9. Curiga

38 2 0
                                    

" Oke anak-anak, untuk pertemuan selanjutnya kita akan melakukan praktikum kandungan enzim katalase. Tolong buat kelompok yang terdiri 1 cewek dan 1 cowok nanti saya minta tolong pengurus kelas untuk membantu saya mengatur kelompok, sekian dari saya terimakasih " Pak Rico segera keluar dari kelas setelah Mino memimpin teman-temannya untuk memberikan salam.

Mino segera maju ke depan kelas, berniat untuk melaksanakan apa yang ditugaskan Pak Rico kepadanya. Saat sampai di depan, Mino mengusap rambutnya perlahan. Belum ada 1 menit ditinggal guru, kelas mereka sudah kembali ramai seperti pasar.

Mino juga bingung kenapa dulu dia mengangkat tangannya saat pemilihan ketua kelas. Dia tidak pernah berpikir jika kelasnya akan serusuh ini. Bahkan saat ini Ojin terlihat bernyanyi lagu lucinta luna yang berjudul sayang bobo dimana ditemani Jeni dan Habib yang berjoget di dekatnya dan Jean yang memainkan mini gitarnya untuk mengiringi suara sumbang milik Ojin. Bahkan Naomi yang terlihat pendiam bersiap-siap beranjak dari tempat duduknya, tentu saja ikut menari.

Mino menyiapkan kertas gulungan yang berisi nomer dan diletakkan di atas buku tulisnya, terlihat Mino menyiapkan 2 kertas gulungan yang berbeda. Dia segera berteriak meminta perhatian sambil mengetokkan penghapus papan tulis di meja.

" Gaisss minta perhatian.....Ayah mau ngomong nichhh " Yoyon berteriak kepada teman-temannya saat melihat Mino yang mengerang frustasi karna mereka tidak bisa diam. Mereka yang melihat wajah galak Mino segera duduk di kursi masing-masing. Setelah terdiam, Mino segera membuka suara.

" jadi gini, buat yang kelompok praktikum bio kita pake kocokan aja biar adil, kalo ada yang pengen tuker ya tuker aja asalkan cowo cewe dan kedua pihak setuju buat tukeran. ini yang kiri nomer buat cewe yang kanan buat cowo, nanti ada 2 kelompok yang isinya cowo semua " Mino menjelaskan caranya kepada teman-teman kelasnya. Bahkan mengambil nomer pun mereka rebutan. Sungguh Mino tidak habis pikir dengan teman-temannya yang ajaib gitu.

" YESS GUE SAMA JUAN DONG.. EMANG KALO JODOH ITU GAK AKAN KEMANA, MINGGIR LO SEMUA AGAGAGAGA " Kata Jeni sombong saat mengetahui nomor miliknya sama seperti nomor milik Juan. Semuanya berdecak kesal saat target yang mereka harapkan sudah didapatkan oleh Jeni si cabe pasar. Siapa sih yang nggak mau kelompokan sama donatur piala terbanyak di TBHS, tentu saja Juan jadi bahan rebutan jika menyangkut tugas sekolah.

Rosi terlihat bolak-balik mengecek nomor teman-temannya. Gerakan Rosi tidak luput dari pandangan Jeje yang sedari tadi memperhatikannya. Rosi akhirnya mendatangi Jeje dan bertanya tentang nomor undian yang didapat Jeje

" Lo dapet nomor berapa Je ? " Tanya Rosi kepada Jeje

Jeje memperlihatkan nomernya kepada Rosi " Nomer 4 nih.. sama Mino " Senyum Rosi merekah saat dia mendengar ucapan Jeje

" Je, gue tuker ya.. plissss mau ya tukeran nomer sama gue " Rosi menunjukan puppy eyesnya kepada Jeje yang malah membuat Jeje bergidik ngeri melihat kelakuan sok imut Rosi. Jeje merasa ada yang aneh, kenapa Rosi ngebet buat tukeran nomer sama dia? apa Rosi sedang ada masalah dengan Dawi, pasangannya ? Keliatannya mereka terlihat baik-baik saja. Jeje menghilangkan pikiran itu dari kepalanya

" kalo Dawi setuju sih gue gak masalah kok... Oke aja gue mah sama siapa aja " Mendengar itu, Rosi segera berlari kearah Dawi untuk gantian membujuk pasangan sebenarnya tersebut.
Dawi yang melihat Rosi berlari kearahnya sambil meneriakan namanya mengernyit aneh.

" Dawi lo sama Jeje ya... Jeje udah setuju kok kalo mau tukeran " Kata Rosi kepada Dawi

Dawi mengamati Rosi aneh, kenapa ini anak ngebet banget dari tadi pengen tukeran kelompok " Lo kenapa si pengen banget tuker kelompok... emang ada apa sih lo sama Mino " Dawi mencerca Rosi dengan pertanyaan-pertanyaan dari mulus lemesnya. Rosi seketika gugup saat Dawi membrondongnya dengan pertanyaan.

Idiot Virus : 3 MIPA 2 ✔ Wanna OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang