15. Malu

341 37 20
                                    

Pagi ini seperti biasa Abiegaill akan mendata siswa/i yang suka datang terlambat ke sekolah. Berdiri tegak mengamati mereka semua. Ada satu siswa yang sangat dicarinya.

Abiegaill tersenyum tipis saat tidak menemui sosok yang tidak diharapkannya berbaris di lapangan ini. Semoga saja dia tobat.

"Biasa. Kesiangan gue," kata seseorang yang tidak tau berada di mana.

Suaranya kayak kenal?

Abiegaill menoleh ke samping.

"Hai."

Sontak Abiegaill berdecak sebal. "Ck, belum dapat hidayah juga ternyata."

"Jawab dong."

"Basi," jawab Abiegaill galak.

"Kan tujuan gue emang mau basa-basi sama lo."

"Bodo amat."

"Galak amat."

"Oh."

"Ah."

"Apaansih?! Baris sana!!" perintah Abiegaill murka.

"Hm."

"Baju dimasukin!"

"Nggak bisa."

"Masukin!!!"

"Nggak."

"Masukin nggak?! Atau--"

"Lo yang mau masukin? Masukin gih kalo mau?" cowok itu tersenyum devil.

"Gila!"

"Emang."

"Cepetan masukin baju lo sendiri! Nggak tau aturan ya lo?!"

"Nggak."

"Turutin ucapan gue, Aga!! Semua kelakuan bejat lo jadi tanggung jawab gue sekarang!!" desis Abiegaill tajam tepat disamping cowok tersebut agar semua yang di lapangan tidak mendengar ucapan dia barusan.

"Hm." cowok tersebut langsung memasukan baju seragamnya ke dalam celana di depan Abiegaill tanpa merasa malu sedikit pun.

"Ish." Abiegaill melengos.

"Tenang. Gue pake boxer kok."

"Nggak punya etika," cibir Abiegaill.

"Udah."

"Sana baris."

"Hm."

"Lain kali pake atribut sekolah lengkap. Kalo nggak punya. Besok gue bawain."

"Hm."

"Jangan keluyuran! Inget. Pulang sekolah lo belajar."

"Hm."

Aga berlalu dari hadapan Abiegaill menuju tempat barisnya.

"Aneh. Ham, hem doang dari tadi. Sok kesingkatan!"

***

"Bie kantin yuk?"

"Maaf Lan, lain kali aja."

"Mau kemana?"

"Perpus."

"Nggak bosen apa tiap hari mantengin buku mulu?"

"Alhamdulillah Nggak."

"Nggak laper Bie?" tanya Tere ikut bersuara.

"Nanti sehabis pinjam buku gue makan bekal di kelas."

"Oh, oke deh kalo gitu. Hayuk Lan kita aja yang ke kantin. Cacing gue udah kalaperan ini." Tere merangkul bahu Ulan.

"Hayuklah."

ABC (Antara Benci dan Cinta) TAMAT ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang