Maafkeun author yang ngaret sekali update cerita ini.
Nanti diusahain up-nya cepat. Secepat keong mas berjalan.
Jangan bosan menanti cerita ini.
Kalau ngaret lagi ya tungguin aja, hehehe....
Btw, vote & coment pliss....
Kedua hal itu sangat author tunggu dari kalian semua para readers ku tersayang.
Komentarin dong setiap bagian cerita ini tuh kayak gimana? Sepi banget perasaan:(
***
Abiegaill membanting pintu kamarnya saat menutupnya tadi. Ia menghempaskan dirinya ke kasur dengan posisi telungkup. Wajahnya ia tenggelamkan dibantal.
Kejadian tadi benar-benar memalukan.
Ia benci memancing!
Kenapa dia sampai bisa tidak mengendalikan rasa phobia nya itu. Gimana nanti nasibnya besok?
Pokoknya dia benci.
Terkutuklah wahai kau cacing meliuk-liuk!
"Bie, bie." panggil Ulan yang terus mengedor pintu kamar Abiegaill kuat.
"Ini cewek jadi-jadian kenapa sih? Ngeselin. Nggak tau orang lagi malu apa," batinnya kesal.
Abiegaill memejamkan matanya. Pura-pura tidur lebih baik untuk sekarang ini.
"Bie, gue tau ya lo belom tidur. Bukain dong pintunya!" teriak Ulan memaksa.
"Bieee."
"Abiegaill!"
"Gue dorong nih."
Abiegaill meraih selimutnya hingga menutupi keseluruhan tubuhnya.
"Bie, kok lo ngeselin sih. Ada apa emangnya? Ada masalah apa? Entar gue bantuin deh."
Abiegaill menghembuskan napas kasar.
"Bie, gue dobrak nih ya. Gue rusakin pintu kamar lo yang murahan ini," ancamnya sok kuat.
Brakk!
"Astaga!" Ulan terjengit kaget.
Ulan yakin sekali Abiegaill pasti melemparkan sesuatu. Mungkin sebuah sepatu.
"Gue dalam mood buruk. Mau gue bantai lo?!" sahut Abiegaill yang terdengar tajam.
Ulan bergidik ngeri. Satu kakinya melangkah mundur. Dalam hitungan detik ke depan wujud Ulan sudah tidak ada lagi di kawasan Abiegaill. Dirinya langsung menghilang bagaikan ditelan bumi.
***
Malam ini Abiegaill memilih untuk mengikuti nafsunya yang sulit dicegah yaitu membaca novel.
Jendela kamarnya ia biarkan terbuka. Angin malam berhembus syahdu menembus gorden. Gadis ini sungguh menikmati hobinya. Abiegaill mendadak serius tatkala larut dalam emosi yang disampaikan oleh si penulis yang dituangkan dalam bentuk novel.
Tiba-tiba ponselnya yang di atas meja belajar menyala dan bergetar.
Dilihatnya nama Aga tertera.
Abiegaill memutar kedua matanya. Lalu melanjutkan membaca novel kembali.
Ponselnya kembali bergetar. Dua pesan masuk.
Abiegaill mengambil ponselnya dan ingin mematikan datanya yang tadi belum sempat dimatikan karena terlalu asik dengan dunianya. Tapi ia penasaran. Dan akhirnya membuka pesan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABC (Antara Benci dan Cinta) TAMAT ✔️
Genç KurguPart lengkap! Ini Cerita pertama saya di watty. *** Bagaimana bisa sih, jika seorang yang terkenal Bad Boy! Tapi nyatanya takut berantem? Dan lelaki itu dipertemukan dengan sosok gadis yang galak, suka ngebentak orang, suka ngebogem orang tapi asli...