Chapter 7

5.2K 175 0
                                        

Ria sedang membenahi baju baju miliknya kedalam lemari yg berada di kamar barunya itu.

Kamar Ria dan kamar Indra berbeda,itu karena tadi mereka sepakat untuk berbeda kamar,itupun tanpa sepengetahuan kedua orang tua mereka,dan akhirnya Indra berada di sebelah kamar Ria,bedanya cat warna kamar Indra hitam putih.
Setelah beres merapikan baju, Ria langsung mengganti baru nya dengan switer oversize dan celana pendek selutut serta rambut coklatnya yg ia gerai menambah kesan chilldish namun imut serta menggemaskan.

Setelah itu ia mengambil sling bag berbentuk alien berwarna merah muda lalu keluar dari kamarnya.

Ria mendapi Indra yg sedang bermain playstation diruang tengah,sebenarnya Ria akan pergi ke supermarket untuk membeli beberapa bahan makanan,ia lihat uang yg ia punya cukup untuk membeli bahan makan untuk mereka berdua.

"Em I-indra"Ucap Ria lagi2 gugup.

Indra sedang bermain PS itu menoleh dan mendapati Ria yg sedang menatap dirinya.

Seperkian detik Indra menatap Ria yg menurut nya imut memakai baju tersebut.

Merasa tidak di jawab,Ria pun bersuara kembali.

"Em Indra"Ucapnya kembali dan membuyarkan lamunan Indra,ia pun menatap Ria.

"Ri-ria ma-u ke supermarket beli bahan makanan kita"Ucap Ria gugup.

Indra mengangguk lalu bermain PS kembali tanpa mau menemai Ria belanja,ada rasa sedikit kecewa melihat jawaban Indra,ia kira suaminya ini akan menemaninya tapi ternyata hufft.

Dan dengan cepat Ria menuju rak sepatu lalu memakai flat shoes hitamnya. Tapi saat akan buka pintu apartemen sebuah suara menginruksi lalu dirinya menoleh

"Ri"Ucap Indra datar dan tanpa Ria sadari suami nya ini sudah ada di belakangnya.

"Iya?"Ucap Ria setengah rewas:v

"Ini uang buat belanja"Ucap Indra seraya menyimpan beberapa uang di atas nakas dekat rak sepatu,lalu laki laki itu melangkah menuju ruang tengah.

Ria mengela nafas berat,lalu mengambil uang Pemberian indra, tadi setelah itu ia keluar dari apartemennya

Ria PovV

Sedih ga dih rasanya kalo udah ngarep tinggi2 dan endingnya jatuh hiks sakit yak,dan itulah yg aku rasain,Kira aku,Aku bakal ke supermarket bareng Indra eh ternyata ah sudahlah sedih kalo diceritain,tapi ya itu sih akunya terlalu berharap,sudahlah aku udah besar ga pantes pundung kaya gini.

Aku mengambil beberapa sayuran telur dan bahan2 makaknan lain,gini gini aku bisa masak loh,dan kata mamah masakan ku enak,semoga aja nanti Indra jadiin masakan aku jadi makanan favoritnya,eh.

Tak terasa troli yg aku bawa sudah penuh,aku pun berjalan menuju kasir,namun tiba2 saja suara cempreng dan menggelegar memberhentikan langkahku.

"Ria!!!"Pekik seseorang yg membuat ku menoleh kesumber suara,dan benar saja dugaaanku dia adalah di cempreng Firdha,sahabatku.

"Lo ngapain?"Tanya Firdha

"Ehh,i-ini gue lagi belanja buat keperluan dapur"Bohong gue karena kalo gue jujur pasti gaswat.

"Tumben amat lo belanja"Tanya nya lagi,aduh pusing gue:(

"Ya emang napa,kalo gue belanja sayuran?"Tanya ku,Kenapa sih sahabatku ini?.

"Hehe gpp sih,eh banyak banget belajannya"Ucap Firdha seraya menoleh kearah troliku.

"Ya biasa lah bahan bahan makanan"Ucapku

"Owh,yaudah gua mau nyusul emak gue dulu,bye Ria"Pamitnya lalu berjalan meninggalkan ku.

        🐼🐼🐼

Aku menata baha bahan makanan ke dalam kulkas dua pintu tersebut,seperti nya Indra berada di dalam kamarnya entah apa yg dia lakuin.

Sehubung ini udah sore juga kayanya,aku sekalian masak aja ya,ga yg repot repot ko cuma masak nasi gorengBbrokoli dan telur dadar kesukaan bang Putra nih,karena setiap hari kalo malem bang Putra biasanya nyuruh aku masak nasi goreng kata dia sih kalo aku yg buat enak beda sama mama yg buat ah jadi kangen suasana rumah.

Aku masukan bumbu2 yg tadi aku potong kedalam wajan yg sudah panas setelah itu mengaduk-aduknya sekitarnya sudah wangi akupun memasukan nasi putih dua piring satu buat aku dan satu lagi buat Indra.

Dan tepat saat aku plantik Indra keluar dari kamarnya dengan muka bantal,tbh itu bikin dia nambah ganteng plese,eh.

Jadi dari tadi dia tidur.Dengan memberanikan diri aku menawarkan makananku terhadap Indra.

"N-dra ma-kan dulu"Ucapku yg selalu gugup jika berhadapan dengan Indra.

Indra mengangguk lalu duduk di meja pantry,aku pun membawa dua buah piring keatas meja pantry lalu aku duduk dihadapan nya,Indra berdoa dahulu lalu memakan nasi goreng buatanku,beda denganku aku menatap Indra terlebih dahulu ingin tahu apa respon dirinya saat Indra memakan nasi goreng buatanku.

Tetap datar,ya tetap datar dia menyuapkan berkali kali nasi goreng buatan ku datar tanpa ekspresi,hingga mungkin ia merasa terus di perhatikan olehku dia mendongak dan menatap ku lagi lagi dengan datar.

Aku langsung mengalihkan tatapan nya aku langsung memakan nasi goreng ku yang lain sudah dingin.Good, aku benar-benar gugup pasalnya ia tetap menatapku balasan dendam kali ya, sumpah aku ingin cepat-cepat menghilang dari sini aku gugup setengah mati, hingga sebuah suara melantun indah di telingaku,rasa senang langsung menggerogoti tubuhku. Dan aku pun langsung mendongkan wajahku menatap Indra yang sedang kembali melanjutkan makannya, dan hanya ucapan.

"Enak" dari mulut Indra yang sudah membuatku senang.

Sorry pendek

Jangan Lupa Vote dan Coment;)

I Love You My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang