20-END

11.3K 544 32
                                    

Taehyung tersadar dari lamunannya. Bahkan dirinya baru menyadari jika sedang turun hujan. Inilah tempat kesukaan Taehyung sekarang. Semenjak Jungkook masuk rumah sakit dan tak kunjung sadar, maka Rooftop rumah sakit ini menjadi tempat Taehyung menyendiri.

Dan entah bayangan dari mana yang jelas bayangan itu seperti benar-benar terjadi. Taehyung seperti merasa jika Jungkook memang benar-benar menemuinya tadi. Tapi jika itu benar maka artinya...

Jungkook benar-benar akan pergi, selamanya.

Jika satu-satunya jalan terbaik untuk Jungkook adalah melepaskan nya pergi, maka apakah Taehyung bisa hidup tanpa Jungkook - nya?

Huh...

Lagi. Helaan napas berat untuk kesekian kalinya. Taehyung masih terdiam. Memejamkan matanya. Menikmati setiap tetes hujan yang membasahi nya.

"Apa kau benar-benar ingin pergi kookie?" Monolog Taehyung.

Hening sejenak hingga akhirnya Taehyung berlari menuju ke kamar tempat Jungkook dirawat.

Brak!

Pintu kamar itu di buka dengan kasar oleh Taehyung. Membuat Suga, Jimin, Jin, Namjoon dan Hoseok yang memang ada disana terlonjak kaget.

"Tae!" Pekik Hoseok terkejut.

Taehyung mengabaikan semuanya. Seolah sekarang hanya ada dirinya juga Jungkook - nya yang tengah tertidur lelap. Taehyung berjalan pelan menuju ke arah Jungkook terbaring.

"Sayang... Apa kau selama ini kesakitan? Apa aku gagal menjadi seorang kakak?" Taehyung menggenggam tangan Jungkook erat.

"Tidak bukan kau yang salah disini. Seharusnya aku yang dihukum. Seharusnya aku yang ada di posisimu. Aku yang salah disini bukan kau sayang. Jadi bangunlah. Sayang.. Kau adalah adik terbaik di dunia. Kesayanganku. Bangun Kookie." Kembali air matanya meluncur deras.

Taehyung hancur. Sangat hancur. Tapi inilah faktanya. Jungkook sakit dan sudah terlalu sakit untuk di tanggung lagi.

"Jika memang ini satu-satunya jalan. Maka pergilah sayang. Wujudkan mimpimu. Hyung akan selalu mengingatmu. Tapi kau juga harus ingat janjimu ya." Senyuman tipis terukir diwajahnya. Diikuti dengan air mata yang kian menderas.

"Pergilah sayang. Jangan menanggung rasa sakitmu lagi. Maafkan hyung Kookie. Jangan benci hyung mu ini. Meski aku tau aku adalah sosok kakak terburuk di dunia ini. Tapi tolong sayang jangan benci hyung. Sekarang... Pergilah. Hyung akan menunggu setiap malam datang dan melihat Kookie disana. "

"Selamat tinggal Kim Jungkook kesayangan Kim taehyung dan selamanya akan begitu. Goodbye."

Kata perpisahan sudah terlontar dari bibirnya. Kemudian Taehyung beralih menciumi setiap inci wajah Jungkook, sebelum akhirnya Taehyung mengatakan keputusannya.

"Aku memberi ijin pada pihak rumah sakit untuk melepas semua peralatan medis Jungkook."

Entah ini kabar baik atau buruk. Yang jelas tangis lah yang menghiasi ruangan yang menjadi saksi bisu kepergian Jungkook, selamanya.

.
.
.

3 tahun kemudian

Seperti biasa, kini hari-harinya berubah lebih berwarna. Dengan setiap malam dirinya terduduk sendiri di taman mansionnya. Seperti sekarang Taehyung duduk sendirian di bangku taman mansionnya. Tangannya menggenggam secarik kertas. Kepalanya setia mendongak menatap ke arah langit yang penuh dengan bintang-bintang.

Setelah kepergian Jungkook, hoby Taehyung berubah menjadi menatap bintang. Tidak ada lagi kata terlalu sibuk hingga lupa waktu di hidupnya. Taehyung total berubah meski sempat mengalami depresi. Taehyung kembali bangkit setelah mengingat kata-kata Jungkook meski hanya seperti bayangan yang terkesan nyata.

"

Jangan lupakan aku. Tapi jangan juga jadikan aku sebagai duka mu. Jadikan aku sebagai bayangan yang selalu bisa membuatmu tersenyum dan tertawa."

Taehyung selalu mengingat kata-kata itu. Menjadikannya sebagai kata-kata penyemangat untuknya. Dan Taehyung berjanji tidak akan mengulangi kesalahannya.

Seperti janjinya pada dirinya sendiri, kini Taehyung lebih memperhatikan orang-orang terdekatnya terutama ke 5 hyungnya. Karna dirinya tidak ingin menyesal untuk yang kedua kalinya. Cukup sekali. Taehyung tidak ingin lagi.


Hingga tepukan halus di pundaknya membuatnya tersadar. Sebuah senyuman terukir di wajah nya. Taehyung menoleh kebelakang dan mendapati para hyung nya yang kini sedang tersenyum padanya.

"Sendirian lagi?" Taehyung hanya tersenyum.

"Bukankah Alien memang suka menyendiri ya?!" Celetuk Hoseok membuat yang lainnya tertawa lepas.

"Aku menyayangi kalian." Ucap Taehyung.

"Kami Juga menyayangi mu." Balas Jin.

"Terimakasih sudah selalu ada untuk ku selama ini. Selalu ada disampingku saat hari-hari berat ku datang. Terimakasih. "

"Kenapa jadi melow gini sih?" Balas  Hoseok.

Dan kembali tawa menghiasi.

End.

Terimakasih buat kalian yang selalu dukung ff ini. Maaf dari author yang sebesar besarnya kalo aja endingnya ga memuaskan.

Maaf kalo author ada salah kata. Sekali lagi thanks 😘

Hyung [BTS brothership]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang