[2] Hurt

2.6K 319 2
                                    

"Annyeonghaseyo, Mama Jeon!" Yerim memeluk tubuh langsing di hadapannya dengan senyum lebar.

"Aigoo, anak mama cantik sekali pagi ini," Mama Jeon mengusap puncak kepala Yerim. "Apa ada sesuatu yang membuatmu datang ke sini, sayang?"

"Ah, mama malam tadi membuat cookies. Beliau menyuruhku mengantarkannya ke sini. Lagipula aku sudah sangat jarang bertemu dengan Mama Jeon."

"Bilang ke mamamu, tidak perlu repot-repot," Mama Jeon menggiring Yerim ke ruang keluarga. "Somi sedang jogging dan sepertinya sedang mencari sarapan bersama teman-temannya. Sedangkan Jungkook sendiri masih tidur di kamar."

Yerim mengernyit. Tumben sekali Jungkook tidak bangun pagi.

Seolah mengerti dengan ekspresi Yerim, Mama Jeon berujar, "Dia pulang sangat larut tadi malam. Saat mama tanya, katanya dia sedang mengerjakan projek untuk lomba tingkat nasional bersama teman dan beberapa sunbae."

"Ah, begitu," dia mengangguk. "Ma, apa aku boleh membangunkan Jungkook oppa?"

"Tentu!" Mama Jeon berdiri, diikuti oleh Yerim. "Mama sudah lelah membangunkannya sejak pukul 6 tadi. Sudah hampir pukul 8. Dia harus sarapan."

Yerim mengacungkan jempolnya. "Mama bisa menyerahkan tugas ini padaku!" Kemudian gadis itu berlari kecil menaiki tangga menuju kamar Jungkook.

"Rimie, hati-hati!" Teriakan Mama Jeon membuat Yerim menampilkan deretan giginya saat dia hampir terpeleset.

Mama Jeon menggelengkan kepala. Tingkah Yerim mirip dengan Somi; sangat ceroboh.

- I G N O R A N T -

"Jungkook oppa?" Yerim mengetuk pintu kamar Jungkook. Selang beberapa detik, belum ada sahutan. "Jungkookie?"

Masih hening. Setelah meyakinkan dirinya, Yerim membuka pintu kamar Jungkook yang ternyata tidak dikunci. Dia mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan. Itu memang bukan pertama kalinya Yerim ke kamar Jungkook, tapi dia tidak pernah bosan melihat interior kamar tersebut.

 Itu memang bukan pertama kalinya Yerim ke kamar Jungkook, tapi dia tidak pernah bosan melihat interior kamar tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamar Jungkook didominasi oleh ornamen-ornamen kayu, sehingga tampak sangat nyaman. Penataan perabotannya pun sangat rapi. Yerim tidak heran, sih. Jungkook itu calon arsitek. Otomatis dia sangat paham bagaimana caranya mendekor kamar yang sesuai dengan keinginannya.

Pandangan Yerim melembut saat melihat sosok Jungkook yang masih terlelap dengan selimut yang menutupi sebagian besar tubuhnya. Dia berjalan mendekat, duduk di pinggiran kasur, lalu memerhatikan setiap detail wajah laki-laki itu. Wajah Jungkook terlihat lebih bersahabat ketika sedang terlelap. Tidak ada tatapan tajam dan tidak ada ucapan yang menusuk.

Perlahan jemari tangan Yerim bergerak menyusuri rambut halus Jungkook. Diusapnya kepala laki-laki itu yang kini tengah mengernyit--merasa terganggu. Yerim tersenyum kecil, "Oppa, bangunlah. Sudah siang."

"Hmm."

Senyum kecil Yerim berubah menjadi senyum geli tatkala Jungkook semakin menarik selimut tebalnya hingga menutupi setengah wajah, kemudian berbalik memunggungi Yerim. Yerim semakin mendekat ke arah Jungkook, lalu menepuk pelan pundaknya. "Oppa, kamu harus bangun dan sarapan. Mama sudah menunggu di bawah."

Merasa terganggu, Jungkook akhirnya membuka mata. Diliriknya jam dinding yang menunjukkan pukul 8 tepat. Dia berbalik dan mengerutkan kening melihat kehadiran Yerim. "Apa yang kau lakukan di kamarku?"

"Membangunkanmu."

Jungkook mendudukkan tubuhnya, meregangkan tubuh, baru setelahnya bersiap mandi. "Aku tidak memintamu membangunkanku."

"Tap-,"

"Aku sudah mengatakan ini berkali-kali," aura menakutkan Jungkook kembali keluar, membuat Yerim sontak berdiri dan mundur mendekati pintu. "Jangan pernah masuk ke dalam area pribadiku. Kau bukan siapa-siapaku dan jangan pernah bertingkah seolah kau adalah orang terdekatku."

BRAK.

Pintu kamar mandi ditutup secara kasar oleh si empunya. Yerim terdiam. Jungkook sudah sering berkata tajam seperti itu. Tapi, kenapa hatinya masih merasakan sakit yang teramat sangat?

- T O  B E  C O N T I N U E D -

I G N O R A N T «jjk.kyr»Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang