7. Go Publik?

2.2K 209 52
                                    

Warning typo bertebaran, selamat membaca 😗
.
.
.
.
.
.
.



















Jiyeon masih berusaha menenangkan Sean yang masih terus saja menangis. Memang anak itu jarang sekali atau bahkan tidak pernah dibentak sama sekali oleh orang lain jadi mungkin melihat tindakan Krystal yang sedikit brutal membuat Sean merasa tidak nyaman dan takut.

“Sean-ah eh lihat disana ada ayunan, mau bermain bersama mommy?” tanya Jiyeon pada sang anak yang masih memeluk lehernya erat, anak laki-laki berparas sangat tampan itu tampak menyandarkan kepalanya pada pundak sang ibu.

“Noo.. huaaa hikz.. hikzz” mendengar putranya yang masih terisak membuat Jiyeon hanya bisa menghela nafas gemas, putranya memang jika rewel akan sedikit susah untuk ditenangkan.

“Suuuuuuuuiiiiittt cacantt..” Jiyeon dan Sean menengok pada sebuah suara berat yang berada di belakang tubuh mereka.

Sean langsung menghentikan tangisannya kala ia melihat sebuah permen gulali berbentuk beruang yang digoyang-goyangkan oleh tangan besar seseorang. Jiyeon tersenyum melihat Kai yang mengenakan pakaian santai tengah mencoba untuk menenangkan anak sematawayangnya. Pria itu nampak santai tanpa mengenakan alat penyamaran sedikitpun.

“Juthi..” pekik Sean setelah mengalihkan pandangannya dari permen gulali besar yang sedari tadi menari-nari di depan wajahnya.

“Hyung, aigoo berapa kali hyung bilang panggil Kai hyung bukan ahjussi” sela Jongin dengan bibir yang mengerucut sebal.

“Kekeke”

“Aku melihat sedari tadi putramu menangis. Ada apa?” tanya Jongin setelah mereka mendudukkan diri di sepasang ayunan yang berada tidak jauh dari restoran jepang yang mereka kunjungi.

“Tidak, ia hanya terkejut saja” jawab Jiyeon dengan senyum kecil. Wanita itu membenarkan helaian rambut Sean yang tengah menikmati gulali di atas pangkuannya.

“Tadi aku melihat Sehun, dimana dia?” tanya Jongin lagi, pria itu melirik ke kanan dank e kiri mencoba mencari keberadaan pria yang dimaksud.

“Ahh dia sedang bersama Krystal di dalam”

“Mwo? Yaish pria itu.. dimana?” Jongin langsung memberdirikan dirinya dan berjalan cepat memasuki restoran jepang itu lagi, ia tidak akan membiarkan kedua makhluk itu berduan di dalam sana.

“Wae Jong?”








❤❤❤








Sehun dan Jiyeon telah kembali ke rumah sederhana mereka, setelah kegiatan kencan mereka yang gagal tadi, Sehun tidak berhenti mengerucutkan bibirnya gemas. Pria itu merasa sebal karena seharusnya kencan mereka berakhir romantis malah berujung menjadi perdebatan kecil.

Jiyeon duduk di samping suaminya yang sedang memangku tubuh Sean, balita itu nampak memejamkan matanya dengan kepala yang menyandar di dada Sehun sedangkan tangan besar Sehun sibuk menepuk kecil punggung mungil itu agar sang anak semakin nyenyak.



*CUP*



“Kenapa cemberut..” bisik Jiyeon setelah mengecup lembut bibir sexy suaminya.

“Lagi-lagi kencan kita gagal” balas Sehun tanpa mengalihkan perhatiannya dari sang anak, pria itu memberikan kecupan di dahi Sean sebelum menghentikan tepukan lembut di bahu sang anak.

ID(addy)OLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang