Chapter 9

4.8K 169 0
                                    

Indra beserta teman temannya sedang bersantai di Rooftop sekolah sambil menyesap rokoknya masing masing,Ria memang sudah mengetahui Indra merokok tentunya ia mengetahui itu karena ia stalker abis.

"Aduh gue engap"Ucap Fahmi lalu menyesap rokoknya kembali.

Nana menoyor kepala Fahmi "engap tapi tetep ngerokok udah buang"

"Ya kan sayang masih panjang"Fahmi terkekeh lalu menatap kembali murid murid SMA Putra Bangsa di bawah sana bergelombol keluar sekolah.

Tiba tiba saja pintu rooftop terbuka dengan keras membuat Indra yang sedang menatap kebawah tergelonjak kaget begitupun dengan ketiga sahabatnya lalu mereka menatap sang mpu yg membuka pintu rooftop dengan tidak santai itu.

"Kenapa lo ga santii amat"Ucap Evan seraya menatap laki laki sepantar mereka.

Laki laki bernama Fikih tersebut bernafas terseggal seggal "i-tu di gang belakang ada yang ajak tauran,sebagai pentolan kita udah ada yang maju duluan"Ucapnya lalu mengusap bulir keringat dipelipisnya,dengan punggung tangannya.Sekilas info:Fikih adalah teman sekelas Indra yang sama seperti mereka adalah pentolan sekolah Putra Bangsa.

🐼🐼🐼
.
Ria sedang menikamati secangkir susu vanilla kesukaannya,Telingannya disumpal oleh heandset dan mendengarkan lagu berjudul Takkan Pisah-Eren,jika dia mendengarkan lagu itu mengigatkan dia kepada Indra.

Cuaca diluar hujan membuat Ria sedikit khawatir karena suaminya ini belum pulang dari sekolah,padahal jam sudah menujukkan 16.25.Ingin mengirim pesan kepada Indra namun Ria malu serta gerogi.

Namun tiba tiba saja pintu apartemen terbuka menampilkan Indra dengan baju basah kuyup serta adanya beberapa luka lebam dibeberapa bagian wajah tampannya,Ria yang sedang duduk di meja pantry pun langsung kaget melihat wajah Indra.

Dan tanpa gugup gadis itu menghampiri suaminya yang sedang menyimpan sepatu vansnya di rak sepatu.

"Ndra kok baru pulang,Kamu ganti baju dulu ya,abis itu Aku obatin luka Kamu"Ucap Ria khawatir dan tanpa ia sadari ia telah berbicara dengan lancar kepada Indra,biasanya ia gugup atau tidak mengeluarkan suara sedikitpun jika bersama Indra.

Dengan tanpa beban Indra mengangguk lalu berjalan menuju kamar.

Dan dengan cepat Ria mengambil kotak P3K lalu mengambil obat merah dan kapas,setelah itu mengambil baskom kecil berisi air hangat lalu handuk kecil.

Setelah 10 menunggu akhirnya Indra keluar dari kamanrnya dengan kaus hitam tipis dan celana pendek membuat Ria yang menatap perut sixpack Indra menatap dengan terpesona apalagi perut sixpack nya tercetak jelas di baju hitamnya itu membuat Ria meneguk salivanya dengan susah payah.

"Ekhem"deham Indra,membuat Ria membuyarkan tatapan pesonannya itu tanpa sadar Indra telah duduk disamping nya.

Dan dengan cepat Ria memcelupkan handuk kering kearah baskom berisi air hangat itu.Dengan telaten Ria membasuh lebam diwajah Indra dengan perlahan,sedang kan Indra menatap wajah imut Ria dengan jarak sedekat ini.Lagi lagi ia terpesona dengan keimutan istrinya ini.

Dan lagi lagi jantung Indra berdetak dengan cepat jika menatap istrinya itu ia tidak tau apa maksud detakan jantung ini namun anehnya ia menikmatinya.

"Shhhh"Ringis Indra karena tiba tiba Ria memberi betadine ke luka Indra yang berada di pelipisnya.

"Ups ma--"Ucapan Ria terhenti karena tiba tiba saja tatapan mereka bersatu tanpa adanya yng ingin memisahkan,Indra telah tenggelam di manik coklat milik Ria yang baginya itu sangat indah,begitupun dengan Ria.

Detak jantung mereka berdetak dengan cepat dan Ria berharap Indra tidak mendengar detakan jantungnya yang semakin lama semakin cepat.Dan tanpa Ria sadar.....

Cup**

Indra mengecup pipi kanan Ria dan berhasil membuat Ria mematung.😳

Jangan Lupa VOMENT😍

I Love You My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang