City of Bones - 3

1.2K 166 8
                                    

Jangan lupa tekan bintang sebelum baca 🙏

Happy reading  😘

Yerin duduk di ruang pasien yang terdapat di dalam institute, duduk dengan jarinya yang terus menggoreskan pena pada buku gambarnya. Gadis itu sedang menggambar seorang pria yang akhir-akhir ini selalu membantunya 'Taehyung' dia tersenyum melihat gambarnya. Tersadar seseorang sedang menatapnya gadis itu menggentikan aktifitasnya.

"Kau sudah bangun?" ucap Yerin yang melihat Hoseok

"Ya, kau sedang menggambar apa?" Tanya Hoseok

"Bukan apa-apa" jawab gadis itu kemudian menutup bukunya

Yerin beranjak dari duduknya dan ikut duduk diranjang Hoseok

"Maafkan aku karena tidak mempercayaimu sebelumnya Yerin" ucap Hoseok

Yerin menatapnya dengan tersenyum

"Pada akhirnya aku selalu menjadi seseorang yang lebih membutuhkanmu dari kau membutuhkanku" lanjutnya

"Stt.. jangan bicara begitu, kau tau? Hanya tinggal kau, Ibuku dan Seokjin yang aku punya didunia ini" ucap Yerin

Hoseok mengangguk kemudian kembali tertidur, gadis itu mengusap keringat yang membasahi tubuh sahabatnya pandangan berhenti pada lengan hoseok yang terlihat ada bekas gigitan.

Tidak mungkin kan? Batin Yerin

Gadis itu mencoba menghilangkan fikiran buruknya dan mengalihkan pandangannya ke pintu bangsal, dia terkejut melihat Taehyung disana pria itu langsung pergi saat Yerin menatapnya. Yerin melepaskan lengan Hoseok dan beranjak dari ranjang itu, gadis itu ingin mengejar Taehyung.

Other side

Taehyung sedang memainkan piano, pria itu terlihat membolak balikan buku musiknya namun tetap saja tidak ada nada yang benar yang dia mainkan. Yerin datang dan melihat hal itu, gadis itu menghampiri Taehyung berdiri tepat di depan piano sehingga mereka berhadapan saat ini.

"Wow... Apa yang dilakukan piano itu padamu? Kau memainkannya seperti kau kehilangan cinta satu-satunya." Ucap Yerin membuat Taehyung menatapnya

"Sayangnya, satu-satunya cinta sejatiku adalah diriku sendiri" jawab Taehyung

"Setidaknya kau tidak harus menghawatirkan soal penolakan" ucap Yerin

"Tidak selalu. Aku merusaknya sendiri kadang-kadang agar terlihat menarik" Taehyung

"Kau memainkannya dengan begitu semangat" Yerin

"Tidak, aku memainkannya dengan emosi" jawab Taehyung

Yerin berjalan memutari sisi piano dan duduk tepat disebelah Taehyung

"Musik seharusnya memang memiliki emosi" ucap Yerin

"Iblis bereaksi pada frekuensi tertentu ketika dua nada bertemu" ucap Taehyung

"Ini membuat mereka gila" lanjutnya sambil menekan beberapa tuts piano

Gadis itu memperhatikan jari-jari Taehyung yang bergerak dengan lincahnya

"Dengar, Bach menemukan ini dan memasukannya kedalam sistem menggunakan rangkaian matematika dengan kombinasi nada. Itu bisa membuat kami mengetahui iblis." jelas Taehyung

"Jadi Bach adalah shadowhunters?" Tanya Yerin

"Ya" jawab Taehyung

"Jadi Bach bagi iblis seperti bawang putih bagi vampire?" Yerin

The Mortal Instruments (KTH-JYR)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang