2 tahun yang lalu
Gue memandang sepatu pemberian Mingyu dua minggu yang lalu. Sepatu ini hadiah Mingyu karna kelulusan gue, entah kenapa gua sangat suka
Gue juga memandang bunga dari Mingyu. Sangat indah. Gue mangambil 2 lalu gue taruh di halaman tengah buku gue, sekarang udah kering
Tiba tiba Mingyu masuk ke kamar gue. Gue kaget san segera menyembunyikan sepatu dan bunga dari Mingyu
"Saeron" panggil Mingyu
"Apa?"
"Kamu keterima di sekolah gue kan?!" Kata Mingyu heboh
"Iya dong, nomer 4 pararel"
"Weh boleh juga lo, gue traktir batagor kuy, sekalian gue mau cerita"
Gue mengernyitkan dahi gue, tapi kemudian gue mengangguk
Kita berjalan berdampingan menuju taman dekat rumah kita. Mingyu juga mengenggam tangan gue erat. Gue sangat bahagia dan entah kenapa hati gue berdetak cepat
Setelah memesan batagor dan memakannya, kita berjalan jalan di taman itu
Kita duduk di salah satu bangku. Yang menghadap tepat ke taman bunga, dan langit sangat cerah hari ini
"Gue pengen cerita" kata Mingyu
"Apa?" Kata gue tersenyum
"Gue... Coba tebak?"
"dapet juara? Kok ga bilang dari kemarin"
"Bukan"
"Di traktir makan?"
"Bukan"
"Trs apa kok seneng banget"
"Gue diterima"
Gue mengernyitkan dahi gue bingung, apa maksutnya diterima. Mingyu yang melihat gue bingung segera membuka mulutnya
"Gue nembak cewek, temen sekelas gue, dan gue diterima ron" kata Mingyu semangat
dan rasanya ada pisau tumpul yang membelah hati gue. Bukannya itu sangat sakit, dan gue masih bingung kenapa gue sakit padahal harusnya senang
"Wah selamat" kata gue, kelopak mata gue sudah berkaca kaca
"Iya iya sante dong, jangan sampe berkaca kaca" kata Mingyu lalu memeluk gue
Gue menangis dalam diam di pelukan Mingyu, dan rasa sakit ini bikin gue sadar. Gue cinta sama Mingyu. Mingyu first love gue. Dan rasa sakit terbesar gue yang pertama
"Mau kan lo besok gue kenalin"
~~
gue ada di taman ini sekarang. Di taman blok G
Gue duduk di taman sendirian, entah kenapa hari ini pengen sendiri, pengen istirahat bentar dari semua ini, makanya gue sengaja naik taksi ke sini
Gue kepikiran sama kata kata sahabat gue kemarin
Suasana masih sepi, karna masih siang, gue duduk di ayunan, sambil liatin pepohonan yang rindang dan sungai yang segar
Setidaknya ini membuat gue bisa berhenti sejenak, dan tenang untuk sesaat
Tpi cuma sebentar
Beberapa saat kemudian cowok itu, yang pengen banget gue hindari saat ini, dia datang dan berjongkok di depan gue
Iya Dia Kim Mingyu
Yang selalu bersama gue sepanjang ini"Saeron..." Katanya, orang yang dari tadi gue pikirni
"Mikirin apa sih?"
"Dan lo ngapain kabur ke sini?"
Lamunan gue buyar seketika
"Hah nggak, bosen aja di sana" kata gue bohong
"Oh" kemudian Mingyu ikut duduk di ayunan samping gue
"Btw besok jadi kan? Ketemu sama Raena?" Tanya Mingyu
"Iya dong, emang dia kaya gimana?"
"Dia baik, cantik, pinter, ramah, sosial butterfly, keren, pokoknya the best deh"
"Hahaha seneng banget yak, beruntung lo ada yang mau kaya lo apalagi kaya gitu" kata gue
"Cek"
Tiba tiba hujan turun, deras, sangat deras
Dan air mata yang sejak tadi gue tahan ikut terjatuh bersama tetesan hujan. Dan jelas Mingyu ga tau akan hal itu
"Wah ujan, main ujan ujanan yuk, gue suka hujan" Mingyu menarik tangan gue ke bawah derasnya hujan
"Gyu"
"Apa"
"Lo tau gue ga suka hujan kan!" Kata gue
"Iya Saeron, sekali kali temenin gue, lagian lo kenapa sih ga suka hujan?" Tanya Mingyu
"Mau berapa kali lo tanya jawaban gue juga bakal tetep sama, hujan membuat bunga gue layu. Saat bunga yang mau mekar dan saat itu hujan datang dengan deras, bunga itu akan layu, bunga itu akan rusak, hujan ga bisa bikin bunga bahagia dengan derasnya air hujan yang mengguyurnya bertubi tubi, bunga kesakitan gyu"
"Iya ron iya, padahal bumi ga bisa hidup tanpa hujan apalagi bunga"
"Tapi gue benci hujan, karna bumi gue lebih memilih bersama dengan hujan daripada bermain dengan bunganya" kata gue pelan dan menangis di bawah hujan
Sampai kapanpun bunga juga tau, bunga Cinta sama buminya,dan dia ga bisa membenci hujan karena hujanlah yang membuat bumi tetap subur untuk bunga
Dan sekarang bunga tau, bumi sudah mendapatkan hujanya, dan sekarang saatnya bunga layu karna hujan terlalu deras menimpa bumi dan bunga
Sekarang tinggal berharap, bunga bisa mekar kembali suatu saat, dengan hujan dan bumi yang tetap bersama di depannya
done
aku update semua:')
daripada ketimbun
makasih
sorry kalo ada typo
KAMU SEDANG MEMBACA
The Chrysanthemum [COMPLETE]
Ficção AdolescenteBukankah bunga itu indah Bunga itu tumbuh subur di atas bumi Bermekaran dengan sempurna Dia bahagia Setiap saat tersenyum senang Karena bumi selalu menemaninya Dan selalu ada di sampingnya Dan gue adalah bunga itu Dan dia adalah bumi yang selalu gue...