Dimadu.. (6)

13.4K 586 53
                                    

Fitri berjalan cepat menelusuri lorong Rumah Sakit menuju ruang UGD tempat anaknya dirawat. Didepan ruangan sudah ada Syaqi yang sedang duduk sendiri dengan kepala menunduk.

Fitri menghampirinya, dan.....

Plakk....

Fitri menampar pipi kiri Syaqi. Syaqi memegangi pipinya yang memerah sambil terisak dan menangis.

"Sudah saya bilang kan, jangan ajak anakku! Kenapa kamu tuli banget sih. Kamu gak puas apa udah ngehancurin hidup saya, merebut suami saya! Sekarang kamu berusaha menyakiti anak saya? Dasar perempuan licik! Jangan harap hidupmu setelah ini bahagia, kalo ada apa-apa dengan anak saya, saya akan membuat hidup kamu menderita!" Fitri berbicara dengan penuh penekanan dan emosi. Ia melengos meninggalkan Syaqi dan masuk ke dalam ruangan mencari anaknya.

Sedetik kemudian air mata Syaqi lolos tak terbendung lagi.

Kenapa mbak benci sekali sama aku mbak? Bahkan aku tidak bermaksud merusak rumah tangga embak. Aku, aku hanya ingin menepati janji ku saja mbak.- batin Syaqi sambil menangis terisak.

"Sayang?" Iqbal menghampiri Syaqi.

"Ada apa, hm? mengapa kamu menangis?" Tanya Iqbal.

"Aku.. aku hanya khawatir dengan Ical." Jawab Syaqi tak sepenuhnya berbohong. Jujur dia memang mengkhawatirkan anak sambungnya itu, tapi sekarang yang membuatnya menangis adalah perkataan yang dilontarkan Fitri untuknya tadi.

"sst, Ical nggak papa kok. Kita doakan saja Ical baik-baik saja. Jangan menangis lagi ya?" Iqbal memeluk Syaqi dengan sayang.

"Iya mas."

###

"

Bagaimana keadaan anak saya dok?" Pertanyaan Fitri tertuju pada dokter yg sedang memeriksa anaknya.

"Anak ibu baik-baik saja. Hanya perlu dijahit luka dilengannya. Dan syok karena peristiwa kecelakaan tadi. Anak ibu nanti bisa langsung dibawa pulang dan harus istirahat total." dokter Aryo menjelaskan tentang keadaan Ical.

"Nanti kalau anak ibu sudah sadar, silahkan beri obat ini untuk menyetabilkan mental anak ibu. Saya tinggal dulu. Permisi." Lanjut dokter Aryo lalu pergi meninggalkan ruangan.

Jari-jari Ical bergerak, menandakan bahwa Ical sudah sadar.

"Mama." Ucap Ical lirih namun masih bisa terdengar oleh Fitri.

Mama? - batin Fitri.

"Mama Syaqi." Ulang Ical.

Deg. Hati Fitri bagaikan teriris. Anak yang dikhawatirkan sejak tadi malah mencari perempuan lain, bukan dirinya? Ibu kandung yang melahirkannya?

"Bunda disini sayang." Fitri mengelus kepala Ical. Mata Ical mengerjab-erjabkan dan melihat fitri disamping kanannya.

"Mama Syaqi mana bund? Mama Syaqi tadi menolong Ical. Ical mau bilang telimakasih sama mama Syaqi."

Menolong? - fitri berdebat dengan pemikirannya sendiri. Bagaimana mungkin orang yang melibatkan anaknya dalam bahaya malah menolongnya?

"Sst, kamu istirahat dulu nak. Kamu tidak boleh banyak bergerak."

"Tapi bund, mama Sya-"

"Sudah sudah, kamu minum obatnya dulu. Setelah itu kamu istirahat, karena sekarang kamu boleh pulang." Fitri menuangkan obat sirup untuk anaknya dan menyuapinya.

###

Fitri keluar  dari ruangan UGD. di depan ruang UGD, ia melihat Iqbal sedang memeluk Syaqi. Untuk kedua kalinya hatinya teriris. Bagaimana mungkin 2 orang terpenting dalam hidupnya, malah memilih wanita lain?

"Eheemm." Fitri berdehem membuat Iqbal dan Syaqi langsung melihatnya.

"Loh adek sudah disini?"

"Gimana keadaan Ical dek? Apa Ical sudah sadar? Apakah Ical baik- baik saja?" Belum sempat Fitri menjawab, Iqbal sudah melempari ia pertanyaan.

"Hm."

"Hm?" Ulang Iqbal. Iqbal bingung dengan jawaban Fitri hanya sesingkat itu. Tak biasanya Fitri dingin kepadanya.

"Ical baik-baik saja." Lanjut Fitri. "Dan kamu!" tunjuk Fitri terarah ke Syaqi.

"Saya harap kamu, jangan dekat - dekat dengan anak saya. Anak saya mentalnya terganggu karna kecelakaan tadi. Dan ini disebabkan oleh kamu!" Fitri menatap tajam.

"Kenapa harus begitu dek?"

"Ical sudah dianggap Syaqi sebagai anak nya sendiri. Kecelakaan tadi sungguh diluar kemauan Syaqi." Sambung Iqbal.

"Nggak ada bantahan mas. Jika mas tidak terima, mas juga nggak aku ijinin ketemu Ical lagi." Fitri lalu meninggalkan mereka berdua.

Ada yang menunggu?? Maapkan yak..
Pliss vote dan komentarnya ya.. butuh pencerahan ceritanya mau dibawa kemana ini!!  ::))

Dimadu..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang