"Saeron!" Panggil bunda gue dari bawah
Gue segera melangkah meninggalkan kamar gue dan menuju ke arah dapur
"Apa bun"
"Bantuin bunda bikin brownies"
"Siap bun"
Gue emang suka masak kue bareng bunda, biasanya juga sama Mingyu. Makanya Mingyu pinter masak
"Saeron! Itu yang sudah jadi kasihin maminya Mingyu" kata bunda menunjuk kue brownies yang baru saja di angkat
"Iya deh"
Gue segera ke rumah Mingyu membawa brownies itu
"Tante!" Gue memasuki rumahnya Mingyu, karna ga di kunci. Dan memang sudah menjadi kebiasaan gue sama Mingyu kalo rumah Mingyu juga rumah gue, dan rumah gue juga rumah Mingyu
"Saeron"
-deg-
Gue liat kak Raena ada di kursi rumah tamu Mingyu. Dia senyum ke arah gue dan gue balas senyuman dia
"Kak Raena"
"Iya"
"Saeron kamu bawa apa?" Tanya maminya Mingyu datang dari dalam
"Ah ini" gue melangkah ke dapurnya Mingyu, mengambil piring dan pisau
Gue potong potong brownies tadi jadi banyak dan menaruhnya di piring, lalu gue kembali ke depan
Gue liat Kak Raena dan maminya Mingyu ngobrol. Mereka kelihatan asik banget, dan satu bagian dari hati kecil gue tidak menerimanya
"Asik banget, nih Saeron bawain brownies buatan saeron sama bunda" kata gue duduk di samping maminya Mingyu
"Wah enak nih" kata maminya Mingyu
"Iya dong ehehehe" kata gue
"Yaudah kalian ngobrol dulu ya" kata maminya Mingyu lalu pergi dari ruang tamu
"Eh kamu udah sembuh?"
"udah kok kak, kapan coba Saeron sakit lama lama"
"Saeron kuat kan ya"
"kuat lah, di tinggal Doi aja udah biasa"
"Anjir kamu mah"
"Btw besok ada latihan ga?"
"Ada sih, kamu ga usah ikut dulu gpp kok"
"Yah saeron harus ikut lah"
"Iya deh, tapi aku bakalan jagain sama awasin kamu"
Dan itu yang bikin gue gak bisa benci sama kak Raena, dia baik, baik banget. Mungkin itu juga yang bikin Mingyu cinta sama kak Raena"Oit di sini juga lo" kata Mingyu tiba tiba
"Kaga gua ada di kasur kamar gue" kata gue
"hmm"
"Btw gyu, ngapain deh kak Reana yang kesini, kan lo cowoknya lo yabg ngapel lah"
"Kaga anjir, Raena tadi di rumah tantenya deket sini"
"Ohh"
"kita pergi dulu ya, mau ngedate"
"Yaelah yang pacaran mah ngedate teros"
"Ya lo makanya punya pacar, jones lo, kaga ada yang lo sukai ya"
"Tai, kalo gue suka sama lo gimana?"
"Gue pacarin dari dulu ron" kata Mingyu lalu tertawa
"Terus kenapa lo ga pacarin gue gyu, hahaha"
"Nglawak lo"
"Gue bakalan bikin lo cinta sama yang laen, gue ga mau ada yang berubah sana persahabatan kita" kata Mingyu
Dan rasanya sakit, entahlah tapi ini beberan sakit banget
"Lalu kenaoa ga lo lakuin, gue juga pengen kita ga berubah, tapi kenaoa gue cintanya sama lo"
"Yaudah kita pergi, dadah adek jomblo gue" kata Mingyu lalu menarik tangan kak Raena
Dada gue seperti ada ratusan jarum
"Kita pergi ya, Saeron hati hati jaga kesehatan" kata kak Raena
Dan sekarang menjadi ribuan jarum, saat musuh terbesarlo adalah orang yang sayang sama lo, dan membuat lo ga bisa membencinya malah mengaguminya
Gue melangkah menuju rumah, lalu masuk ke kamar gue, gue duduk menghadap cendela
Dan sekarang rasanya seperti jutaan jarum, karena gue sendirian merasakan rasa sakit gue mencintai orang yang salah
Gue menahan semuanya terlalu lama. Percayalah pura pura bahagua selama 2 tahun ga mudah, apalagi lo berjuang sendiri tanpa di ketahui orang lain
KAMU SEDANG MEMBACA
The Chrysanthemum [COMPLETE]
Teen FictionBukankah bunga itu indah Bunga itu tumbuh subur di atas bumi Bermekaran dengan sempurna Dia bahagia Setiap saat tersenyum senang Karena bumi selalu menemaninya Dan selalu ada di sampingnya Dan gue adalah bunga itu Dan dia adalah bumi yang selalu gue...