13.

2 2 0
                                    

"Non" gue panggil Vernon yang duduk di sebelah gue

"Apaan lagi" katanya malas

"Siapa sih yang lo taksir"

"Pertanyaan lo itu mulu deh dari kemarin"

"Ya gue penasaran setan"

"Kenapa hmm?"

"Ya bayangin aja, siapa coba yang nolak Vernon gitu aja, dan malah suka sama cowok lain" kata gue

Vernon malah ketawa kecil, lalu menghela nafasnya, mungkin capek dengerin omongan gie dari tadi

"Gue kaga mau ganggu hubungan dia Saeron, makanya gue kaga deketin dia terlalu jauh" kata Vernon jujur

"Emang udah pacaran?"

"Udah, gue gak mau jadi pelakor"

"Ya lo ngapain suka sama cewek yang udah punya pacar ogeb"

"Ya mana gue tau, seandainya gue bisa milih gue juga ga mau suka sama dia"

"Iya ya non, seandainya kita bisa milih suka sama siapa"

"Malah nglamun lo" kata Vernon menyadarkan lamunan gue

"Ah kaga, yaudah kalo gitu suka sama yang lain aja yang jomblo, move on bro, mau gue bantuin deh, temen cewek gue banyak yang cantik"

"Sama lo aja gimana?" Kata Vernon menaik turunkan alisnya

"Bego"

"Lagian lo ngeyel banget sih, udah biarin gue strong" kata Vernon

-ting-

Tiba tiba ada suara pesan masuk, gue sama Vernon bingung HP siapa yang bunyi, dan ternyata itu hp gue, ada pesan masuk dari Mingyu

MingyuAnjing

Heh
Lo dimana njir
Gue nungguin lo daritadi di parkiran
Read

"Astaga Vernon gue lupa, Mingyu udah nungguin gue dari tadi!" Gue beneran lupa sama Mingyu

"Yaudah duluan aja"

"Beneran gpp gue tinggalin?"

"Pertanyaan lo anjir, kaga gue bukan cowok gentle aja"

"Hm iya iya, makanya salin tugas yang cepet, itu ntar kertas gue kumpulin juga, gue duluan ya"

"Iya bawel"

Gue segera melangkahkan kaki ke parkiran, ada beberapa pesan masuk di hp gue, tpi gue abaikan karna gue tau siapa pelakunya

Gue fokus lari ke parkiran sekarang, padahal jarak kelas gue ke parkiran lumayan jauh

"Mingyu!" teriak gue, gue ngos ngosan sampe di depan Mingyu

"Kemana aja njir, garing gue nungguin lo" kata Mingyu sambil mengusap keringat di dahi gue selagi gue masih menetralkan nafas

"Sorry, tadi si Vernon salin tugasnya lama, gue sampe lupa kalo pulang bareng lo" kata gue setelah nafas gue kembali normal

"Oh, yaudah ayo cepet" kata Mingyu menaiki motornya

Gue mendekat kemudian ikut duduk di boncengan Mingyu, lalu berpegangan pada pinggangnya

"Sorry gyu" kata gue pelan

"Iya iya" jawab Mingyu yang sontak bikin gue kaget karna gue gak berniat ngomong keras

Gue diem aja selama perjalanan, kemudian kita berhenti tempat makan kesukaan gue

Kita turun dari motor lalu melangkah kedalam tempat makan itu, kita memilih meja di dekat jendela

Mingyu pergi memesan makanan, sedangkan gue fokus menatap langit yang dihiasi sedikit awan

"Saeron"

"Hmm"

"Suka banget sama langit" kata Mingyu ikut melihat ke arah langit

"Iya, karna gue nggak suka mendung apalagi hujan, lo tau sendiri kan" kata gue tanpa memalingkan wajah

"Padahal hujan berguna, bukannya hujan yang membuat bumi selalu subur dan sejuk, hujan juga yang membuat tumbuhan jadi segar lagi" Mingyu melontarkan argumennya

"Iya sih, tapi kan gue gak suka hujan, karna gak semua hujan menguntungkan, bukannya bisa merusak, lo tau kan alasan gue. Saat bunga yang mau mekar dan saat itu hujan datang dengan deras, bunga itu akan layu, bunga itu akan rusak, hujan ga bisa bikin bunga bahagia dengan derasnya air hujan yang mengguyurnya bertubi tubi, bunga kesakitan gyu" kata gue

"Iya deh iya, bunga lo kan berharga"

Gak lama makanan yang tadi Mingyu pesan datang, gue suka banget makan disini, apalagi sosis bakarnya

Kita makan dengan nikmat, gue juga seneng banget, semuanya mendukung, Mingyu, makanan enak, dan langit cerah

"Gyu lo kapan final?" Tanya gue memecah keheningan

"Sekitar 3 minggu lagi lah, lo mesti nonton hari sabtu kok"

"Oh, oke deh gue nonton, ntar lo kan nggak semangat kalo nggak ada gue"

"Ge er yang semangatin gue kan banyak"

"Masa"

-ting-

Tiba tiba ada pesan masuk di hp nya Mingyu, gue mengernyitkan dahi, sedangkan Mingyu

Beberapa menit berlalu tapi Mingyu masih fokus dengan hp nya, gue yang tadi diem jadi rada nggak suka

"Gyu" panggil gue, tapi Mingyu tiba tiba berdiri

"Sorry gue harus pergi" katanya

"Hah kemana?"

"Sorry banget, gue buru buru, ntar suruh vernon jemput atau gak pesen grab ya, sorry banget" kata Mingyu sebelum berjalan terburu buru keluar tempat makan ini

Gue menghela nafas, tiba tiba nafsu makan gue jadi turun, gue mencoba mengalihkannya dengan memandang ke luar jendela, tpi yang gue liat malah mendung

Gue gak bisa bohong kalo gue sedih sekarang, sejak Mingyu keluar meninggalkan tempat makan ini, kebahagiaan gue tadi sirna gitu aja

Kenapa semuanya tiba tiba bersekongkol membuat perasaan gue kacau, hal yang gue suka pergi saat ini

Gue hanya diam di sana, sampai hujan tiba tiba turun lalu mulai deras, dan hati gue perih serperti hujan itu turun membawa kesedian tepat mengenai hati gue

Tbc.

The Chrysanthemum [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang