Sha
Melihat beberapa komentar membludak di instagram yang menurutku sangat banyak, maklum saja aku bukan selebgram hehe. Pasalnya terdapat dua puluh komentar. Itu belum ada yang aku bales loh ya.
Aku heran. Foto itu diambil asal – asalan saja dan tidak diedit sama sekali tapi sepertinya ramai.
Selesai sholat subuh aku menyambar ponselku dan membaca komentar satu persatu.
Arinisekars : aku bangga dengan temanku
Arinisekars : pak tentaranya mantab jiwa betul
Arinisekars : kenalin dong shaaa
Agushgbxc : pulang dari Lebanon sebar undangan !
Aldilarahmaw : kutunggu halalmu mbak
Ririsranti : ijab Kabul kapan nih
Ratnawirasti : anjir, cowok lo ganteng juga
Yfhutaepa : pasti kamu buka kolom komentar kan?
Sekian banyak komentar yang kubaca rata – rata banyak yang mengira Mas Yudha itu pacarku. Nyatanya bukan. Eh tapi komentar terakhir datang dari Mas Yudha sendiri. Aku terkekeh geli dengan komentarnya.
Setelah itu aku melanjutkan tidurku lagi. Badanku masih pegal setelah lari – lari malam bersama Mas Yudha.
***
Aku berjalan ke tempat dimana Agus berada. Dila juga sedari tadi tidak di kamar. Sungguh aku ingin menampol mereka berdua. Kulihat di ujung jalan ternyata aku menemukan Agus dan Dila juga. Agus sedang membersihkan kamera sedangkan Dila sedang memainkan ponsel.
"hai Sha. Lo sehat?" tanya Agus dan aku cemberut
"lo udah puas kerjain gue semalem?" tanyaku sarkastik
Dila menoleh ke Agus sambil terkekeh
"PUAS" ucap mereka bebarengan yang membuatku sebal
Aku menjewer kuping mereka berdua dan mereka mengaduh kesakitan.
"kalau bukan temen gue, udah gue geprek lo berdua" ucapku gemas
"ditambah bon cabe mantap tuh, Sha" oceh Agus
"Agus gue serius" jeweranku semakin kencang ke Agus sedangkan Dila sudah lolos dari tadi sambil nyengir kuda
Aku akhirnya mengambil duduk di sebelah Dila. Memandang mereka berdua dengan killer.
"cara kita biar lo cepet nikah. Lagian kan mereka semua setuju sama ide kita waktu itu. Jadi lo gak bisa salahin kita, Sha" ucap Agus
"tapi semalam gue malu banget tau"
"malu tapi mau. Mantul bener dah lari sama orang ganteng" ucap Dila yang ingin kutampol saja. Aku malu
"Dilaaaa. Awas yah lo.." teriakku pada Dila tapi dia tertawa
"ampun mbak Sha. Peace" ujar Dila nyengir dan mengangkat dua jari
Agus akhirnya membubarkan kami dan menyuruh kami untuk bersiap diri sebelum bekerja hari ini.
***
Yudha
Latihan menembak kali ini di siang yang panas. Sudah biasa bagi kami para tentara. Latihan ini salah satu hal yang aku suka dari dulu karena melatih focus kita.
"sekian dulu latihan hari ini. Selamat beristirahat" ucapku mengakhiri latihan menembak hari ini sebelum membubarkan para anggota
Aku keluar dari arena latihan menembak dan melihat Rizal sedang duduk sendirian sambil mengarahkan ponselnya ke wajahnya. Sepertinya dia video call dengan anak – anaknya. Lihat tuh dia ketawa – ketawa sendiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Expected Faith
RomanceBercerita tentang tugas yang diemban oleh kedua insan manusia di negara asing yang mengemban misi perdamaian dunia selama satu tahun hingga hati mereka berdua yang berdamai dengan bersandingnya cinta yang tulus di hati mereka. Sharmila Amalia Kamil...