[8] Keluarga Kim

1.9K 283 2
                                    

Dibandingkan dengan dua saudaranya yang lain, Kim Yerim itu satu-satunya anak yang paling manis. Jika Taehyung dan Saeron akan menolak jika Papa Kim meminta sesuatu yang tidak mereka sukai, maka Kim Yerim akan memilih untuk setuju dan menuruti perkataan orangtuanya. Hal tersebut terkadang membuat Taehyung dan Saeron jengah. Menurut mereka, hidup Yerim tidak asyik karena isinya hanya tentang setuju, taat, dan menerima.

Contohnya, seperti perjodohan gadis itu dengan Jeon Jungkook. Taehyung sendiri bukannya tidak tahu tentang Jungkook yang saat ini dekat dengan Jieun. Bahkan, Sulung Kim pernah beberapa kali meminta kepada papanya agar tidak terus mendikte hidup Yerim. Taehyung ingin melihat adiknya hidup sesuai dengan apa yang adiknya itu inginkan.

Papa Kim sendiri sebenarnya bukan sosok yang selalu mengatur urusan anak-anaknya. Hanya saja, dia memang lebih sering meminta tolong kepada Kim Yerim yang memang penurut. Selain itu, Papa Kim merasa bahwa Jeon Jungkook sangat serasi dengan Yerim, walaupun sebenarnya dia sendiri tahu kalau Jungkook tidak pernah menyukai Yerim.

"Kalau papa tahu Jungkook oppa tidak menyukai unnie, kenapa papa tetap menjodohkan mereka?" Pada suatu sore Saeron bertanya.

"Kamu tahu, kan, kalau papa dan mama dulunya juga dijodohkan?" Mendapat anggukan dari si Bungsu, Papa Kim melanjutkan, "Semuanya hanya butuh waktu, Saeron-ah. Papa dulu juga tidak mencintai mamamu. Tapi, setelah menikah, papa memang bertekad untuk bisa mencintai mamamu sepenuh hati."

Saeron menghela napas panjang. Sebenarnya banyak sekali yang ingin dia katakan kepada sang Papa. Namun, lagi-lagi dia menahannya. Terkadang, Saeron sangat ingin mengungkapkan semua perlakuan Jungkook kepada sang Kakak. Dia ingin bercerita seberapa banyak air mata Yerim yang terbuang sia-sia hanya karena tingkah laku Jungkook. Saeron sayang pada Yerim. Yerim adalah sosok kakak yang sempurna untuknya. Di balik tingkah jahil Saeron, dia sebenarnya tidak pernah rela melihat Yerim disakiti seperti ini. Tapi, lagi-lagi dia hanya bisa diam. Dia akan menunggu sejauh mana Kim Yerim mampu bertahan. Dia ingin sang Kakak lebih mempedulikan dirinya sendiri dibandingkan terus-menerus mementingkan perasaan orang lain. Dia hanya ingin Yerim mengerti, bahwa dirinya pun pantas dicintai oleh seseorang yang akan benar-benar memberikan seluruh dunia hanya untuk kebahagiaan Gadis Kim.

-    I   G  N  O   R  A  N  T    -

"Unnie?" Saeron memanggil sang Kakak sambil mengetuk pintu kamarnya. Dirasa tak kunjung mendapatkan jawaban, Bungsu Kim membuka perlahan pintu kamar Yerim. Dilihatnya punggung sang Kakak yang tengah meringkuk di atas tempat tidur--menghadap jendela.

"Unnie, unnie harus makan malam--omo!" Saeron terkejut bukan main melihat mata bengkak Yerim, masih dengan air mata yang mengalir deras. "Unnie gwaenchanha?"

Saeron segera duduk di samping Yerim. Dia mengelus pundak Yerim--berusaha menenangkan kakaknya yang tampak sangat kacau. Mata bengkak, lingkaran hitam serta kantung mata--tampak jelas bahwa Kim Yerim tidak tidur semalaman.

"Appo*..." Yerim berujar lirih.

Mata Saeron terasa panas. Dia sangat mengerti dengan apa yang Yerim maksud. "Gwaenchanha... Aku ada di sini, unnie."

Setelah itu, hanya terdengar suara isakan baik dari Yerim maupun Saeron. Keduanya berbagi rasa sakit. Saeron memeluk tubuh lemah sang Kakak yang masih terisak sambil terus berkata, "Gwaenchanha, gwaenchanha..."

Tanpa mereka berdua ketahui, ada sosok Taehyung yang menatap mereka melalui celah pintu yang tidak tertutup rapat. Dia memejamkan kedua matanya. Tangan Pemuda Kim terkepal, merasakan emosi yang mulai tersulut melihat kedua adik kesayangannya menangis--terutama Yerim. Kim Taehyung merasa gagal menjadi seorang kakak yang harusnya dapat melindungi adik-adiknya.

-- T O  B E  C O N T I N U E D --

*appo : sakit

I G N O R A N T «jjk.kyr»Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang