" Woy.. Ada yang mau ikut kekantin gak "
Rosi naik ke atas kursinya dan berteriak kepada seluruh penjuru kelas. Dia ingin mengajak teman-temannya buat makan di kantin karna prinsipnya adalah, makan rame rame lebih asik daripada makan sendiri bonus kalo ada yang dapet hikmah pengen bayarin hehe. Sebetulnya ada niat terselubung dari ajakan makan Rosi. Siapa sih yang gak mau makan ditemenin pacar ? Tentunya dia kepengen makan di temenin Mino, tapi dengan cara yang berbeda karna dia belum siap jika hubungannya dengan Mino diketahui oleh banyak orang.
" Udah lah ayo ke kantin gue yang bayarin... itung aja PJ " Kata Jion yang membuat semuanya bersorak kegirangan. Siapa sih yang gak suka gratisan ? Wkwk.
" Alhamdulillah akhirnya ada yang ngepekain kode gue... Ojin lari sono cari meja.. kalo perlu gabungin semua meja biar pada gak bisa makan bwahahaha "
Segera semuanya keluar menuju kantin, terkecuali Juan yang memang waktu istirahatnya cuma buat ngapelin buku buku yang ada di perpus, serta Jeje yang harus menemui Reno anak kelas sebelas untuk membahas reorganisasi eskul Majalah sekolah.
Setelah mereka sampai kantin, tentunya kantin ramai oleh anak anak yang beristirahat untuk makan. Kantin ini terletak di sebelah gedung utama. Atau biasa disebut gedung putih
Segera mereka menghampiri Ojin dan Yoyon yang sudah melambai lambaikan tangan di meja pojokan kantin. Mereka segera duduk di 2 meja kantin yang disatukan untuk duduk 16 orang.
" Hari ini Jion gans banget ya ihhh baru sadar gue " Kata Dawi setelah duduk di mejanya
" halah giliran dibayarin makan aja lu baru muji muji Jion " balas Yoyon menanggapi Dawi yang terusan tersenyum.
" gue heran sama si Juan, bisa bisanya dia lebih milih ngapelin buku daripada makan ada yang bayarin. Kalo gue jadi dia sih udah gausa pake mikir.. ayo aja pokonya " kata Ojin sambil makan krupuk yang dilumuri kecap manis.
" Itu mah elo... ga nanya kalo elo mah, udah pasti ijo matanya liat yang gratisan " Kata Habib sambil menoyor kepala Ojin dan dihadiahi tawa oleh teman temannya
" Mau makan apa nih... samain semua aja biar cepet " Jion angkat suara
" Mi ayam "
" Nasi goreng aja ah "
" Siomay enak nihh "
" Mi ayam tambah bakso lebih enak bego "
" yaudah Mi ayam titik " Kata Mino menengahi perdebatan mereka. Kalo tidak dihentikan bisa bisa mereka gak jadi makan gara-gara debat mau makan apa, keburu bel masuk bunyi.
Mereka sibuk dengan obrolan mereka masing masing. Bahkan Jean membawa mini gitarnya dengan Wowo yang sudah berjoget ria di pinggir meja
" Gue kadang gak habis pikir sama kita kita ini ... Udah duduk, udah nentuin makan, udah bacot sono sini .. Tapi kok gaada ya yang kepikiran atau inisiatif gitu buat mesen.. KAPAN KITA MAKANNYA BEGO! "
Yoyon yang paling dekat dengan meja Mbak Jumi si penjaga kantin langsung lari terbirit birit mendengar teriakan Jion. Kan kalo dicabut traktirannya bisa berabe, gajadi makan gratis donggg. Tak lama setelah itu, makanan yang mereka pesan akhirnya sudah datang. Mereka segera mengambil sendok dan garpu serta menuangkan sambal serta kawan-kawannya.
Disaat ingin memasukkan makanan ke mulutnya, Jeni mendengar gebrakan meja dari arah belakangnya. Karna penasaran, ia menengok melihat apa yang sedang terjadi. Matanya menajam karna merasa mengenali siapa sosok yang sedang tertunduk di meja tengah itu. ITU KAN JIYO!!
Tanpa BaBiBu, segera ia bangkit menghampiri sumber keributan. Tentunya pergerakan Jeni tersebut mendapat perhatian dari teman temannya yang sedang menikmati makan siang mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Idiot Virus : 3 MIPA 2 ✔ Wanna One
Fanfiction'Masa muda akan bermakna jika kita membuat masalah' *** Kisah Mino dan kawan kawan mengisi tahun terakhir mereka didalam masa putih abu-abunya dengan segala ulah kebobrokan dan otak encer mereka 'Gapapa nakal yang penting gak goblok' -Ojin Buluk 2k...