18

6.5K 468 31
                                    

"Kookie..?" Taehyung mengguncang tubuh Jungkook.

Darah masih setia mengalir dari hidung Jungkook. Tubuh ringkih itu juga tidak bergerak sama sekali. Bahkan Taehyung bisa merasakan hembusan napas Jungkook mulai melemah.

"Kookie... Sayang.. Jangan bercanda.." Taehyung menepuk sebelah pipi Jungkook. Berharap adiknya membuka mata dan mengatakan padanya jika ia hanya sedang bercanda.

"Jungkook... Sayang bangun.... Kookie jangan bercanda. Jungkook! Kookie! BANGUN!" Runtuh sudah.

Taehyung menangis meraung saat tubuh Jungkook benar-benar tidak bergerak sedikitpun. Bahkan mata indah itu masih enggan terbuka.

Mendengar teriakan Taehyung, Yang lainnya segera berlari. Dan mereka semua dibuat terkejut saat melihat Jungkook yang tidak sadarkan diri di pangkuan Taehyung. Juga dengan darah yang mengalir tanpa henti dari hidungnya.

"Ju-Jungkook."

"Hyung...hyung Jungkook sedang bercanda saja kan? Haha pasti Jungkook sedang jahil saja. Sayang sudah.. Sekarang bangunlah... Hyung tidak suka Kookie..."

Suasana yang tadinya sangat hangat dan penuh tawa kini berubah drastis. Senyum yang tadinya merekah kini tergantikan dengan air mata yang meluncur deras. Hingga Namjoon yang masih bisa berpikir jernih segera mengintrupsi.

" Ayo bawa Jungkook ke Rumah Sakit." Yang lainnya mengangguk.

Taehyung segera berlari dengan tubuh Jungkook yang masih dalam gendongannya.

.

Suasana sangat hening. Semuanya terdiam. Hanyut dalam pikiran masing-masing. Ditemani dengan air mata yang kian menderas. Disinilah titik terberat bagi mereka. Saat Jungkook benar-benar sedang diambang kematian. Berjuang antara hidup dan mati. Kini hanya tinggal menunggu waktu dan setelahnya selesai sudah.

Selesai sudah kisah hidup Jungkook yang penuh dengan penderitaan yang teramat berat di akhir hayatnya. Meninggalkan kenangan manis seorang Jungkook yang benar-benar bisa mengisi hari siapapun menjadi lebih cerah.

Semuanya masih terdiam hingga setelah beberapa jam berlalu, dokter yang menangani Jungkook keluar dengan wajah yang sulit dibaca.

Rungu Taehyung yang pertama menyadari kehadiran dokter tersebut dengan segera berdiri dan melayangkan pertanyaan bertubi-tubi pada sang dokter.

"Bagaimana keadaan adik saya? Dia baik-baik saja kan? Dia sakit apa dok? Kenapa dia bisa seperti tadi? Juga... A-ada darah dari hidungnya.. Dia kenapa? Beri tahu aku, kumohon..." lirih Taehyung.

Sedangkan sang dokter menghela napasnya berat.

"Penyakit yang dideritanya semakin menggerogoti tubuhnya. Ini semua juga terjadi karena pasien yang tidak ingin melakukan pengobatan lebih lanjut. Keadaan pasien benar-benar tidak bisa saya perkiraan. Karena..." Dokter itu menghela napasnya.

"Pasien masih hidup tapi seakan telah pergi." Lanjut dokter.

Semua yang mendengarkan hanya diam. Sudah menduga jika saat seperti ini pasti akan datang. Cepat atau lambat ini semua pasti terjadi. Keadaan Jungkook yang kian memburuk juga karna Jungkook sendiri yang menolak untuk melakukan pengobatan lebih jauh seperti kemoterapi.

"Kalau begitu lakukan kemo dok." Ucap Jin cepat. Berharap jika mungkin pengobatan itu bisa bermaanfaat.

"Maaf. Sudah sangat terlambat. Pasien-

" DIAM! "

Teriakan Taehyung membuat yang lainnya juga dokter itu sendiri terkejut.

" Jangan bicara lagi! Adikku baik-baik saja! Aku tau itu. Dirinya sendiri yang berjanji padaku bahwa dia tidak akan meninggalkanku. Dan Kookie tidak mungkin meninggalkanku!" Setelahnya Taehyung berlari memasuki ruangan dimana Jungkook dirawat.

"Salah satu dari kalian ikutlah bersamaku." Dokter itu menatap satu persatu dari mereka.

Yoongi yang mengajukan diri. Setelahnya sang dokter mengajak Yoongi menuju ruangannya.

Sedangkan di dalam. Taehyung perlahan berjalan mendekati tubuh tak berdaya Jungkook. Berhenti tepat disebelah kasur rumah sakit, tempat Jungkook terbaring. Menatap lamat wajah sendu milik sang adik yang setia memejamkan matanya. Banyak alat yang tidak Taehyung mengerti menempel di tubuh kurus milik Jungkook.

Suasana hening. Hanya suara pendeteksi jantung yang terdengar. Perlahan tangan Taehyung terulur menyentuh surai lembut milik Jungkook. Menyibak poni Jungkook kemudian mencium kening Jungkook lama. Air mata bahkan tidak henti-henti mengalir, Seakan tidak akan pernah habis.

"Sayang kau sakit apa? Apa hanya hyung yang tidak tau? Apa kau sebegitu bencinya pada ku hingga kau tidak ingin memberitauku? Bencilah aku sepuasmu sayang tapi buka matamu. Hukum aku. Kau bisa memukulku asal jangan seperti ini. Jangan tinggalkan hyung. Buka matamu..."

Kembali tangisan Taehyung pecah. Tangannya turun menggenggam tangan kurus Jungkook yang terhubung dengan selang infus.

Jangan pergi-kth.

.

Sudah 2 bulan Jungkook terbaring koma. Dan Taehyung juga sudah mengetahui yang sebenarnya tentang Jungkook. Taehyung tau bahwa Jungkook mengidap kanker otak stadium akhir. Fakta itu mampu mambuat sosok Taehyung berubah drastis.

Taehyung terpukul, sangat. Taehyung merasa gagal menjaga Jungkook. Gagal menjadi sosok kakak yang baik. Dan kini jantung Jungkook masih tetap berdetak karena bantuan alat medis.

Hanya alat - alat itu saja yang menjadi penopang hidup nya, karna alasan itulah Taehyung tidak membiarkan siapapun melepas alat-alat itu. Karena Taehyung yakin Jungkook pasti akan bangun. Jungkook pasti akan membuka matanya dan menjadi sosok yang manja seperti sedia kala.

Tapi hingga sekarang semua itu hanya angan-angan Taehyung saja. Bahkan hingga sampai saat ini Jungkook tidak menunjukkan pergerakan sedikit pun.

Tbc.
Tinggalin jejak kalian 🙇
Mau nanya dong.

Yaoi(BxB) or Brothership?

Respon please🙇🙏

Hyung [BTS brothership]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang