[E N D I N G & S P O I L E R]

3.7K 322 35
                                    

Jungkook mengernyit. Dia memandang ke sekelilingnya. Tumben sekali gadis itu tidak ada, pikirnya.

Iya. Jungkook bukannya tidak tahu kalau Yerim sering memerhatikan dirinya diam-diam. Hanya saja, dia berusaha pura-pura tidak tahu dan mencoba untuk cuek. Tapi, kali ini, ada yang berbeda. Dia tidak merasa ada yang memerhatikannya, dan tidak ada si Gadis Kim yang biasanya duduk sendirian atau ditemani Jimin dan Seulgi di bangku kedua dari pojok belakang.

Ah, bukan hari ini saja. Sepertinya sudah semingguan ini gadis itu tidak terlihat. Ketika berpapasan dengan Taehyung, laki-laki itu pasti akan mendengus dan terang-terangan memutar arah agar tidak berpapasan dengan dirinya. Ada sedikit perasaan bersalah, tapi Pemuda Jeon mencoba untuk menepisnya.

Jungkook kembali memfokuskan pandangan ke arah pintu kelas di hadapannya--tempat Jieun mengambil kelas tambahan. Namun, pandangannya terlihat kosong. Pikirannya berkelana.

"Dari tadi mencari siapa, sih?" Jungkook dikagetkan dengan sebuah suara dari arah samping. Ketika melihat siapa pelakunya, dia mendengus. "Tidak mencari siapa-siapa."

Jimin, si pelaku, hanya bisa terkekeh sambil mendudukkan diri di samping Jungkook. "Mencari Yerim, ya?"

"Sok tahu sekali!" Jungkook mendengus.

"Ayolah, jujur saja pada hyung-mu ini!"

Jungkook mendelik, lalu kembali memfokuskan diri ke arah kelas Jieun yang telah terbuka. Beberapa murid mulai keluar. Kelas tambahan itu sepertinya sudah selesai.

"Memangnya kamu tidak tahu?"

Pemuda Jeon sontak menoleh ke arah Jimin. "Hm? Tidak tahu apa?"

"Kim Yerim, kan, pindah kampus." Jimin dapat melihat ekspresi terkejut di wajah Jungkook. Jimin dengan cuek mencomot roti bakar milik Jungkook sebelum melanjutkan, "Dia pindah ke luar negeri. Beberapa hari yang lalu dia berangkat, tapi dia tidak mau memberitahu ke negara mana dia pindah. Taehyung juga ikutan tutup mulut dan hanya bilang 'itu rahasia, nanti juga tahu sendiri'."

Ekspresi terkejut masih menghiasi wajah Jungkook sampai Jieun datang. Gadis itu mengernyit dan bertanya, "Ada apa?"

Jungkook cepat-cepat menggeleng. "Tidak apa-apa."

Jimin kembali terkekeh. "Jangan menyesal ya, Jungkookie! Semoga kamu bahagia dengan pilihanmu!" Ucapnya sebelum akhirnya pergi, membuat kening Jieun semakin mengerut.

"Menyesal karena apa, sih?" Jieun kembali bertanya ke Jungkook, namun laki-laki itu memilih untuk bungkam.

Kenapa rasanya sedih dan hampa, ya?

- S O O N  :  S E Q U E L -

SEQUEL-NYA AKU POST TAHUN DEPAN, INSYAALLAH!

YAY OR NAY, EVERYONE?

I G N O R A N T «jjk.kyr»Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang