#2. Stigma (Taehyung a.k.a V)

1.5K 129 2
                                        

I'm sorry, I'm sorry,
I'm sorry ma sister
Sumgyeodo gamchwodo jiwojiji anheo
So cry
Please dry my eyes

---

Aku menyukainya, bukan-bukan, aku mencintainya. Namun yang kuragukan apakah ia juga mencintaiku atau membenciku?

Hal itu terus kupertanyakan. Aku ingin menanyakan padany, namun aku terlalu takut akan jawabannya nanti. Jadi aku hanya bisa menerka-nerka.

Mataku menyusuri tulisan pada buku tebal di hadapanku. Kini, aku sedang mengerjakan skripsi. Proposalnya sudah kuserahkan ke guru pembimbingku. Aku tinggal merevisi dan menambahkan beberapa kalimat di tulisanku ini.

"(Yn)! Sendirian saja! Kau sedang apa?" tanya Lisa, sahabatku.

"Aku sedang merevisi tulisanku," jawabku.

"Mana pacar yang selalu kau banggakan itu?" tanyanya sambil menaik-naikkan alisnya.

"Taehyung sedang mengerjakan skripsi di rumahnya. Mengapa?"

Lisa mengerutkan alisnya. "Kalian tidak mengerjakannya bersama? Bukankah seharusnya kalian saling membantu?"

Aku tersenyum tipis. "Memang seharusnya begitu. Tapi aku tahu ia tak ingin diganggu. Jadi, aku melakukannya sendiri."

"Kasihan sekali kau. Sebaiknya kau mendatangi rumahnya dan membantunya juga. Bukannya malah di perpustakaan sunyi seperti ini. Aku yakin, ia juga pasti menunggumu."

Aku tersenyum lebar. "Mungkin itu ide yang bagus. Mengapa aku tidak kepikiran ya?" Aku terkekeh.

"Itu karena kerja otakmu yang lambat. Sudah sana cepat pergi! Hubungi aku jika terjadi sesuatu," pesan Lisa.

Aku mengangguk. "Ne, ne. Aku pergi dulu."

Lisa mengangguk.

Aku segera merapikan laptop dan buku-buku yang kupinjam dari sini. Kemudian aku keluar perpustakaan dan menyetop taksi.

***

Aku di sini. Di rumah Taehyung.

Selama kami pacaran, hanya aku yang selalu mengunjunginya. Ia tak pernah sekalipun mengunjungiku. Mungkin pernah saat kami baru saja pacaran.

Rumahnya masih sama seperti terakhir kali aku ke sini. Rumah bercat putih seolah mengeluarkan kesan dingin seperti pemiliknya. Taman di sebelah kiri menambah kesegaran suasana. Juga beberapa pot sengaja diletakkan di jendela.

Pintu dibuka setelah aku menekan belnya. Ibu Taehyung yang membukakan pintu.

"Oh, (Yn)! Masuk, masuk. Kurasa kau mencari Taehyung," sapanya ramah.

"Ne, Ahjumma. Taehyung ada?" tanyaku seraya duduk di sofa nyaman di tengah ruangan.

"Oh ada. Ia berada di kamarnya. Sepertinya ia sedang mengerjakan skripsinya. Kau juga kan?"

"Ne. Hari ini kami ingin mengerjakan bersama," ujarku.

"Kalau begitu, kau bisa ke kamarnya. Aku tak akan mengganggu." Ahjumma tersenyum penuh arti padaku.

"Ah, gureyo. Gomawo, Ahjumma."

Ahjumma tersenyum kemudian ia berlalu ke dapur.

Setelah kepergiannya, aku berjalan ke arah kamar Taehyung. Aku mengetuk pintunya. Pintu dibuka dari dalam. Taehyung muncul dengan wajahnya yang yah... seperti biasa.

𝑨𝒎𝒐𝒖𝒓 ✧ 𝘉𝘛𝘚 𝘹 𝘠𝘰𝘶 (𝘖𝘯𝘦𝘴𝘩𝘰𝘰𝘵𝘴)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang