12. Konspirasi

1.7K 180 25
                                    

Warning typo bertebaran, harap maklum 😊
.
.
.
.
.
.
.
Selamat membaca 😘😘







Sehun telah tiba dirumah satu jam yang lalu, kini pria itu hanya duduk terdiam di sofa ruang keluarga. Kedua tangan kekarnya memegang erat sebingkai foto keluarga kecilnya yang sering terpajang di nakas sebelah sofa.

Ia menggerakkan ibu jarinya meraba wajah Jiyeon yang sedang tersenyum sembari menggenggam sebelah tangan putra mereka yang saat itu masih berusia dua tahun. Foto keluarga itu adalah yang terakhir ia ambil bersama istri dan anaknya tepat dihari jadi pernikahan mereka dua tahun yang lalu.

“Aku janji setelah ini kita akan bahagia” gumam Sehun dengan senyum kecil yang terpatri diwajahnya.



*FLASHBACK*



Satu jam yang lalu ketika ia sampai di rumah tanpa aba-aba pria itu langsung mendatangi istrinya yang sedang bermain-main dengan putranya.

Ia meraih tubuh Jiyeon dan mendekapnya erat, mengabaikan sang anak yang menatapnya penuh tanda tanya. Merasa cukup terganggu dengan tingkah suaminya, Jiyeon lantas mendorong tubuh kekar itu dan terkejut saat melihat Sehun yang berlinang air mata.

“Ada apa ini suamiku?” tanya Jiyeon, ia menangkup wajah yang terlihat sangat risau itu dan membelainya pelan.

“Dua tahun lagi, setelah dua tahun lagi aku janji akan membongkar ini semua” gumam Sehun tanpa berniat menjawab pertanyaan Jiyeon.

“Sean-ah mintalah Jihyo noona untuk membuatkanmu susu eoh” mengerti akan sesuatu yang tak seharusnya putranya dengar, Jiyeon segera menyuruh Sean untuk keluar dari sana.

“Nde mommy” bocah laki-laki itu beranjak dari duduknya dan mulai berlari kecil keluar kamar sembari meneriakkan nama wanita yang selama ini bekerja sebagai baby sitternya.

“Ada apa Sehun? apa ini tentang rumor itu?” Jiyeon menatap Sehun yang kini sudah jauh lebih tenang dari pada sebelumnya.

Sehun meraih sebelah tangan Jiyeon yang dihiasi oleh cincin pernikahan mereka, ia mulai mendekatkan jemari itu pada bibirnya dan mengecupnya lembut.

“Untuk kekacauan itu aku sudah bersaha menutupinya dengan dibantu oleh Manager hyung dan Sajangnim. Tapi..” Sehun menggantungkan kalimatnya, ia mulai menatap wajah istrinya hangat.Menyelipkan beberapa surai yang menghiasi wajah cantik itu pada balik telinga istrinya.

“Mungkin besok pagi kau akan melihat skandal yang melibatkan aku dan beberapa masalaluku.  Saat itu aku benar-benar ingin segera melenyapkan rumor menjijikkan itu dari muka bumi ini, sehingga membuat aku begitu gegabah untuk mendiskusikannya dengan Sajangnim” ia kembali melanjutkan kalimatnya, sementara Jiyeon menatap Sehun dengan dahi berkerut. Wanita itu menggelengkan kepalanya kecil.

“Tunggu aku benar-benar tidak faham, bisakah kau langsung menjelaskan intinya padaku jangan berbelit-belit seperti ini” sela Jiyeon dengan kebingungan yang tergambar jelas di wajahnya.

“Aku sudah membereskan rumor itu. Mulai besok kau bisa tidur lebih nyenyak” jawab Sehun lembut, Jiyeon tersenyum mendengar hal itu. Tidak ada hal yang lebih melegakan dari pada hal ini, mulai besok tidak ada lagi yang akan mengusik kehidupan putranya. Itu yang paling penting dari segalanya.

“Tapi, sebagai gantinya Sajangnim akan membuat skandal tentang aku dan Yoona diketahui oleh media” Sehun melanjutkan kalimatnya, ia mengecup sekilas pipi istrinya ketika senyum yang sedari tadi hadir di wajah itu mulai menghilang digantikan oleh ekspresi terkejut.

ID(addy)OLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang