16.

3 2 0
                                    

Gue bangun pagi pagi, lalu segera ke kamar mandi dan ganti baju. Setelah siap siap 20 menit gue pergi ke bawah

Hari ini gue ga sarapan, karna maminya Mingyu suruh gue makan di sana kemarin

Gue pamit, setelah itu jalan ke arah rumahnya Mingyu. Sampe di sana gue langsung masuk karna pintu depannya buka, dan di ruang tengah ternyata ada papinya Mingyu

"Pagi om!" Sapa gue

"Pagi juga princess" kata papinya Mingyu tersenyum ramah

"Tante di mana om?"

"Di dapur, lagi masak"

"Oh oke" gue segera pergi menuju dapur tempat maminya Mingyu masak

"Tantee!"

"Saeron, jangan bantuin tante dulu, bangunin Mingyu sana, Kalo ga di bangunin ntar molor lagi" kata maminya Mingyu melarang gue bantuin dia

"Iya deh te"

Gue segera menuju kamar Mingyu. Yang pertama kali gue liat beda banget dengan biasanya, gue liat Mingyu udah rapi dan sekarang berdiri di depan kaca

"Gue makin hari ngapa makin ganteng ya ron" kata Mingyu melihat ke arah gue lewat cermin

"Ge er banget lu, ganteng darimana coba" kata gue

"Halah, ngaku deh lo" jawab Mingyu kemudian memutar badannya menghadap ke arah gue

"Yakan" Mingyu mendekat sampe jarak wajah kita hanya terpaut 10 cm

gila, gue kaget dan merasakan jantung gue berdetak berkali kali lipat dari biasanya, Mingyu pernah beberapa cium pipi gue, tapi yang paling gue unget 2 tahun yang lalu. Dan di tatap Mingyu kaya gini gue ga sanggup

"Apaan sih gyu!" Kata gue mendorong jidatnya Mingyu, gue ga bisa bertahan kalo merasakan deru nafas Mingyu terlalu lama

"Beneran ganteng kan gue! Wait itu kenapa muka lo merah deh" kata Mingyu menunjuk pipi gue

"Kaga anjir, perasaan lo aja kali" kata gue lalu berbalik dan segera melangkah keluar

"Malu ya di tatap cogan!" Kata Mingyu mengejar gue

"paan sih cogan dari mananya coba!" kata gue masih melangkah menuruni tangga dengan cepat

"Masa sih hmm, lama ka gue cium pengen ya lo" kata Mingyu masih menggoda gue buat gue kesel

"Nggak ih!" Gue sampe di dapur

"Mingyu Saeronnya jangan di ganggu deh kasian dia" kata maminya Mingyu yang gue anggukin

"Mingyu ga ganggu kok mi, itu Saeronnya pengen di cium lagi sama Mingyu"

"Gyu!"

Mingyu sama maminya malah ketawa liat gue kesel dan wajah gue memanas

"Iya iya udah" kata Mingyu berhenti tertawa dan menggoda gue

~~

Gue sampe di sekolah sama Mingyu. Setelah turun dari mobilnya Mingyu, gue segera melangkah menuju kelas gue

"Cepet banget dah jalan lo" kata Mingyu di samping gue

"Iya kaga kaya lo siput" kata gue lalu mendapat jitakan dari Mingyu

Mingyu kemudian berlari kecil meninggalkan gue, dia menuju ke arah taman, tepatnya gazebo

Hati gue berdetak cepat lagi, bukan karna melihat Mingyu, tapi seorang perempuan yang di hampiri Mingyu, kakak itu lagi

Dan ini berhasil bikin nyeri di dada gue. Heran gue kenapa sakit hati atau perasaan kaya gini bisa membuat rasa yang sangat sakit

Padahal gue cuma liat Mingyu sama cewek itu tapi kenapa hati gue sesakit ini

"Heh!" Ucap seseorang di belakang gue, dia juga menepuk pundak gue

"Nglamun aja lo" katanya kemudian, ternyata dia Vernon

"hmm kaga kok" jawab gue setelah tersadar

"Yaudah ayo" ajak Vernon menarik tas gue ke kelas

"Jangan tas juga kalo, lepas non!" Gue meronta karna sekarang tas gue di tarik bikin gue jalan ke belakang

"Eheheh iya iya" Vernon melepaskan tanganya

Gue liat Vernon tersenyum senang. Dia keliatan baik baik saja selama ini. Gue jadi merasa bersalah karna ga tau dari awal

"Gimana kabar lo?" Tanya gue melihat ke arah Vernon

"Gue lagi terbaring lemah" kata Vernon yang jelas tidak serius

"Maksut gue, kabar hati lo, udah baikkan?" kata gue membenarkan pertanyaan gue tad

"Kaya kabar hati lo" jawab Vernon enteng

"tapi hati gue lagi ga baik baik aja"

"Berarti hati gue juga"

Kita bertatapan lalu tertawa kecil, memikirkan hati kita yang sakit dengan orang berbeda

Tbc.

The Chrysanthemum [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang