part 1

23 3 0
                                        

Aloooo...
Ketemu lagi sama sicentil🤗hehe...

Selamat membaca semua...
Salam manisZhaBil2

***

Sepulang dari pemakaman, aku menghempas keras badanku di atas kasur king size milikku. Aku memandang cendela dan aku bisa melihat bintang-bintang yang bertebaran di atas sana. Aku memandangnya dengan iri. 'Cahaya,apakah kau sangat membenciku? Apakah hanya kegelapan yang bersedia menemaniku? Tapi, aku takut. Kegelapan mengingatkanku akan kesendirian yang kurasakan. Tuhan, aku akan menjadi anak yang baik. Aku hanya minta satu. Aku tak ingin sendirian.'

Aku mulai memejamkan mataku dengan harapan besok akan menjadi lebih baik.

"Asya... Asya..."

Suara itu lagi-lagi memanggilku di dalam kegelapan. Dia tak berwujud, tapi suaranya selalu menemaniku. Aku merasa tenang hanya dengan mendengar suaranya.

"Kau tak apa? Mengapa disini sendirian? Jangan sedih,aku ada disini"

Aku meneteskan air mataku. Aku tak mau sendirian. Tapi suara itu tak kunjung menunjukan wujudnya.

"Tolong...  Tunjukkan wajahmu. Kemarilah... Aku tak ingin sendirian"ucapku disela isak tangisku.

"Hei... Jangan menangis, aku ada disini untuk menjagamu"

Dan tiba-tiba saja cahaya terang mulai muncul, sungguh menyilaukan. Aku mengusap keras kedua mataku...  Yah, lagi-lagi aku memimpikannya.

"Selamat pagi nona,sarapannya sudah siap"ucap Rena salah satu asisten dirumahku. "Nyonya juga sudah ada dibawah"tambahnya.

"Aku akan segera turun"

Dengan baju tidur lengkap dengan rambut yang acak-acakan aku menuruni tangga dengan perlahan 2 pasang mata yang sedang asik menyantap makanan mereka kini beralih memandangku.

"Mulailah bersikap anggun seperti kakakmu, seorang gadis seharusnya bangun lebih pagi bla... Bla.. Bla... " omel wanita paruh baya yang tentu saja adalah ibuku - ny.  Anastasya-

"Semudahlah mi, jangan membuatnya kehilangan nafsu makannya"bela kakakku.

Tumben sekali dia membelaku disaat aku diomeli mami, ah...  Yasudahlah

"Jangan membelanya Eirin! Dia sudah besar, dan perlu untuk menjadi mandiri" sungut mami.

"You really make my feelings ugly"

akupun segera pergi tanpa berkata-kata lagi, yah...  Setelah kecelakaan 2 tahun silam mami memang sangat berubah. Apapun yang aku lakukan akan salah dimatanya, dia membuatku berubah menjadi robot yang harus selalu menuruti perintahnya.

Dengan malas aku mengecek handphoneku, tentu saja tak ada notifikasi disana.Karna hanya segelintir orang yang memiliki nomorku, nomor artismah ga sembarang orang punya.  Hehe...

Tok... Tok...

"Nona? Sarapannya mau saya bawakan kemari? "Tawar Rena dengan wajah merayunya.

"Tidak usah terimakasih."

"Apakah nona ingin berenang?"

Aku tak tau kenapa, tapi Rena sangat aneh hari ini. Jarang-jarang dia menawarkan sesuatu yang tak ku minta. "Aku hanya ingin belajar sekarang, lebih baik kamu siapkan cemilan untukku"

"Kalau begitu nona belajar dibalkon ya, atau digazebo dekat kolam" Tawar Rena untuk yang ke tiga kalinya.

"Memang ada apasih dikolam?"sungutku

Akupun berjalan menuju balkon kamarku yang menuju langsung kekolam renang. Dan terlihat seorang wanita paruh baya sedang asik membaca majalah fashion ditangannya. Jadi ini alasan Rena memaksaku melakukan aktivitas didekat kolam renang.

"Mami ngk kerja?"

"Hari ini nyonya sedang senggang.  Ini adalah kesempatan nona untuk mengambil hati nyonya"

'Ting'

Sepertinya ada lampu yang sedang menyala dikepalaku. Aku akan benar-benar mengambil hatinya.

"Nona? Apa yang nona lakukan? Kenapa mengobrak-abrik seisi almari?"ujar Rena bingung. "Nona! Jangan nekat,itu akan membuat suasana makin keruh"

Aku sudah tidak memikirkannya. Kesempatan tak akan datang untuk kedua kalinya bukan.

***

Sampailah dipenghujung cerita...
Gimana? Cukup panjang kan😴
Diusahakan bakalan lebih panjang kok...

Jangan lupa tinggalkan jejak....
Coment dan suaranya ditunggu

Lope... Lope dari sicentil
ZhaBil2💗💗💗

one wish in my lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang