Gue duduk di taman sendirian. Entah kenapa hari ini gue pengen sendiri, pengen istirahat bentar dari semua ini, makanya gue sengaja naik taksi ke sini.
Suasana masih sepi, mungkin karna masih siang. Gue duduk di ayunan, sambil liatin pepohonan yang rindang dan juga sungai yang indah.
Setidaknya ini membuat gue bisa berhenti sejenak, dan tenang untuk sesaat.
Saat ini gue cuma kepikiran sama satu hal, yaitu kata kata sahabat gue kemarin.
Tapi ketenangan gue cuma sebentar.
Beberapa saat kemudian cowok itu, yang pengen banget gue hindari saat ini, dia datang dan berjongkok di depan gue.
Iya Dia Kim Mingyu.
Yang selalu bersama gue sepanjang ini.Dia sahabat kecil gue. Orang yang selalu bersama gue selama 10 tahun ini.
Dia brengsek, bukan brengsek yang suka mainin cewek, selingkuh sana sini, atau main ke klub malam.
Dia brengsek karna dia gak bisa mengondisikan sikapnya. Dia bakalan cuek banget saat bersama orang yng gk dia kenal, tapi...
Saat bersama seseorang yang dia kenal, dia bakalan baik banget. Walaupun gak dia tunjukin kepeduliannya tapi gue tau dia peduli. dan banyak orang gak salah paham akan itu.
Dia nyebelin, dia suka gangguin gue, iseng, dan dia bakalan berisik banget kalau lagi cerita panjang lebar.
Tapi gak berlaku untuk semua orang, hanya orang orang specialnya. Termasuk gue.
Bukannya gue PD, tpi emang bener gue special bagi dia.
Dia perhatian, banget, tapi caranya nunjukin itu yang nyebelin. Dia bisa tiba tiba muncul saat gue terluka. Tapi dengan tampang ngejek dan cuek. Tapi akhirnya dia yang bakalan membantu.
Dan satu yang bikin gue kesel sama dia, dia terlalu sempurna.
Dia baik, semua orang bakalan ngakuin itu sekalipun pernah di cuekin mingyu. Karna kebaikannya ditunjukan secara langsung walaupun dia sebenernya gak mau nunjukin itu. Dan itu juga khusus untuk orang yang spesial buat dia.
Dia pintar, gue akuin juga. Otak dia kreatif, banyak hal yng kita laluin, dan mingyu membuat semua jadi mudah dan aman di samping dia.
Dia jago masak, jago main musik, dan ngelukis, bakat seni dia juga bagus.
Dia juga ganteng, banget, yah mungkin hanya orang buta yang menganggap mingyu gak ganteng, yang ini gue juga akuin walaupun gue gak mandang fisik dia.
Dia jago main basket, yayalah ketua basket dan gak hanya itu olahraga yang dia bisa.
Dan sifatnya, susah dijelasin sifatnya karna dia memang gk mau nunjukin kebaikanya.
Satu satunya yng gue benci banget dari dia, dia selalu bikin hati gue bergetar.
Kebersamaan gue sama mingyu terekam jelas di otak gue. Sejak kita kecil, bertumbuh dan belajar bareng. Kita beranjak remaja, sampai saat ini. Saat dimana gue bukan Saeron kecil lagi.
Tidak ada celah kecil pun, buat menghapus kenangan kita.
Dan jujur gue bahagia akan semua itu.
Gue suka perhatiannya, kebaikannya, keusilannya, semuanya.
Kita bersahabat baik, sangat baik
Tapi...
Sekarang gue merasa lebih dari itu.
Bukan sahabat baik.
Sekarang semuanya berbeda.
perasaan yang mungkin lebih dalam dari itu.
Gue jadi bener bener kepikiran kata kata Mingyu kemarin, kurasa gue harus jawab iya gyu..
"Saeron..." Katanya, orang yang dari tadi gue pikirnin.
"Mikirin apa sih?"
"Dan lo ngapain kabur kesini?"
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Chrysanthemum [COMPLETE]
Teen FictionBukankah bunga itu indah Bunga itu tumbuh subur di atas bumi Bermekaran dengan sempurna Dia bahagia Setiap saat tersenyum senang Karena bumi selalu menemaninya Dan selalu ada di sampingnya Dan gue adalah bunga itu Dan dia adalah bumi yang selalu gue...