Sarah, ditugaskan untuk menyembuhkan pria bernama Willys Benmore.Siapa yang tidak mengenal pria itu?Seorang millionare,tampan dan hot(?). Sekilas ia tampak sehat dan sempurna.Tapi siapa sangka jika selama ini pria itu menyembunyikan penyakitnya dari publik.
Sejak pertama bertemu sarah tau jika willys sedang tidak baik-baik saja.Kantong mata yang tebal,kopi hitam diatas meja,dan bekas sayatan benda-benda tajam di tangan kiri pria itu.Sarah memgetahuinya saat pertama memperkenalkan diri.Sengaja ia tidak bertanya pada willys takut pria itu akan tersinggung.Sebenarnya mamanya willys sudah memberitahu apa permasalahan willys dan sarah berjanji akan berusaha semaksimal mungkin untuk memgobati pria itu sampai ia benar-benar pulih
Willys terlalu berbahaya bagi sarah tapi kenapa seakan-akan ada sesiatu yang menarik sarah untuk mendekat kearah pria itu.Ada perasaan yang tidak bisa sarah jelaskan.Sarah ingin menyembuhkannya itu tujuan pertama menginap disini.
Sinar rembulan masih menampakkan sinarnya,tanda bahwa hari masih malam.Sekarang sudah pukul 12 malam,tapi mata sarah sama sekali mau terpejam.
Ah,mungkin ini karena suasana baru.pikir sarah.
Sarah memang akan kesulitan tidur jika dalam suasana baru.Dari kecil ia selalu kesulitan tidur saat ibu dan ayahnya sering berpindah-pindah rumah.
Drrttt....drrrttt....
Suara getaran ponsel sarah membuatnya bangkit dari tempat tidurnya.Siapa yang meneleponnya tengah malam begini?
Ny.Lucyana benmore calling...
Sarah mengernyit aneh,untuk apa mama willys meneleponnya tengah malam begini.Tanpa membuang-buang waktu lagi,sarah menggeser tombol hijau dilayar ponselnya kesamping.
"Hallo"
"Hallo sarah,kau sedang berada di rumah willys kan?"
"Iya tante.Kalau boleh saya tahu ada apa tante menelepon tengah malam seperti ini?"
"Ah,saya lupa jika disana sekarang malam hari.Saya hanya ingin bertanya dimana willys?Dari siang ia tidak menjawab teleponku"
Sarah dapat merasakan kekhawatiran didalam ucapan mama willys "Tadi siang ia ada dirumah tante.Tapi tidak tahu sekarang"
"Aku sangat khawatir padanya sarah.Terakhir kali kami bicara ia marah padaku.Sekarang aku tidak bisa tenang sama sekali"
"Saya akan melihat willys sekarang tante.Saya akan bilang padanya untuk menelepon tante kembali nanti"
Lucy menghela napas lega "Aku mengandalkanmu sarah"
Setelah lucy mengatakan itu,panggilan itu terputus.sarah menaruh kembali ponselnya keatas nakas samping tempat tidur.Ia kemudian berjalan keluar kamarnya.
Sial!Harusnya sarah tadi bertanya pada pelayan seluk-beluk rumah ini.Ia menyesal langsung berdiam diri dikamar setelah memperkenalkan diri pada willys.
Rumah mewah berlantai dua itu terlihat remang karena hanya diterangi lampu dinding.Apakah sarah harus membuka satu-satu kamar?Well,rasanya itu terlalu berlebihan.
Ruang kerja! Itu tempat pertama kali melintas di pikiran sarah.Ia kemudian berjalan ke tempat pertama kali ia bertemu dengan willys.
Kosong.
Dengan amat-terpaksa sarah harus memeriksa satu persatu kamar.Jika dihitung,lantai satu ada 3 kamar dan lantai dua juga memiliki 3 kamar.Dikurang satu lantai dua karena dihuni oleh sarah.
Tidak ada.
Kosong.
Tidak ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nothing Like Her
RastgeleSarah,seorang psikiater mendapatkan tugas untuk menyembuhkan Willys Benmore seorang milliader kaya dan tampan. Hidup willys seketika menjadi menarik kala mamanya mengirim seorang 'bu dokter' untuk menyembuhkannya. Sejak pertama bertemu,sarah tahu ka...