6. OPTIMUS

3.1K 491 64
                                    

Loosing things has always been a part of my life since I lost my memories

* Bagas Kenshaka Sakti Aji*

Inilah yang paling tidak dimengerti Ken pada dirinya sendiri. Dia merasa takut kehilangan setelah berhasil menjahili Arjuna. Rasa takutnya seperti saat robot kesayangannya dirampas dan dilempar ke tengah jalan hingga hancur karena tergilas truk oleh teman sekelasnya. Robot kesayangannya itu adalah satu-satunya yang dia punya setelah Mega. Ken ingat dia menangis sepanjang malam karena hal itu hingga membuatnya sakit. Dia tak ingin kehilangan lagi.

Setiba di UKS, bocah itu sadar kembali setelah mendapat gosokan minyak angin di bagian perut dan dadanya oleh sang wali kelas. Karena merasa punya misi membolos dengan cara yang baik, Ken harus pura-pura masih sakit agar tidak mengikuti pelajaran. Padahal dia sudah merasa mampu mengikuti pelajaran lagi.

Ken ingin segera pulang saja. Dia ingin bertemu dengan Arjuna.

Tapi semuanya tidak akan semudah itu. Mega
memiliki sifat lembut, namun juga tegas. Dia pasti akan datang ke sekolah. Namun jika dia tau putranya sekarang sudah mampu mengikuti pelajaran, dia akan meminta Ken untuk mengikuti pelajaran kembali.

Ken ingin pulang. Dia ingin cepat-cepat bertemu Arjuna sebelum dia pergi, setidaknya menahannya untuk pergi sebelum dia berniat pergi. Tapi tidak mungkin dia akan mengaku di depan Mega setelah mengerjai Arjuna habis-habisan. Bisa sangat malu sekali dirinya nanti.

Ken menyandarkan tubuh di kepala ranjang dengan menekuk kedua lututnya hingga menyatu dengan dada. Menarik selimut hingga sebatas bahu, lalu menutup seluruh tubuhnya sampai ujung kepala karena frustasi. Entah mengapa, rasa gelisahnya saat ini, sama seperti saat dia kehilangan semua memorinya dulu.

Ken tidak mau kesepian lagi. Dia harus mencari cara agar bisa pulang menahan kepergian Arjuna jika dia berniat pergi, tapi bagaimana caranya. Pasti Ibunya yang cantik itu akan menyuruhnya mengikuti pelajaran lagi jika tau kondisinya sudah memungkinkan mengikuti pelajaran lagi.

Mega datang dengan keringat memenuhi wajahnya. Bedak yang melekat di wajahnya sedikit luntur, tapi tidak mengurangi kecantikannya sama sekali. Nafasnya terdengar memburu akibat panik, namun sejenak dia tersenyum saat menyadari Ken tengah duduk dengan menarik selimut yang menutupi kepalanya dengan perlahan. Kini wajah putranya sudah dilihatnya dengan jelas.

Ide jail Ken muncul lagi untuk melancarkan aksinya, berpura-pura pingsan sepertinya bukan ide yang buruk.

" Ken!" Mega panik saat Ken tiba-tiba pingsan lagi di atas kasur, lebih tepatnya pura-pura pingsan.

Kepalanya ia lunglaikan di kepala ranjang dengan tiba-tiba, berpura-pura lemas dengan menutup kedua matanya seolah orang yang sedang pingsan.

Ken sadar yang dilakukannya sudah keterlaluan. Tapi demi ingin menahan Arjuna agar tidak pergi, dia harus menggunakan teknik ini agar cepat sampai di rumah. Ibunya harus dibuat luluh agar mengerti apa yang dia mau.

Mendadak Mega tersenyum setelah menyadari Ken berpura-pura. Mega hafal kondisi putranya dari Ken masih bayi. Membedakan Ken saat berpura-pura pingsan dan pingsan sungguhan itu sangat mudah seperti membalikkan telapak tangan.

PANAH & PASIR [ONREVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang