47 end

73 4 0
                                    

Lelaki tua itu tampak panik dan mulai berkeringat dingin dia mengeluarkan pistol dari saku celananya dan mengarahkan pistol tersebut pada asha.

"kamu tidak akan mendapatkan cip itu jika aku mati!"

Dan door...... Begitulah bunyi yang terdengar oleh semua orang, asha menutup telinganya dan memejamkan matanya.

Karna tak merasakan apa apa asha membuka matanya dengan cepat takut membayangkan apa yang dipikirkannya dan benar pikirannya benar, yang tertembak adalah v.

"kak" ucap asha terkejut melihat darah yang mengalir di lantai.

"aku baik baik saja!" ucap v.

Lalu tiba tiba terdengar suara pistol dari luar dan mereka semuapun meninggalkan asha dan v berdua diruangan itu!

"sha lo harus pergi, lo harus kabur selagi mereka pergi, gue akan menghalangi mereka!" ucap v

"nggak, gue nggak bisa ninggalin lo sendiri!"

"gue janji, gue nggak bakalan mati, gue janji gue bakalan berikan kado di hari kelulusan lo nanti" ucap v meyakinkan asha.

"kita berdua harus kabur bersama!"

"gue hanya akan memperlambat lo!"

"nggak akan!, sebentar" lalu ashapun merobek bajunya dan mengambil pisau yang ada digelangnya lalu ia pun mencoba mengeluarkan peluru dari lengan v

"lo gila ya?"

"apa? Lo ga percaya sama gue? "

"ngga, bukannya gue nggak percaya, kalau gue mati gimana?"

"lo kira gue mau lo mati? Udah tahan aja!!  Gue udah pernah belajar ini pas latihan di drama gue, yang gue jadi dokter itu loh! "

"hah..." ucap v terbelongo pasrah mendengar ucapan asha.

"liat wajah gue, ini gak sakit kok, rasanya sama aja kayak ditembak tadi kok, buktinya lo gak nangis kak, lo gak usah khawatir kak, gue anak profesor, gue pintar banget gak sih!"

"sha, nanti aja kita main bedah bedahan, kita kabur sekarang aja" ucap v menatap asha dengan tatapan berbeda.

"tapi ini hampir selesaii"

"udah sambil jalan aja selesein, gue rasa mereka mau kesini!"

"baik kak!"

***

Mereka berlari sambil tertawa bersama, melarikan diri dari penjahat itu di  gurun yang luas itu.

"kan, udah gue bilang lo gak bakalan mati kalau gue yang obati" ucap asha dengan keras sambil berlari dengan nafas yang tak beraturan.

"ya seperti yang diharapkan dari pacar gue!!" ucap v sambil tertawa, lalu diapun berhenti sebentar.

"eh kita udah putus, sorry!" ucap v teringat tentang kenyataan itu. Asha perlahan melambatkan langkahnya

"ayo kembali dengan selamat!" ucap asha berbalik melihat ke arah v lalu tersenyum dan mengulurkan tangannya.

V langsung meraih tangan asha dan tertawa melihat asha, ashapun ikut tertawa melihat v, v langsung menarik tangan asha lalu memeluknya dengan erat.

"gue rindu dengan seseorang, bisakah lo memberitahunya kalau gue merindukannya?" ucap v sambil berbisik di telinga asha

"baiklah gue bakalan bilang kedia!"

Asha's Life✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang