part 1

1.6K 67 0
                                    

Assalamualaikum.

Didalam kamar yg sangat indah dengan dekorasi paris, disana terdapat seorang perempuan yg sedang duduk di depan jendela melihat pemandangan malam sambil menangis sejadi jadinya. Yah dia adalah Adibah

Adibah POV

"Ya Allah maafkan hamba yg selalu mengabaikan perintah-Mu dan melanggar larangan-Mu. Aku sangat menyesal Ya Allah. Apa hamba pantas untuk bertaubat kepada-Mu? Sedangkan kesalahan2 yg hamba perbuat sungguh membuat-Mu murka😭😭"

Besok aku akan memperbaiki semuanya dan aku memilih hidup di pesantren karena aku ingin menjadi pribadi yg lebih baik lagi dan meninggalkan kehidupan kelam ku waktu SMP. Aku berniat untuk Hijrah.

Hari sudah malam, aku segera merebahkan tubuhku diatas kasur dan menatapi koper dan tas tas besar yg akan ku bawa besok ke pesantren yg sudah menjadi keputusanku.

Adibah POV end

Tak terasa hari sudah berganti. Tepatnya sekarang adalah hari jumat dimana hari untuk meninggalkan kampung halaman menuju pesantren. Yah aku memilih untuk menjadi santriwati di ponpes NURUL QODIM tempatnya di Paiton Probolinggo.

*krrriiiiinggggggg*

Suara alarm Adibah berbunyi. Adibah yg mendengarnya langsung sigap mematikan alarmnya karena berisik.

"Uuaaahhh" Adibah menguap sambil menutup mulutnya dengan tangan.

Adibah POV

"Nak ayoo bangun kita sholat subuh dulu. Setelah itu siapkan barang barangmu untuk ke pesantren" teriak Umi di luar pintu kamarku sambil mengetok ngetok pintu.

"Iya umi, Dibah sudah bangun" jawabku sambil membuka pintu dengan mata yg susah dibuka lebar.

"Yasudah gih kamu mandi, Abi kamu udah nunggu di musholla" perintah Umiku.
(btw musholla nya itu musholla pribadi yah. Jadi ada didalam rumah😊)

"Oke siapp" aku langsung mengambil handuk dan segera menuju kamar mandi.

SKIP

Dibah sedang mengecek barang bawaannya yg mau dibawa ke pesantren.

"Oke sudah beres semua" ucapnya sambil memastikan bahwa semuanya sudah beres.

"Dibah ayo nak sekarang sudah jam 7 waktunya kita OTW" teriak Ayah di lantai bawah.

"Iyaa yah, tunggu sebentar" jawab Adibah yg sedang menutup pintu dan ribet membawa tas tas besar yg dibawanya.

"Aduh anak Umi cantik banget deh kalo pake pakaian kaya gini" puji Umi kepada Dibah.

(Adibah sedang pake pakaian serba panjang dan syar'i tak lupa dengan jilbabnya yg gak kalah besarnya hingga menutupi sampai bawah lutut)

"Ih Umi bisa aja hehe" jawab Dibah baper wkwk

"Udah ayo udah siap semua kan. Jadi cepetan naik mobil jangan pada ngobrol mulu" jelas Abi

"Oke siap" Dibah dan Uminya barengan.

SKIP

Tak terasa waktu 5 jam tempuh telah berakhir. Waktu tempuhnya memang agak lama karena dari Surabaya ke Probolinggo itu lumayan jauh ya.

"Sudah sampai nak. Disini kau akan diajar oleh Kyai Hafidz Hakiem yg selaku teman akrab Abi dulu" ucap Abi yg tiba tiba memberhentikan mobil dan menoleh kepadaku.

"iya nak, insya allah kau akan menjadi anak umi yang sholeha dan kubur dalam2 masa lalumu itu" sambung umi menatapku penuh kasih sayang dan tak terasa air mata umi menetes tak henti.

"iya Umi Abi, Dibah janji, Dibah akan berusah buat umi dan abi bisa bangga kepadaku" ucapku dengan raut wajah antara senang dan sedih karena ini adalah keputusanku dan disisi lain aku sedih karena meninggalkan keluarga dan teman2ku di sekolah SMP.

(disini critanya dibah barusan lulus SMP yah)

SKIP

Di kediaman kyai Hafid, Umi dan Abi Adibah sedang membicarakan tentang anak mereka yg akan mereka titipkan di pesantren ini.

"assalamu'alaikum kyai" ucap Umi Abi dan Dibah barengan.

"waalaikumussalam, eh kamu Umar" ucap seseorang dibalik pintu. Yap itu adalah kyai Hafid dan Umar adalah nama Abinya Adibah

"ada perlu apa kamu tumben kesini dengan keluarga?" kyai

"ini kyai, maksud kedatangan saya sekeluarga, kami ingin menitipkan putri kami di ponpes ini" Abi Umar

"oh alhamdulillah kalo kalian ingin menitipkannya kepada ponpes ini" kyai

"Oh iya nama kamu siapa nak?" tanta kyai kepada Adibah.

"Eh i-iya kyai nama saya Fara Adibah bisa dipanggil Adibah" jawab Dibah gelagapan karena ia sedang asyik melihat kearah luar .

"oh jadi namamu Adibah toh. Panggil saya Abuyah atau Buyah aja ya nak biar sama dengan santri yg lain" kyai

"nggeh Buyah" Adibah.

SKIP

Maaf yah kalo critanya pendek. Insya allah part selanjutnya akan author bikin yg lebih panjang😁

Jgn lupa vote yahhh. Budayakan vote sebelum baca

Next part selanjutnyaaa ⬇⬇⬇⤵⤵

Hijrah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang