Dimadu.. (24)

7.1K 373 157
                                    

"Ki, Makan siang belum?" tanya Arya via telepon.

"Boro-boro makan siang. Gak sempet makan. Mau nyelesain dokumen penting ini. " jawabnya frustasi.

"Oke, gue OTW ke situ. Bye." teriak Arya diseberang telpon lalu mematikannya sepihak.

"Lah, Kak Arya di Indo lagi?" belum selesai menjawab, telepon sudah terputus. 

"Kayaknya belum lama deh kak Arya balik ke Amrik, kok udah di Indo lagi? Ah auk ah. Pusing mikirin idup orang." Zaskia berguman dengan dirinya sendiri. 

Beberapa lama Zaskia berkutat dengan dokumennya. Pintu Kantornya terbuka, memunculkan sosok Pria gagah yang berdiri di depan pintu ruangannya.

"Etdah, Ketuk pintu dulu napa." perintah Zaskia. Tuk tuk tuk. Arya lalu mengetuk pintu sesuai perintah Zaskia. Zaskia menghela nafas panjangnya. Telat. - batinnya.

"Napa?" tanya Zaskia ketus. Zaskia berjalan duduk di kursi tamu depan meja kerjanya. Dan Arya menghampiri Zaskia, duduk di depan Zaskia.

"Ngajak makan siang." jawab Arya santai. Arya menyodorkan Ayam goreng Crispy dan berbagai makanan camilan.

"Kak Arya tu emang CEO pengangguran ya? kayaknya selo banget, makan siang aja sempet-sempetin ke sini cuman ngasi ini." ceplos Zaskia sambil memakan paha Crispy yang dibawakan Arya.

"Selo?" 

"Gundulmu kui selo. Gue tu baru mau pindahan ke Indo. Rencana mau buka kantor Konsultan di Indo. Karena Pusat kantor gue di Jakarta, Gue mau buka juga di Jogja. Makanya gue kemarin bolak balik Indo-Amrik cuman mau beresin berkas yang di Amrik." jelas Arya panjang lebar. "Dan ini tadi gue baru nyampe Bandara, terbang dari Amrik, langsung kesini."

Zaskia mlongo mendengar pernyataan Arya. Zaskia mengacungkan jari jempolnya ke udara.

"Kak Arya Hebat." cetusnya. Arya yang mendengar itu hanya tertawa.

"Kabar Fitri gimana?" tanya Arya spontan.

"lah bukannya kemarin sebelum pergi ke Amrik Kak Arya juga pamitan sama dia?" tanya Zaskia.

"Gue enggak jadi pamitan." Zaskia melongo mendengar pernyataan Arya.

"Jadi setelah kak Arya nganter Fitri di RS itu, Kak Arya gak ketemu lagi sama Fitri?" tanya Zaskia Syok. Arya yang ditanya hanya mengangguk santai. 

Ya! sudah lebih dari setahun Arya tidak menemui Fitri. Arya menjaga jarak dengan Fitri agar bisa cepat melupakan Fitri. Namun, semakin Arya mencoba melupakan Fitri, bayangan Fitri pun semakin teringat di benak Arya. Kadang Arya juga sengaja bolak balik ke kantor Fitri untuk membantu Zaskia menyelesaikan pekerjaan Fitri. Karena semenjak Fitri hamil dan melahirkan anak keduanya, semua pekerjaan Fitri dihandle Zaskia, dan Arya tidak keberatan membantu Zaskia dalam menangani pekerjaannya.

###

Sudah sebulan lebih Irma memikirkan nasib putri kandungnya. Lebih dari 20tahun ia terpisah dengan Fitri. Dan kenangan-kenangan di masa lalu saat pengusiran dirinya di rumah Surya-Ayah Fitri kini kembali teringat olehnya. Saat dirumah sakit, Irma hampir tidak mengenali wajah putrinya itu. Tapi sekilas, wajah Fitri sangat mirip dengan Surya, wajah yang sangat dia rindukan.

"Ibu, ibu." panggil Irwan lari ke tempat Irma berdiri dan dengan siaga ia mematikan kompor yang berada didepan Irma.

"Astaugfirullah." teriak Irma kaget melihat gumpalan-gumpalan santan yang berceceran di panci miliknya.

"Ibu mikirin apa sih, gak biasanya ibu masak sambil ngelamun kayak gitu?" tanya Irwan penasaran. 

"Enggak kok, ibu gak mikirin apa-apa." jawabnya. Irwan tau ibunya sedang menyembunyikan sesuatu darinya. Tapi ia tidak ingin bertanya lebih dalam, Irwan tidak ingin membuat ibunya merasa tidak nyaman. Ia lebih memilih mengalihkan topik pembicaraan.

"Buk, besok Irwan mau ndaki sama temen-temen club ya." pamit Irwan sambil tangannya membersihkan santan-santan yang berceceran di area kompor.

"Gak boleh!" teriak Irma, membuat Irwan kaget. Irma teringat masalalu Fitri saat berusia 5tahun yang hilang saat mendaki di gunung Andong. Surya dan Irma adalah seorang pendaki. Mereka dipertemukan karena salah satu Club Kampus antar daerah yang mereka ikuti. Setelah Irma menikah dengan Surya, sering kali ia mendaki dengan Fitri. Pada suatu hari, mereka mendaki di gunung Andong yang tidak terlalu tinggi karena mereka mengajak anak mereka yang masih kecil. Saat hendak turun gunung, Surya dan Irma kehilangan Fitri. Beberapa saat kehilangan Fitri -dan Irma hanya menangis di Basecamp- Fitri di temukan ikut rombongan luar daerah yang dikira Ayah Ibunya pindah ke rombongan tersebut. 

"Pokoknya gak boleh Irwan." tegas Irma lalu pergi meninggallkan Irwan. Nggak biasanya ibu melarang.-Batin Irwan yang masih menatap punggung ibunya.

###

Tak lelo, lelo, lelo ledung
Cep meneng ojo pijer nangis
Anakku sing bagus rupane
Yen nangis ndak ilang bagus e

Fitri menyanyikan lagu jawa lelo ledung untuk menidurkan bayinya. Fitri adalah gadis desa tulen yang bisa nembang jawa. Walaupun ia hidup di Perkotaan, ia sangat suka dan mencintai budaya yang diajarkannya.

"Adek tidur ya bund?" kata Ical yang berdiri samping ayunan adiknya.

"iya sayang." tangan Fitri membelai rambut Ical.

"Bunda, kangen." tiba-tiba Ical memeluk perut Fitri.
Fitri kaget. Beberapa hari ia jarang memperhatikan putra sulungnya karena fokus kepada bayinya. "Maafin bunda ya." Fitri menggendong Ical di pangkuannya. Menepuk-nepuk pundak Ical. Sesekali Fitri mengecup kening Ical. 

"Bunda, Bunda tau gak kalau Ical sayang bunda?" perkataan Ical yang lirih masih terdengar oleh Fitri.

"Ical, Ical tau kan kalau Bunda sayang Ical?" Fitri membalik perkataan Ical.
Ical mendongak melihat Fitri. Mengangguk.

"Ical sayang Bunda, Ical sayang Ayah, Ical sayang Mamah Syaqi. Ical sayang semuanya." Ical memeluk Fitri. merangkulkan tangannya di leher Fitri.

"kenapa sayang? anak ganteng bunda kenapa?" tanya Fitri mengelus punggung Ical.

"Ical cuman kangen bunda" ucapnya lantang, membuat Fitri tersipu malu. 

"Ical." suara lain memanggil nama Ical. Di pintu terlihat Syaqi berdiri memegangi handuk bergambar Superman.
"Mandi yuk." ajak Syaqi.
Ical memandang Fitri sekilas. Fitri mengangguk tanda menyuruh segera bergegas.
"Ical mandi dulu ya Bunda." ijin Ical mencium bibir Fitri.
"Iya. jangan nakal ya nak." Fitri mengingatkan. Tubuh Ical turun dari pangkuan Fitri, tangan kanannya menghormat ke Fitri. "Siap Bos." ucapnya.
Fitri melihat kepergian Ical dengan Syaqi. Selama Fitri hamil dan sudah melahirkan, Semua keperluannya masih dibantu dengan Syaqi. Fitri sudah sekuat tenaga agar apa yang dibutuhkan dia dan anak suaminya bisa di handle dia sendiri. Akan tetapi dia selalu kalah start. 

Hhhh.-Fitri menghela nafas panjang.

"ayok bisa Fitri." Fitri menyemangati dirinya sendiri.

=======================================================================================

Maksain Aplod karena banyak yg minta Aplod... Terimakasih yang sudah mau menunggu Man-Teman :* 😍😍😍

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 01, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dimadu..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang