Abiegaill memandangi pantulan dirinya di cermin rias. Tidak terlalu buruk. Memakai baju kaos berwarna hitam polos tidak terlihat seperti cowok juga walaupun dirinya mengenakan jeans putih sepertiga. Menggunakan sepatu putihnya.
"Hai Bie." Ulan sudah duduk saja di atas kasurnya.
"Ngapain?"
"Mau liat lo." Ulan memandangi gaya style berpakaian Abiegaill yang menurut pandangan matanya terkesan tomboy. "Bie coba deh rambut lo di gerai."
"Nggak."
"Pasti cantik."
"Gue nggak butuh saran."
"Iya-iya." Ulan memilin ujung rambutnya yang di kepang kuda. "Ikut," lanjutnya.
"Hm."
"Gue ganti baju dulu."
"Nggak usah."
"Kenapa?"
"Lo akan tetep jelek. Buat apa ganti."
"Jahat."
"Emang."
"Pokoknya gue tetap mau ganti pakaian. Masa cuma pake kaos rumahan doang. Gue sama lo beda ya."
"Siapa bilang kita sama?"
"Jahat."
"Cepat. Lima menit lewat gue tinggal."
"Iya-iya." secepat kilat Ulan berlarian menuju kamarnya.
***
"Bie gue udah selesai. Hayuk langsung cuzz." Ulan langsung mengapit lengan Abiegaill dan membawanya menuju mobil.
"Lo nyetir."
"Hm."
"Bie kita ajak Tere yuk."
Abiegaill menghela napas berat. "Iya."
"Gue Sms dia dulu. Buat siap-siap."
"Hm."
Ulan memberitahukan alamat rumah Tere.
Tujuh menit yang lalu akhirnya mobil Abiegaill berhenti di depan rumah minimalis yang terlihat unik dimatanya.
"Itu rumahnya Bie." Ulan menunjuk sebuah rumah bercat biru.
Dilihat dari dalam mobil. Akhirnya Tere keluar juga dari rumahnya.
Tere membuka pintu mobil.
"Ayo."
"Hayuk dong. Nyalain Bie musiknya."
"Hm."
"Mau ke mana?" tanya Tere.
Ulan menghendikan bahunya
Ia mengode lewat lirikan matanya yang ditujukan ke Abiegaill."Toko buku."
"Ohh." Tere mengganggukan kepala.
"Re, lo tau nggak ya mantan gue yang sering gue ceritain ke lo itu ternyata ada di sini tau."
"Oh ya?" tanya Tere antusias. "Gimana ceritanya?"
"Kata Bie dia pernah ngeliat di rumah Aga."
"Siapanya Aga?"
"Nggak tau. Mungkin teman atau nggak masih sanak keluarga kan bisa."
"Bener juga sih. Artinya lo galmov dong."
"Entah. Pusing pala gue Re."
"Terus Aga? Lo suka nggak sih sama dia?"
"Suka. Dia ganteng sih cool lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
ABC (Antara Benci dan Cinta) TAMAT ✔️
Ficção AdolescentePart lengkap! Ini Cerita pertama saya di watty. *** Bagaimana bisa sih, jika seorang yang terkenal Bad Boy! Tapi nyatanya takut berantem? Dan lelaki itu dipertemukan dengan sosok gadis yang galak, suka ngebentak orang, suka ngebogem orang tapi asli...