28. Change

19 1 0
                                    

Udah 30 menit mereka berdiri dipinggir jalan tapi nggak ada satupun angkot kosong yang lewat.

" Andaikan grab mobilnya ada yang make bus.. dah gue order " Kata Dawi sambil mengibaskan tangannya di wajah.

Mereka berteduh dibawah pohon pinggir jalan. Seakan transportasi umum itu udah tau kalo niat mereka itu mau bolos, jadi nggak ada yang kosong.

Wowo yang dari tadi cuma jongkok sekarang udah berdiri di pinggir jalan. Panas dan gerah membuat dia frustasi pengen cepet cepet ngadem di rumah Juan.

Dia melihat satu persatu mobil yang lewat didepannya. Dia tersenyum sumringah.. nah itu dia!. Dia segera melambai lambaikan tangannya supanya mobil itu berhenti.

" Ngapain lo Wo ? " Tanya Jean menghampirinya.

Wowo menaruh jari telunjuk di mulutnya, mengisyaratkan untuk diam " Udah lo diem aja terima jadi "

Dan dengan perlahan mobil itu berhenti disamping Wowo. Sopir yang terlihat bingung segera bertanya " Ada apa mas ? "

" Mas mau tanya, mas nya lewat fajar indah nggak ? " Sang supir menganggukkan kepalanya " nah kebetulan mas.. nebeng dong hehe "

Sopir itu terlihat berpikir. Kebetulan mobilnya baru kosong karna dia abis nurunin barang. " Oke deh "

" WOYY NAEK LO SEMUA BURUAN!!!! "

Mereka tersentak kaget mendengar teriakan Wowo. Mereka kompak berdiri dari posisi jongkoknya.

" Apasih.. naek apaa?!!! " kata Jeje ngegas

Wowo nyengir sambil menunjuk mobil yang disetopnya

" KITA NAEK MOBIL PICK UP ? LO KIRA GUE KAMBING APA ?!! "

Young sama Juan reflek menutup telinganya mendengar teriakan Jiyo disampingnya. Seperti yang diketahui, Jiyo itu anaknya kalem nggak banyak omong. Sekalinya ngomong bikin telinga geter.

" Udah ayo naek aja.. keburu kegap sama Pak Firman " Kata Jean menengahi semua.

Langsung aja Wowo naik ke bak belakang diikuti yang lain. Anak cewek udah jejeritan rempong karna bak nya lumayan tinggi.

" Heh merem matanya!! Ini itu aset suami masa depan gue " Kata Jeni ngegas. Mendengar itu, Ojin malah mendekat kearahnya.

" Ngapain lo ?! "

Ojin nyengir sambil menggaruk kepalanya malu malu " Kan gue suami masa depan lo hehe "

Caca segera menarik kerah belakang seragam Ojin menyuruhnya pergi. Dibawah, ada Danil Mino dan Jean yang membantu teman temannya naik ke atas mobil bak. Setelah semua naik, giliran Danil Mino dan Jean yang naik.

" Suruh Jean hati-hati, kakinya pernah geser "

Sebenarnya niat Naomi itu bisikin Irene yang ada disampingnya. Tapi dia nggak tau aja kalo Wowo si kompor mleduk itu selalu ada di jarak dekat sama Irene pujaan hatinya.

" WEE JEANN KATA NOMI SURUH ATI ATI NAEKNYAA YAALLAH SOSWIT PISAN ATU- AAAAA ANJIR NOMI SAKITT AAA AMPUN BEBEP TOLONGIN "

Untuk yang kedua kalinya Naomi ngejambak rambut hari ini. Sebelumnya Ojin juga jadi korban dengan kasus yang sama.

" WOWO BACOT YAAA "

Semuanya cuma bisa ngakak melihat penderitaan Ahmad Suwono yang jerit jerit minta tolong tapi nggak ada satupun yang peduli.

Setelah memastikan semuanya naik, Habib segera mengode abang supir untuk segera jalan. Mereka menuju rumah Juan menaiki mobil pick up yang distop sama Wowo. Walaupun emang nggak elite, tapi hal itu bisa membuat mereka tertawa bahagia.

Idiot Virus : 3 MIPA 2 ✔ Wanna OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang