"Kita dimana sekarang?" Yerin
"Praha" sahut Jimin "Taehyung dan aku punya urusan disini" lanjutnya sambil melirik jendela "Mungkin kami harus segera pergi sekarang" katanya lagi
Yerin tersenyum manis "Boleh aku ikut?" Jimin menggeleng cepat "Tidak"
"Kenapa tidak? Apa ini kegiatan khusus cowok yang tidak boleh mengikutsertakan aku? Kalian mau pergi untuk memotong rambut dengan model sama?"
Taehyung memberi Yerin piring yang berisi telur dadar, tetapi matanya menatap Jimin. "Mungkin dia bisa ikut" katanya "Maksudku.. urusan yang ini tidak berbahaya"
Mata Jimin terlihat seperti kayu dalam puisi Frost, kelam dan dalam. Tidak menampakan perasaan..
"Apapun bisa menjadi berbahaya" katanya
"Yah, kau yang memutuskan" Taehyung mengangkat bahu sambil melemparkan strawberry kedalam mulutnya..
Nah ini, perbedaan Taehyung yang ini dengan Taehyung miliknya. Taehyung miliknya tidak akan pasrah terhadap sesuatu dan selalu memiliki keinginan yang kuat.
"Aku akan mengambil barangku" ucap Taehyung setelah mengambil satu buah strawberry lagi dan menghilang dibalik tangga
"Kau tidak makan telur" itu Jimin yang berucap
"Sebenarnya aku tidak suka telur" jawab Yerin
"Tapi kau tidak mau memberitahu Taehyung karena dia terlihat sangat senang memasakan sarapan untukmu" ucap Jimin
Karena memang benar Yerin tidak bisa berkata apapun untuk membalas Jimin..
"Lucu kan?" kata Jimin "Dusta yang diucapkan orang baik. Mungkin dia akan memasak telur untukmu setiap hari seumur hidup mulai sekarang, dan kau akan menelannya karena tidak sanggup memberitahunya kau tidak suka telur"
Yerin teringat perkataan Ratu Seelie "Cinta membuat kita semua menjadi pembohong ulung?"
"Kau cepat belajar" ucap Jimin
----
Tidak mudah. Tudung pesonanya melekat seperti kertas jebakan lalat. Akhirnya Yerin berhasil melihat makhluk asli yang berdiri dihadapanya, tinggi dan berwujud manusia dengan kulit abu-abu dan mata merah delima, mulut penuh gigi tajam yang menganjur kesegala arah, dua tangannya meliuk-liuk seperti belut..
"Iblis Vetis" Taehyung bergumam di telinga Yerin "Mereka seperti naga, suka menimbun benda-benda berkilau. Sampah, permata sama bagi mereka"
Jimin menoleh pada Taehyung dan Yerin yang berdiri dibelakangnya "Ini adik-adikku" katanya "Mereka bisa dipercaya sepenuhnya, Mirek"
"Aku tidak suka ini" ujar iblis Vetis "Kau bilang kami hanya akan berurusan denganmu Morgenstern. Dan walaupun aku tau Namjoon punya anak perampuan," kepalanya menoleh pada Yerin "aku juga tau dia hanya punya satu anak laki-laki" lanjutnya
"Dia anak adopsi" ucap Jimin sambil melirik kearah Taehyung
"Adopsi?"
"Aku rasa kau akan tahu defines keluarga modern berubah dengan kecepatan mengesankan akhir-akhir ini" sahut Taehyung
Iblis itu masih tampak tidak puas "Aku tidak suka ini" katanya
"Tapi kau pasti suka ini" sergah Jimin sambil mengambil sebuah kantung yang bagian atasnya diikat. Jimin membuka kantung itu dan Nampak setumpuk koin perunggu disana
"Koin dari mata orang mati. Ada seratus. Nah, kau punya barang yang telah kita sepakati?"
"Ini sangat baik, tapi tidak cukup membeli barang yang kau inginkan" katanya
KAMU SEDANG MEMBACA
The Mortal Instruments (KTH-JYR)
Fantasy[ On Going ] Slow up!!! Romance, Fantasy, Thiller, Adventure. Ini tentang Yerin dan teman-temannya menghadapi musuh terbesarnya yaitu kakak kandungnya sendiri. A story by Novel The Mortal Instruments Series and Shadowhunters TV series