11

8.1K 719 45
                                    





HAPPY READING!!!




Author pov.




Cahaya matahari yang masuk melalui celah horden yang sudah dibuka oleh seseorang itu mengusik tidur damai seorang gadis cantik.

Ini sudah memasuki musim dingin dan musim dingin adalah hal kedua yang paling tidak disukai irene setelah petir. Irene bisa menjadi manusia yang paling mudah merasa kedinginan dan itu bisa menyebabkannya terserang flu. Dan tentu saja saat ini seulgi dituntut menjadi kekasih siaga yang siap sedia selalu bersama irene agar gadis mungil itu tidak kedinginan.

"Enghh" gadis itu menggeliat, merenggangkan tubuhnya, membuka matanya dan mencoba membiasakan penglihatannya dengan cahaya yang masuk ke kamarnya.

"Selamat pagi" ucap irene dengan suara serak khas bangun tidur kepada seseorang yang tadinya membukakan horden jendela kamarnya

Seulgi berbalik menghampiri irene,
"Selamat pagi putri tidur" lalu ia memberikan ciuman lembut di dahi dan pipi irene yang membuat gadis itu memejamkan matanya.

Irene duduk bersandar di kepala ranjang, ia memperhatikan seulgi yang berdiri di samping tempat tidur dari atas hingga bawah, Seulgi sudah rapi dengan setelan kemeja putih dan celana putih serta dipadukan dengan sepatu sneakers. Terlihat formal namun tidak menghilangkan kesan anak muda yang kasual.

 Terlihat formal namun tidak menghilangkan kesan anak muda yang kasual

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu mau kemana pagi pagi begini sudah rapi?" tanya irene

Seulgi lalu duduk di pinggir tempat tidur irene dan menjawab, "Aku harus ke kantor, appa memintaku mewakilinya meeting karena dia sedang ada urusan mendadak di Jeju"

"Kenapa kamu tidak memberitahu ku?" irene menggembungkan pipinya dan menyilangkan tangannya di depan dada.

"Appa baru mengabari aku tengah malam tadi, saat akan memberitahumu ternyata kamu sudah tidur" jelas seulgi

"Lalu apakah ini artinya aku akan dirumah sendirian? Aahh ayolah seul, aku tidak mau libur di rumah sendirian" irene memegang tangan seulgi yang dekat dengannya dan menggoyang-goyangkannya

Seulgi tampak berpikir sebentar, "Kamu bisa ikut ke kantor kalau mau"

"Apakah tidak apa apa?" irene sebenarnya tidak berniat meninggalkan kamarnya yang hangat saat musim dingin seperti ini, tapi ia juga tidak mau ditinggal sendirian di rumah sebesar ini.

"Tentu, hanya saja berjanji untuk tidak merengek dan merepotkan ku, adik kecil" seulgi terkekeh dan mengacak pelan rambut irene

"Baiklah baiklah" jawab irene malas dan menepis tangan seulgi

"Arraseo, sekarang kamu mandi dan bersiap, aku akan membuat sarapan untuk kita" seulgi berdiri

Saat irene beranjak dari tempat tidur, dia terkejut karena ada bercak merah di kasurnya.

ENGAGED | srTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang