Asha's Life✔

31~tears 2

"kokie, panggil asha gih!, suruh makan!" suruh chanyeol pada jungkook.

"bentar hyung! Nanggung,tinggal 5 menit lagi!" ucap jungkook masih fokus pada animenya

"biar aku yang manggil hyung, di sanakan?" tunjuk v pada kamar asha

"hmmmm, baiklah!"

V menaiki anak tangga menuju kamar asha, pintu asha sedikit terbuka, ia ingin mengetuk pintu, tapi ia mengurungkan niatnya tersebut.

Ia mendengar asha menangis tersedu sedu
"aku sangat merindukanmu mom, aku juga sangat merindukan appa, hampir setiap hari aku menangis seperti ini!"

"bisakah kita bertemu di dalam mimpi?"

"hah,aku sangat membenci diriku, kak ijik membenciku, dia membenciku karna aku mirip dengan mu mom!"

"aku benci mata ini! Aku juga benci rambut ini!"

"aku benar benar sudah gila sekarang!, ah dimana gunting! Aku ingin memotong rambut ini! Rambut yang paling kusayangi!, dengan begitu kak ijik nggak bakalan membenciku lagi! "ucap asha sambil membuka laci untuk mencari gunting.

Asha pun menemukan gunting di laci paling bawah, asha mendekatkan gunting itu pada rambutnya.

V yang melihat itu langsung mengetuk pintu, dan dengan cepat asha menjauhkan gunting, dan menghapus air matanya.

***

Sungai han

V sampai terlebih dahulu, dan setelah 3menit ashapun juga sampai.

"apa yang sebenarnya lo rencanakan?" ucap asha, ketika melihat v yang duduk ditempat mereka biasa bertemu.

"kenapa lo selalu mengambil waktu menangis gue?"tanya asha

"akhirnya lo sadar juga!" jawab v,langsung berdiri dari duduknya dan meraih tangan asha mengajaknya masuk kedalam mobil.

"ikuti gue!" perintahnya, asha hanya menuruti perintah v.

Didalam mobil asha hanya menangis dengan pandangan kejendela mobil

V membawa asha kesebuah caffe kosong,v membuka kunci pintu caffe itu, mereka berjalan menaiki anak tangga menuju atap dalam kegelapan.

Sesampai diatap, v langsung duduk dilantai, dan asha juga ikutan duduk disamping v.

"ini caffe kosong milik gue , gue slalu datang kesini disaat gue lagi sedih" ucap v mengawali percakapan.
Asha hanya diam sambil menunduk, menikmati kesejukan angin malam.

"sesak bukan?" tanya v dengan pandangan lurus kedepan

"hah?" bingung asha

"pasti sesak saat lo menyimpan semuanya sendiri!"

Asha terdiam lagi.

"lepaskanlah semuanya! Gue akan mendengarkan,lalu melupakan!,menangislah sepuas lo, itu akan membuatlo lebih tenang!,tidak ada seorangpun yang melihat lo!"

Asha menyandarkan kepalanya pada bahu v, asha mulai terisak menangis, dengan nafas yang tidak beraturan.

V membelai kepala asha dengan lembut, asha jadi sedikit lebih tenang, asha mulai menceritakan semua kesedihannya.