[5] Sakitnya Jungkook

2.2K 289 1
                                    

Oke. Ada yang berbeda hari ini. Tumben sekali saat Yerim ke kantin, dia hanya menemukan Jieun sunbaenim yang sedang makan sendirian, tanpa Jungkook.

Baiklah, mari kita ulangi.

TANPA Jeon Jungkook.

Yerim mengerutkan kening. Heran. Biasanya dua orang itu selalu menempel seperti perangko. Tapi ini? Wow! Perlukah Yerim bertepuk tangan? Ini kejadian yang super-duper-sangat-jarang terjadi. Sampai akhirnya karena terlalu amaze, gadis itu tidak sadar kalau seseorang sudah berada di sampingnya.

"Yya! Rimie!"

Gadis Kim tersentak. Ditatapnya wajah tampan yang kini duduk di sampingnya itu. "Jimin oppa?"

"Hm. Kamu melamun sampai tidak menyadari kehadiranku."

Yerim merotasikan kedua bola matanya malas. "Tumben sendirian. Mana Seulgi unnie?"

"Dipanggil ke ruang dosen. Dia bilang supaya aku ke kantin duluan untuk menemanimu."

"Dia selalu begitu," Yerim menggumam. "Oh, iya. Oppa tahu di mana Jungkookie?"

Jungkookie. Jimin menahan senyum. Rasanya lucu sekali ketika Gadis Kim memanggil Jungkook dengan sebutan itu. Terlalu imut untuk ukuran Jeon Jungkook yang dingin dan cuek.

"Dia sakit. Kamu tidak tahu?"

"Hah?" Yerim mengerjap. "Sakit?"

"Hm," Jimin meminum es cokelat Yerim tanpa permisi. "Seulgi tadi bilang padaku. Sejak tadi malam Jungkook demam tinggi dan flu."

"..."

"Rimie?"

"Aku sudah tidak ada kelas setelah ini," gadis itu memasukkan dompetnya ke dalam tas. "Tolong katakan kepada Seulgi unnie supaya kerja kelompoknya diundur jadi besok saja."

Melihat Yerim yang tergesa-gesa, Jimin mendadak bingung. "Kamu mau ke mana?"

"Menjenguk Jungkookie," setelah selesai, dia melambaikan tangan, "Bye, oppa!"

Setelah Yerim melenggang meninggalkannya sendiri, Jimin mendengus sambil menggumam kecil, "Jeon Jungkook bodoh."

- I G N O R A N T -

Somi terkejut melihat siapa yang kini berdiri di depan pintu rumahnya. Gadis itu sedang memakan salad sambil menonton drama korea ketika suara bel berbunyi.

"Unnie?"

"Annyeonghaseyo!" Kim Yerim masuk ke dalam rumah setelah Somi membukakan pintu lebih lebar. "Tidak sekolah?"

"Sekolah," Somi mengikuti Yerim menuju dapur. "Tapi pulang cepat. Ada persiapan untuk siswa tingkat akhir yang akan pergi ke Jeju sore ini."

Sambil menyimpan keranjang buah, Yerim mengangguk paham. "Mama dan papa kerja?"

Somi mengangguk, mengambil apel dari keranjang yang Yerim bawa, lalu memakannya. Yerim mendelik, kemudian menepuk pelan tangan yang lebih muda. "Kotor! Cuci dulu sana!"

Walaupun cemberut, Somi mengikuti ucapan Yerim. Bagaimana, ya? Selama ini Somi ingin punya kakak perempuan yang perhatian seperti Yerim dan Saeron, supaya ada teman untuk mengobrol. Tapi, apalah daya. Tuhan justru memberikannya seorang kakak laki-laki yang sangat-sangat pendiam dan super-duper cuek seperti Jeon Jungkook.

Terima nasib sajalah, pikirnya.

Iya. Somi senang-senang saja saat mengetahui bahwa oppa satu-satunya itu dijodohkan dengan Kim Yerim. Gadis itu hangat--berbanding terbalik dengan Jungkook yang dingin. Dia juga perhatian dan Somi tahu kalau gadis itu benar-benar tulus, tidak seperti fans Jungkook yang hanya suka cari muka. Bikin muak saja!

"Oppa-mu sakit?" Yerim bertanya sambil sibuk mengupas apel.

Somi duduk di dekat Yerim sambil menatap gadis itu. "Iya. Dari tadi malam bilang tidak enak badan. Terus pagi tadi malah panas tinggi dan flu. Capek karena banyak kegiatan, sepertinya."

Yerim mengangguk paham. "Unnie ke kamarnya, ya?" Ucapan itu dibalas anggukan oleh yang paling muda.

Saat memasuki kamar Jeon Jungkook, lagi-lagi Yerim menemukan seorang laki-laki yang tengah meringkuk dengan selimut tebal yang menutupi hampir separuh wajahnya. Dapat Yerim lihat keringat membanjiri pelipis laki-laki itu. Yerim menjalan mendekat, menyimpan potongan apel di atas nakas, kemudian mengecek suhu badan Jungkook.

Hidung laki-laki itu merah--pertanda kalau dia memang flu. Yerim menghela napas. Sambil mengusap pelan surai si Pemuda, dia berkata, "Cepat sembuh, Jungkookie."

Jeon Muda melenguh--sedikit terganggu, namun kembali tidur karena usapan lembut Yerim. Yerim tersenyum. Diambilnya baskom yang berada di bawah kasur, lalu mengambil handuk kecil yang ada di kening Jungkook. Dia memasukkan handuk tersebut ke dalam baskom, memerasnya, lalu kembali meletakkannya di kening si Pemuda.

"Jangan sakit lagi, ya? Yerim sayang Jungkookie." Dia berbisik dan menutup ucapannya dengan sebuah kecupan singkat di kening Jeon Jungkook.

Sakit, Somi berucap di dalam hati. Tadi dia mengikuti Yerim ke kamar Jungkook. Kebetulan juga pintunya tidak ditutup rapat. Jadi, dia mengintip. Dia melihat semua perlakuan manis Yerim untuk Jungkook. Dia tahu kalau Jungkook tidak pernah memperlakukan Yerim dengan baik, bahkan terkesan tidak sopan. Sedangkan Yerim? Ah, unnie kesayangan Somi itu justru tetap perhatian terhadap oppa-nya.

Tiba-tiba Somi jadi kesal sendiri. Kenapa, sih, oppa-nya itu bodoh sekali? Bisa-bisanya dia mencintai gadis lain padahal ada seseorang yang jelas-jelas lebih mencintainya tanpa kenal lelah.

- T O B E C O N T I N U E D -

I G N O R A N T «jjk.kyr»Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang