part 32

11.4K 595 15
                                    

Happy reading

☆☆☆💖☆☆☆





Fihris

Entah dari kapan berita pernikahanku sudah menyebar ke penjuru pesantren. Aku belum tahu bagaimana reaksi Azka mengetahui hal tersebut, mengingat baru kemarin Abi mendiskusikan hal sakral tersebut dengan keluarga Azka.

"Abu, Ummi, sebaiknya pernikahan Fihris nanti di rahasiakan dulu ya. Berhubung acaranya ijab qobulnya di malang, maka sampai menunggu acara resepsi nanti di sini, Fihris mohon kepada Abi dan Ummi agar merahasiakan dulu siapa calon Fihris"

"Kalau Abi tidak masalah nak, bagaimana nyaman nya kalian dulu saja, Abi juga bisa memahami kalau ini terlalu cepat untuk kalian"

"Terima kasih Bi, Mi"

"tadi Ummi juga lihat kalau seluruh pesantren dan juga kampus sudah mengetahui berita pernikahanmu Nak"

"Wahh, Apa Fihris sepopuler itu ya Mi, cepet banget beritanya menyebar. Padahal baru tadi pagi loh Fihris minta Dispen cuti kepada Kajur Fakultas" ucapnya pede

"bisa saja kamu Nak" balas Ummi sambil mengusap pundak anaknya

Keadaan di Asrama putri

"Apaan sih Az, teriak teriak begitu mana di telinga aku lagi" kesal Laila

"Ma..maaf maaf, aku ke kamar dulu ya"

Sebelum melangkah lebih jauh tiba tiba ada yang  memanggilnya

"Dek Azka" panggil mbak Farah

Lalu Azka menoleh "iya mbak"

"Ada telfon buat kamu, di Kantor Putri"

Lalu dengan cepat Azka mengikuti mbak Farah menuju Kantor Putri

Setelah sampai Azka mengambil gagang telfon tersebut

"Assalamu'alaikum" ucap Azka

"Wa'alaikumsalam nak, bagaimana kabar mu" sapa seseorang disebrang sana yang tak lain adalah sang Ayah

"Alhamdulillah sehat Yah, Ayah sama Ibu bagaimana kabarnya?"

"Alhamdulillah kami sehat nak"

"Ayah..hmm benar ya kalau pernikahannya di percepat?"tanya Azka sedikit ragu

"Benar nak. Kemarin Ayah sama Gus Mahrus sudah membicarakan hal tersebut"

"Nanti seminggu lagi Ayah akan akan menjemputmu pulang untuk persiapan pernikahan kalian. Kamu jangan terlalu memikirkannya. Dan  pesan Ayah cuma satu, yakinkan hatimu nak"

"Baik Yah, doa kan Azka"

"Pasti nak, yasudah kalau begitu, Ayah mau menjemput Ibu mu di acara pengajiannya"

"Oiya Yah, nanti sampaikan salam kangen Azka pada Ibu"

"Iyan Nak, kamu sehat sehat ya disana. Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumsalam"

Tubuh Azka lemas seketika, perasaannya sudah campur aduk. Entah bagaimana reaksi semua orang kalau tahu Azkalah yang menjadi pendamping Gus Fihris. Azka berfikir kalau dirinya belum pantas menjadi pendamping seorang Gus yang memiliki nama besar di Pesantrennya.

"Siapa calonya Gus Fihris?"

Itulah yang Menjadi sebuah pertanyaan besar bagi semua orang

Menggapai Surga Bersamamu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang