjadi pusat perhatianku. Aku pun mengikuti kemana asal asap itu berada, karena disitu ada asap pastilah ada api yang jadi sebabnya. Pasti itu adalah asap yang dihasilkan dari cerobong asap di rumah si penebang kayu. Semoga saja harapanku benar.
Aku berjalan sambil sesekali menegok ke atas untuk melihat arah asap itu berasal, hingga akhirnya sampailah aku di dalam sebuah taman bunga yang begitu indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Magic Book & The Fantasy World
FantasyKisah fantasy seksual seorang anak lelaki yang menemukan buku sihir hingga mengubah hidupnya. Mengandung unsur BxB Khusus pembaca 18+